Mohon tunggu...
Nada Itorul Umam
Nada Itorul Umam Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Teknologi dan Perekayasaan Proses Pangan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Tiga Dosen Universitas Negeri Malang (UM) Berdayakan Masyarakat Desa Pagelaran melalui Pemanfaatan Nira Tebu sebagai Pemanis Fungsional

27 September 2024   21:42 Diperbarui: 27 September 2024   21:47 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatihan cara menggunakan mesin ekstraktor nira tebu  (dokpri)

Tiga dosen Universitas Negeri Malang, yakni Prof. Dr. Rina Rifqie Mariana, M.P., Prof. Dr. Andoko, S.T., M.T., dan Dr. Yoto, S.T., M.Pd., melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (abdimas) di Desa Pagelaran Kabupaten Malang. Kegiatan ini merupakan implementasi dari hasil penelitian Tahun Anggaran 2022 yang berjudul "Pemanfaatan Nira Tebu (Saccharum officinarum) sebagai Pemanis yang Aman dan Fungsional (Anti Obesitas dan Anti Diabetes)."

Dari penelitian tersebut, diketahui bahwa nira tebu memiliki kandungan mineral 20-30 kali lebih tinggi dibandingkan gula pasir, serta mengandung Crom III yang berperan dalam menurunkan kadar gula darah. Pemanfaatan nira tebu ini diharapkan menjadi solusi kesehatan di tengah maraknya penyakit seperti obesitas dan diabetes.

Desa Pagelaran, yang memiliki perkebunan tebu seluas 144 hektar dengan produksi tahunan mencapai 2.511 ton, menghadapi tantangan besar dalam pemberdayaan potensi lokal. Para petani tebu di sana masih bergantung pada pabrik gula dan tengkulak yang sering mempermainkan harga. Selain itu, desa ini belum memiliki kuliner khas yang dapat mendukung rencana menjadi kampung pariwisata. Masyarakat, khususnya yang tergabung dalam kelompok tani dan UMKM, juga masih minim keterampilan dalam mengolah tebu menjadi produk bernilai jual.

Sebagai solusi, tim dosen merancang alat ekstraktor untuk memproses nira tebu serta berbagai produk olahan syrup nira tebu yang dapat dimanfaatkan sebagai minuman fungsional. Setelah proses rancang bangun selama 60 hari, kegiatan diseminasi dilakukan pada Kamis, 12 September 2024, dengan diikuti 35 peserta, termasuk pengurus UMKM, kelompok tani, dan aparat desa. Dalam kegiatan ini, masyarakat diperkenalkan dengan teknologi ekstraksi nira tebu, panduan pengolahan, serta desain kemasan produk.

Kegiatan ini tidak hanya membantu masyarakat meningkatkan nilai tambah tebu, tetapi juga mendukung desa dalam mewujudkan potensinya sebagai destinasi pariwisata berbasis kuliner. Alat ekstraktor yang dihibahkan kepada Desa Pagelaran diharapkan menjadi inventaris penting yang bisa digunakan oleh UMKM untuk mengembangkan usaha mereka.

Pemberian materi  (dokpri)
Pemberian materi  (dokpri)

Pelatihan cara menggunakan mesin ekstraktor nira tebu  (dokpri)
Pelatihan cara menggunakan mesin ekstraktor nira tebu  (dokpri)

Respons masyarakat sangat positif karena program ini memberikan solusi yang tepat sesuai kebutuhan lokal, sekaligus memperkuat ekonomi desa melalui produk olahan yang menyehatkan. Dengan adanya program pengabdian ini, diharapkan Desa Pagelaran dapat terus mengembangkan potensi lokalnya, meningkatkan kesejahteraan para petani tebu, serta memajukan sektor UMKM berbasis produk pangan fungsional. Kerja sama antara akademisi dan masyarakat ini menjadi bukti nyata bahwa inovasi dan teknologi dapat memberikan manfaat langsung bagi peningkatan kualitas hidup di tingkat desa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun