Kurikulum pendidikan di Indonesia saat ini sangat berpengaruh besar dalam menentukan kualitas cara belajar mengajar. Dengan ini kita harus mengetahui beberapa perjalanan kurikulum pendidikan di Indonesia karena setiap tahun atau priode berubah ubah dengan ketentuan undang-undang yang mengatur kurikulum pendidikan tersebut.
Sebenarnya kurikulum di Indonesia berubah karena di sesuaikan dengan suasana kondisi pendidikan yang ada di Indonesia. Karena kurikulum pendidikan di Indonesia berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan nasional dan merupakan program yang dilaksanakan oleh guru dan murid dalam proses belajar mengajar.
Kurikulum tersebut merupakan pedoman guru dan siswa agar terlaksana proses belajar mengajar dengan baik dan sempurna. Karena pendidikan di masa kini yaitu lebih menekankan pada pembentukan karakter manusia Indonesia yang merdeka, berdaulat dan bersejajar dengan bangsa lain di dunia.
Karena perjalanan tujuan pendidikan nasional dalam UUD 1945 di tuangkan dalam UUD No 20 tahun 2003, pasal ini yang berbunyi "pendidikan nasional berfungsi dalam mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa".
Menurut catatan sejarah setelah Indonesia merdeka kurikulum ternyata berganti sebanyak 11 kali yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006, 2013 dan 2015. Pergantian tersebut merupakan konsekuensi logis dari terjadinya perubahan sistem politik, sosial budaya, ekonomi, dan Iptek dalam masyarakat berbangsa dan bernegara. Berikut ini adalah sejarah perubahan dan perkembangan kurikulum pendidikan di Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan.
1. Kurikulum 1947 / Rentjana pelajaran 1947
Kurikulum ini meskipun di susun pada tahun 1947 baru dilaksanakan pada tahun 1950 dan memakai istilah bahasa Belanda Leerplan yang artinya rencana pelajaran. Asas pendidikan yang ditetapkan adalah Pancasila dan ara pendidikan bersifat politis, dari orientasi pendidikan Belanda ke kepentingan nasional. Pendidikan dimasa ini lebih menekankan pada pembentukan karakter manusia, Indonesia yang merdeka, berdaulat, dan bersejajar dengan bangsa lain di dunia. Fokus nya tidak menekan pendidikan pikiran, melainkan hanya pendidikan watak, kesadaran bernegara dan bermasyarakat. Materi pada pembelajaran ini dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari perhatian terhadap kesenian dan pendidikan jasmani.
2. Kurikulum 1952
Kehadiran kurikulum ini merupakan penyempurnaan kurikulum sebelumnya dengan merinci setiap mata pelajaran sehingga dinamakan rencana pelajaran terurai 1952. Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan Indonesia, seperti setiap pelajaran dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari silabus mata pelajaran ini menunjukkan secara jelas bahwa seorang guru hanya mengajar satu mata pelajaran.
3. Kurikulum 1964
Pada kurikulum ini pemerintah kembali menyempurnakan sistem kurikulum 1964, yang dinamakan rencana pendirian 1964. Kurikulum ini bercirikan bahwa pemerintah mempunyai keinginan agar rakyat mendapat pengetahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang SD. Sehingga dipusatkan pada program pancawardana yaitu perkembangan moral, kecerdasan, emosional atau artistik, keprigelan (keterampilan), dan jasmani.
4. Kurikulum 1968
Kurikulum pertama pada era orde baru. Bersifat politis dan dimaksudkan untuk mengantikan rencana pendidikan 1964 yang di citrakan sebagai produk orde lama. Cirinya dalam kurikulum ini muatan materi pelajaran bersifat teoritis, tidak mengaitkan dengan permasalahan faktual di lapangan. Isi pendidikan di arahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasaan dan keterampilan, serta mengembangkan fisik sehat dan kuat.
5. Kurikulum 1975
Pada kurikulum ini pemerintah menyempurnakan kurikulum sebelumnya pada tahun 1975. Kurikulum ini menekankan pendidikan lebih efektif dan efisien menurut mudjito, direktur pembinaan TK dan SD departemen pendidikan kala itu, kurikulum ini lahir karena pengaruh konsep dibidang manajemen MBO ( manajemen by objektif). Metode, materi, dan tujuan pelajaran dalam prosesur pengembangan sistem intruksional (PPSI), dikenal dengan istilah satuan pelajaran, yaitu rencana pelajaran setiap satuan bahasa.
6. Kurikulum 1984
Disebut juga sebagai "kurikulum 1975 disempurnakan" yang mengusung pendekatan proses keahlian. Meski mengutamakan pendekatan proses, tapi faktor tujuan tetap penting. Posisi siswa di tempatkan sebagai subjek belajar yang melakukan aktivitas mulai dari mengamati sesuatu, mengelompokkan, mendiskusikan, hingga melaporkan. Model ini disebut cara belajar siswa aktif (CBSA).
7. Kurikulum 1994 dan suplemen kurikulum 1999
Kurikulum ini merupakan perpaduan sebelumnya, terutama tahun 1975 dan 1984. Disebabkan oleh beban belajar siswa dinilai terlalu berat dan super padat, dari muatan nasional sampai muatan lokal seperti misalnya bahasa daerah, kesenian, keterampilan daerah, dll.
8. Kurikulum 2004
Pada tahun 2004 diluncurkan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) sebagai pengganti kurikulum 1994. Suatu program pendidikan berbasis kompetensi yang harus mengandung tiga unsur pokok, yaitu pemilihan kompensi sesuai spesifikasi, indikator-indikator evaluasi untuk menentukan keberhasilan pencapaian kompetensi, dan pengembangan pembelajaran. KBK mempunyai ciri-ciri yang menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal, berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman. Kegiatan belajar ini menggunakan pendekatan dan metode bervariasi sumber belajar bukan hanya guru, tapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif.
9. Kurikulum 2006
Kurikulum ini hampir mirip dengan kurikulum 2004. Perbedaan menonjol terletak pada kewenangan dalam penyusunan nya, yaitu mengacu pada jiwa dari desentralisasi sistem pendidikan Indonesia. Pada kurikulum 2006, pemerintah pusat menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Guru di tuntut mampu mengembangkan sendiri silabus dan penilaian sesuai kondisi sekolah dan daerahnya. Hasil pengembangan dari semua mata pelajaran dihimpun menjadi sebuah perangkat. Kurikulum juga dinamakam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).
10. Kurikulum 2013
Kurikulum ini adalah penganti kurikulum KTSP. Kurikulum ini memiliki tiga aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan, aspek sikap dan perilaku. Didalam kurikulum ini, terutama pada materi pembelajaran terdapat materi yang dikurangi dan materi yang ditambahkan. Materi yang dikurangi terlihat pada pelajaran bahasa Indonesia, ips ,ppkn dan sebagai berikut, sedangkan materi yang ditambahkan adalah materi matematika.
11. Kurikulum 2015
Merupakan tahap penyempurnaan dari tahun 2013 namun ujian nasional nya menggunakan KTSP yang merupakan produk 2006.
Semoga kurikulum yang baru tidak akan mengalami nasib yang sama dengan kurikulum-kurikulum sebenarnya. Akan tetapi mampu memberikan pencerahan terhadap perubahan para dikma berfikir para pelaksana di lapangan dan dengan kurikulum yang baru bisa membantu meningkatkan kompetensi peserta didik sehingga bisa bersaing di tingkat nasional dan internasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H