Mohon tunggu...
Nades Medan (Pong Olin)
Nades Medan (Pong Olin) Mohon Tunggu... Guru - Melihat dunia dengan genggaman teknologi

Belajar berbagi dengan sesama tanpa memandang latar belakang. Pernah menjadi wartawan harian lokal, tapi karena tidak bisa seide dengan pemred yang otoriter, aku keluar dan kembali menekuni profesi sebagai pendidik, kembali mengabdikan ilmu pengetahuan sesuai latar belakang pendidikan profesi yang aku dapat selama delapan semester di bangku kuliah. Aku ayah dua orang putri dan suami dari seorang perempuan berdarah Manado dan Toraja, Jean seorang perempuan tangguh yang 50% Toraja dan 50% Manado

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sudah Amankah Membuka Sekolah pada Januari 2021?

28 November 2020   17:28 Diperbarui: 28 November 2020   17:37 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Rencana Pemerintah RI melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk membuka kembali sekolah (tatap muka) pada Januari 2021, seperti yang diberitakan Kompas.com 24/11/2020, adalah pilihan yang sangat berat. Ya berat karena sampai menjelang akhir November 2020, kepastian tersedianya vaksin pencegah corona belum juga jelas. sementara penambahan jumlah kasusu positif terinfeksi corona terus meningkat, paling tidak tercatat dalam dua hari (saat tulisan ini dibuat) yaitu Jumat 27/11/2020 ada 5.828 kasusdan Sabtu 28/11/2020 ada 5.418 kasus positif di Indonesia. 

Sebagai pendidik dan sebagai orang tua, saya pribadi masih sangat prihatin kalau pemerintah tetap membuka sekolah tatap muka pada Januari 2021, sekalipun dengan penerapan protokol kesehatan di sekolah dan pemberlakuan (pembatasan) jumlah peserta didik yang hadir. 

Dasar kekuatiran saya sebagai pendidik dan orang tua adalah, tidak adanya jaminan yang jelas bagi anak-anak (peserta didik) dalam perjalanan dari rumah ke sekolah dan dari sekolah ke rumah. Tidak ada jaminan bahwa selama dalam perjalanan pergi dan pulang sekolah anak-anak akan menjaga jarak dan tidak berkerumun dengan teman-teman mereka. 

Selama siswa berada dalam lingkungan sekolah memang ada jaminan bahwa mereka akan diawasi oleh para guru dan tenaga kependidikan lainnya. Mereka akan diawasi untuk tetap menjaga jarak dalam ruang kelas dan saat istirahat dan juga di masing-masing sekolah tersedia tempat-tempat mencuci tangan, ada himbauan untuk tetap memakai masker dan tidak bersentuhan. 

Tetapi pada saat mereka telah keluar dari lingkungan sekolah, saya berpikir bahwa tidak jaminan anak-anak masih akan mempertahankan diri untuk tidak berkerumun, apalagi dalam sekian bulan mereka tidak berinteraksi secara fisik, dan bukan tidak mungkin ketika mereka bertemu, akan ada sebagian besar anak yang tanpa sadar akan bersentuhan secara fisik dengan teman-teman mereka. 

Dalam kondisi serba belum pasti ini, kita semua warga bangsa dan warga bumi ini dituntut untuk terus waspada dan terus berupaya bersama mengatai kondisi sulit di tengah pandemi covid-19 ini. 

Tuhan menolong dan menyertai semua.


Salam Sehat selalu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun