Apa yang dilakukan JKW bisa dikatakan berbeda dengan SBY saat harga minyak dunia naik. Di tahun 2005 misalnya, saat harga minyak dunia naik sekitar 28% dari 35 US dollar/barrel menjadi 45 US dollar/barrel, SBY menaikan harga premium hingga 87% dari Rp 2.400/liter menjadi Rp 4.500/liter. Untuk solar bahkan SBY menaikan harganya hingga 105% dari yang sebelumnya Rp 2.100/liter menjadi Rp 4.300/liter.
Jokowi? Bahkan saat harga minyak dunia naik lebih dari 200 % ia belum juga menaikan harga premium dan solar. Jika pun ada rencana kenaikan harga premium (solar tetap tidak naik), itu pun hanya berkisar 7 persen (naik sekitar Rp 500).
Keputusan itu perlu diapresiasi, karena jelas dengan tidak menaikan harga Premium dan Solar secara drastis, rakyat tentu tidak akan terbebani dalam menghadapi situasi ekonomi global yang memang sedang tidak baik-baik saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H