Mohon tunggu...
Qotrun Nadha
Qotrun Nadha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Jember

Aku adalah anak sehat, tubuhku kuat dan suka memasak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Pelaku Seni dan Makanan Khas dalam Pembangunan Ekonomi Kreatif di Kota Pisang

14 November 2024   23:45 Diperbarui: 14 November 2024   23:48 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ekonomi kreatif adalah pemanfaatan cadangan sumber daya yang bukan hanya terbarukan, bahkan tak terbatas, yaitu ide, gagasan, bakat atau talenta dan kreativitas. Nilai ekonomi dari suatu produk atau jasa di era kreatif tidak lagi ditentukan oleh bahan baku atau sistem produksi seperti pada era industri, tetapi lebih kepada pemanfaatan kreativitas dan penciptaan inovasi melalui perkembangan teknologi yang semakin maju. Industri tidak dapat lagi bersaing di pasar global dengan hanya mengandalkan harga atau kualitas produk saja, tetapi harus bersaing berbasiskan inovasi, kreativitas dan imajinasi.

Kabupaten Lumajang di Jawa Timur memiliki kekayaan budaya yang melimpah dan keunikan tersendiri yang berpotensi menjadi pilar pembangunan ekonomi kreatif daerah. Dua elemen utama yang dapat mendukung pembangunan ini adalah pelaku seni dan makanan khas lokal. Peran mereka bukan hanya sebagai bagian dari identitas budaya, tetapi juga dapat menjadi sumber pendapatan dan penggerak ekonomi yang signifikan. Melalui sinergi antara seni dan kuliner, Lumajang berpeluang untuk meningkatkan daya tarik wisata, membuka lapangan pekerjaan, serta menguatkan citra daerah di kancah nasional dan internasional.

Dengan memanfaatkan potensi yang ada secara maksimal dan menciptakan kolaborasi yang kuat antara pelaku seni dan sektor kuliner, Lumajang dapat membangun ekosistem kreatif yang kuat dan berkelanjutan. Berikut ini adalah beberapa peran penting yang dapat dimainkan oleh pelaku seni dan makanan khas dalam mendukung pembangunan ekonomi kreatif di Lumajang.

  • Seni dan Kuliner sebagai Daya Tarik Wisata . Pelaku seni dan makanan khas memiliki peran penting dalam menarik wisatawan ke Lumajang. Wisatawan yang berkunjung ke suatu daerah tidak hanya mencari keindahan alam, tetapi juga ingin merasakan pengalaman budaya dan kuliner yang berbeda. Pelaku seni, seperti penari, musisi, perajin, dan pelukis lokal, dapat menyajikan produk seni yang autentik dan khas Lumajang, yang membuat pengalaman berwisata menjadi lebih bermakna. Misalnya, pertunjukan tari tradisional atau musik daerah dapat memberikan pengalaman yang unik bagi para wisatawan dan memperkenalkan kebudayaan Lumajang ke dunia luar. Di sisi lain, kuliner khas Lumajang seperti tape ketan, pecel lodeh, dan olahan pisang agung juga memiliki daya tarik yang kuat. Makanan khas tidak hanya memberikan kesan mendalam bagi wisatawan, tetapi juga menjadi bagian dari daya tarik yang mampu memperkuat sektor pariwisata. Melalui festival budaya yang menggabungkan pertunjukan seni dan pameran kuliner khas, Lumajang dapat menarik minat wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Acara seperti ini tidak hanya mendukung pelaku seni dan usaha kuliner, tetapi juga mendorong sektor pariwisata dan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Di Indonesia, wisata kuliner semakin berkembang, hal tersebut didukung dengan fakta bahwa wisata kuliner berada pada urutan nomor satu sebagai pemberi kontribusi sektor ekonomi kreatif di Indonesia (Kompas.com, 2019). Data dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Republik Indonesia mencatat subsektor kuliner berkonribusi 41,4 persen dari total kontribusi perekonomian kreatif atau 922 triliun pada 2017. Arief Yahya, Menteri Pariwisata Republik Indonesia yang menjabat pada tahun 2014-2019 juga telah memilih 10 Destinasi Kuliner di Indonesia dengan 3 daerah unggulan yaitu Bali, Bandung, dan Yogyakarta (Kompas.com, 2019).
  • Mengangkat Nilai Ekonomi Produk Lokal. Para pelaku seni dan pengusaha kuliner di Lumajang memiliki kemampuan untuk menghasilkan produk dengan nilai ekonomi tinggi. Di sektor seni, produk kerajinan tangan seperti anyaman bambu, batik, dan ukiran kayu khas Lumajang memiliki keunikan tersendiri yang bernilai jual tinggi. Produk-produk ini bisa dipasarkan tidak hanya di pasar lokal tetapi juga di pasar nasional, bahkan internasional, jika dikemas dan dipromosikan dengan baik. Sementara itu, makanan khas Lumajang juga memiliki peluang besar untuk berkembang di pasar kuliner yang kompetitif. Dengan memperbaiki kemasan dan memperkenalkan branding yang menarik, produk kuliner lokal bisa memiliki daya tarik lebih bagi konsumen. Misalnya, pengemasan tape ketan dengan desain yang modern dan menarik dapat meningkatkan nilai jualnya, sehingga makanan ini tidak hanya diminati oleh masyarakat lokal, tetapi juga oleh konsumen dari luar daerah. Kombinasi seni dalam pengemasan dan rasa khas Lumajang akan memberikan daya tarik tersendiri yang membedakan produk-produk lokal ini dari yang lain.
  • Membuka Lapangan Kerja dan Meningkatkan Ekonomi Lokal

Pengembangan sektor ekonomi kreatif yang melibatkan seni dan kuliner dapat membuka berbagai peluang kerja baru di Lumajang. Pembangunan ekonomi kreatif tidak hanya menciptakan lapangan kerja bagi para pelaku seni dan pengusaha kuliner, tetapi juga bagi tenaga kerja lain yang mendukung sektor ini, seperti manajer acara, fotografer, desainer, teknisi panggung, hingga ahli pemasaran. Selain itu, dengan adanya peningkatan permintaan terhadap produk-produk seni dan kuliner, masyarakat lokal bisa terdorong untuk berwirausaha dan berinovasi.

Sebagai contoh, anak-anak muda Lumajang yang memiliki minat di bidang seni dapat mulai membuka usaha galeri atau studio seni, sementara mereka yang tertarik dengan dunia kuliner dapat membuka restoran atau kafe yang menyajikan makanan khas daerah. Hal ini akan menciptakan rantai ekonomi yang kuat dan saling menguntungkan, di mana satu sektor mendukung sektor lainnya. Selain itu, pendapatan dari sektor ini akan berputar di daerah tersebut dan berdampak positif pada perekonomian lokal.

Menjaga dan Melestarikan Identitas Budaya Lokal

Peran pelaku seni dan kuliner khas dalam ekonomi kreatif tidak hanya penting dari sisi ekonomi tetapi juga dari sisi budaya. Seni dan kuliner khas adalah bagian dari warisan budaya yang mencerminkan identitas masyarakat Lumajang. Dengan melestarikan seni tradisional dan kuliner lokal, kita turut menjaga kearifan lokal dan memperkuat identitas budaya daerah. Pelaku seni di Lumajang, misalnya, berperan penting dalam melestarikan tarian, musik, dan kerajinan tangan khas daerah yang menjadi kekayaan budaya bangsa.

Makanan khas juga merupakan bagian dari identitas budaya yang penting. Banyak makanan khas Lumajang yang memiliki cerita dan filosofi yang dalam, dan dengan melestarikannya, kita tidak hanya mempertahankan cita rasa yang unik tetapi juga mengenalkan kisah dan sejarah di balik makanan tersebut kepada masyarakat luas. Hal ini akan membuat generasi muda lebih bangga dengan budayanya dan terdorong untuk melanjutkan tradisi ini ke depannya.

Kolaborasi untuk Membangun Ekosistem Kreatif yang Berkelanjutan

Untuk membangun ekosistem ekonomi kreatif yang berkelanjutan di Lumajang, diperlukan kolaborasi yang erat antara pelaku seni, pengusaha kuliner, pemerintah, dan masyarakat. Pemerintah dapat berperan dengan memberikan insentif, menciptakan kebijakan yang mendukung, serta menyediakan infrastruktur yang memadai. Pelaku seni dan pengusaha kuliner juga dapat bekerja sama untuk menciptakan inovasi baru yang memadukan seni dan kuliner.

Masyarakat juga memiliki peran penting sebagai konsumen yang menghargai dan mendukung produk-produk lokal. Dengan adanya kolaborasi yang kuat dan dukungan dari berbagai pihak, Lumajang bisa mengembangkan sektor ekonomi kreatif yang tidak hanya menghasilkan pendapatan tetapi juga memperkaya budaya lokal dan menjaga keberlanjutan warisan budaya daerah.

 

REFRENSI

M. Amir. HT,2017,KEBIJAKAN EKONOMI KREATIF BERBASIS INDUSTRI KERAJINAN

UNGGULAN DALAM UPAYA MENGANGKAT KEARIFAN LOKAL

KABUPATEN TUBAN, Volume 11 No. 2

Antara,I ,2022, EKSISTENSI DALAM GLOBALISASI: PERAN WISATA KULINER DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI SANUR, Jounal of Tourism and Interdisciplinary Studies Vol. 2 No. 1, 11-20

Jufra, A,A, 2020, STUDI PEMULIHAN DAN PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF SUB-SEKTOR KULINER PASCA PANDEMI (COVID-19) DALAM MENUNJANG PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA, Volume 9, Nomor 2.

Kompas.com. 2019. Bali dan Bandung Jadi Destinasi Wisata Kuliner Unggulan Indonesia. https://regional.kompas.com/read/2019/05/24/11293611/bali-dan-bandung-jadidestinasi-wisata-kuliner-unggulan-indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun