Mohon tunggu...
Nadia Basri
Nadia Basri Mohon Tunggu... -

Pembelajar, Economicholic, Love My Country Indonesia. (Study at The Business School, Bournemouth University, UK)

Selanjutnya

Tutup

Money

Siapa Bilang Ekonomi Indonesia sedang Sulit? Pertumbuhan ekonomi Kuartal II Terbaik Sejak 2013

6 Agustus 2018   19:35 Diperbarui: 6 Agustus 2018   19:38 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fakta Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Quartal II 2018 Terbaik Sejak 2013

Hari ini, Senin (6/8/2018) berita yang ditunggu-tunggu oleh semua pelaku bisnis di Indonesia baik domestik maupun internasional datang juga. Ya, Badan Pusat Statistik resmi merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II tahun 2018. Hasilnya sungguh positif, bahkan jauh di atas prediksi para pengamat ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi di Q2, yaitu 5,27 persen secara year on year (y-o-y / dibandingkan Q2 tahun 2017). Pada Q2 tahun lalu, ekonomi Indonesia hanya tumbuh 5,01 persen. Angka 5,27 persen juga merupakan yang tertinggi sejak tahun 2013. Adapun, dibandingkan Q1 2018, perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 4,21 persen.

Banyak pihak sudah memprediksi bahwa perekonomian Indonesia pada Q2 akan positif. Rata-rata pengamat memprediksi pertumbuhan ekonomi akan terjadi sekitar 5,15 persen. Namun demikian, yang terjadi justru melampaui prediksi, ekonomi tumbuh 5,27 persen.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif di Q2 2018 memang sudah dapat terbaca sejak pagi ini di Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi pertama perdagangan saham, Senin menguat 76,81 poin atau 1,28 persen ke 6.084,35. Hal itu dapat dipahami sebagai optimisme pelaku ekonomi terhadap perekonomian Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, pertumbuhan terbesar disumbang oleh sektor lapangan usaha lainnya (9,22 persen), jasa perusahaan (8,89 persen), serta transportasi dan pergudangan (8,59 persen). Tentu saja, momen bulan ramadan dan lebaran pun mempunyai andil yang cukup besar.

Konsumsi rumah tangga menjadi penunjang utama terjadinya tren positif pertumbuhan ekonomi. Kebijakan jitu pemerintah menjaga daya beli masyarakat melalui peningkatan Tunjangan Hari Raya dan pemberian THR bagi para pensiunan (untuk pertama kalinya sepanjang sejarah) turut berperan besar.

Fakta tersebut seolah membalikan semua tudingan semua pihak, khususnya para politisi yang tiba -- tiba berpendapat bak ekonom yang menilai, ekonomi Indonesia sedang dalam kondisi darurat. Mencitrakan seolah-olah pemerintah tak mampu mengelola ekonomi negara. Faktanya, kini ekonomi Indonesia baik-baik saja. Bahkan terus tumbuh di tengah ketidak pastian perekonomian global.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun