Oleh: Nadhia Imtihani ZahrotyÂ
Dahulu kala di sebuah desa Krakatau terdapat kucing yang sangat kurus, yang mungkin sudah dibuang oleh majikanya. Saya merasa kasihan melihatnya, akhirnya saya bawa pulang kerumah untuk merawatnya. Pada saat dirumah saya merawatnya dengan penuh kasih sayang, ku mandikan, kuberi makan, kuberi minum, memberikan vitamin, dan sesekali saya ajak bermain.Â
Kucing ini saya beri nama Opet, setiap aku melangkah kemanapun Opet ini selalu mengikutiku dari belakang, kemungkinan opet ini ingin mendapatkan kasih sayang selamanya. Hari-hariku selalu ku habiskan dengan si Opet ini, sekarang Opet ini makin lucu, gemuk, menggemaskan, bulunya juga sangat tebal, hampir semua orang ingin memilikinya. Lama kelamaan Opet ini membuat hatiku kesal dan jengkel, yang dulunya penurut  sekarang Opet ini sangat menjengkelkan, seperti binatang buas. Makan anak ayamku dan makan anak ayam milik tetangga. Semua tetanggaku pada risau dan geram oleh ulah si Opet ini. Saya jadi tidak enak hati dengan tetanggaku yang setiap harinya anak ayam mereka di makan Opet.Â
Lama kelamaan tetanggaku yang awalnya diam saja menjadi marah karena ulah si Opet ini yang memakan anak ayam sampai benar-benar habis. Pada suatu hari tetangga saya menegurku dan bilang kepadaku untuk membuang si Opet ini kehutan. Kemudian pada saat itu saya bilang kepada tetangga saya untuk tidak membuangnya, akan menjaga Opet dan memastikan tidak memakan anak ayam lagi.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI