Langsing dengan Ketofastosis (Part 3)

Selamat pagi, siang, sore dan malam... Akan selalu kuucapkan, janji kan cinta kita damai abadi di hadapan bintang...

Hai semua pembaca setia ku, bagaimana sudah membaca part 1 dan 2 belum? Kalau belum silahkan dibaca dulu sebelum membaca yang satu ini, ini adalah pengalamanku pribadi yang sudah saya jalani selama melakukan pola hidup Ketofastosis dari tahun 2016. Part 1 dan Part 2 ya.

Mari kita bahas diriku yang penuh dengan penyakit ini jauh sebelum kenal dengan pola hidup ini. Saya terlahir sebagai anak yang aneh, karena terlahir dengan hormon yang berlebihan ditubuh, lalu memasuki remaja memiliki penyakit Mamae aberans, kalau yang tidak pernah dengar sebelumnya, penyakit ini ada di ketek, jaringan susu yang terhimpit di ketek tepatnya. 

Memasuki usia remaja, saya mengalami obesitas terlalu parah dengan berat 120 kg dan tinggi yang hanya 155 cm. Saya mengalami depresi berat dan tidak memiliki kepercayaan diri menghadapi dunia. Kalau boleh dibilang, apa yang saya cita-citakan tidak ada yang tercapai. Salah satunya cita-cita saya adalah memainkan peran didalam film pendek yang saya buat, tapi nyatanya saya tidak berani menampilkan diri saya di depan layar kaca. 

Story saya ada di page ABOUT ME jika mau membaca sebelumnya ya, sudah saya jelaskan story saya sebelum ini.

Dilanjut ya, setelah membaca page diatas pasti sudah tau seperti apa kehidupan saya sebelum-sebelumnya, akhirnya saya baru mendapatkan kepercayaan diri saya di tahun 2017 setelah mengikuti pola hidup sehat ala Ketofastosis. 

Bisa dibayangkan bagaimana saya bekerja, sementara saya pekerja film yang setiap saat selalu bertemu dengan artis yang terbilang cantik-cantik dan langsing-langsing, akhirnya saya memutuskan untuk jadi produser dan penulis. Walaupun tidak seperti cita-cita saya sebelumnya, tapi saya menikmatinya walaupun kepercayaan diri tidak pernah ada.

Memasuki usia 30 tahun, saya menderita banyak sekali penyakit dan itu membuat momen saya akhirnya tidak mau keluar rumah dan berdiam diri dirumah. Saya ceritakan kembali tentang penyakit yang saya derita, obesitas, berat badan saya dulu 120 kg, penderita ashma, penderita PCOS (Polycystic Ovary Syndrome) = hormon yang tidak seimbang didalam tubuh, penderita diabetes (GDP = 330), penderita anemia, penderita maag, leher sering kaku, cepat lelah dan juga gampang sekali mengantuk.

Akhirnya saya membaca tentang pola hidup KETO yang datang dari Amerika, saat itu saya belum tertarik untuk mencobanya tapi saya tetap mencari tau tentang Keto. Sampai pada akhirnya saya mendapatkan sebuah informasi tentang Ketofastosis di grup Facebook. Teman saya mengundangnya dan saya masuk join bersama, saya membaca grup tersebut dari tahun 2016 sampai akhirnya memutuskan untuk ikut bersama di tahun 2017. 

Saya dapat turun hampir 60 kg dalam 4 bulan, karena saat itu ada rencana untuk menikah pada bulan September 2017. Saya menikah dengan berat 62 kg. Setengah badanku hilang, dan berangsur-angsur penyakit yang saya derita juga hilang. Kemana? Tidak tau! Yang saya tau ketika cek di dokter semua tampak berbeda dan hasil laboratorium saya seketika pun ada perbaikan. 

Dok NadaTaufik

Setelah saya menikah, saya langsung hamil dan alhamdulillah PCOS yang saya derita hilang, yang memukau adalah Varises Rahim saya tiba-tiba tidak terlihat lagi di USG. 

Saya berangsur membaik dan tidak ada yang saya khawatirkan lagi. Tapi tidak bagi kandunganku, karena ada kandungan yang lemah, bukan karena kesehatanku ya tapi memang karena janin nya tidak berkembang. Setelah itu, beberapa bulan setelahnya saya kembali hamil dan akhirnya saya memiliki anak perempuan dan laki-laki. 

Setelah saya menjalani pola hidup sehat Ketofastosis, saya yang tadinya di vonis tidak bisa hamil lagi, ternyata kembali subur dan anak-anak saya lahir normal. Saya juga bisa kembali beraktifitas seperti biasa. 

Hidup saya berubah drastis, akhirnya saya memutuskan untuk ikut kelas Stand Up Comedy Indonesia dan acting. Perlahan muncul kepercayaan diri saya yang sudah lama hilang, saya hanya terus bersyukur kepada Tuhan, karena kalau bukan jalan Tuhan mungkin sampai sekarang saya tidak akan pernah merasakan bagaimana menjadi seorang performance didepan umum. 

Dok NadaTaufik

Ini adalah salah satu contoh penyakit diabetes saya membaik, karena sebelumnya angka selalu diatas 300, sekarang saya resmi memiliki GDP dibawah 50. 

Efek pada diriku tentu lebih baik lagi, saya akhirnya bisa bergerak dengan bebas tanpa rasa lelah yang berlebihan, sebelumnya saya hanya bisa lari di treadmill 30 menit dengan kecepatan yang sangat lambat, kalau sekarang saya sudah menghabiskan waktu lari 90 menit dengan kecepatan paling tinggi. Saya bisa menjalankan puasa senin kamis tanpa rasa pusing atau lelah. 

Itu semua yang saya jalani tentu membutuhkan proses yang tidak mudah dan tidak cepat, semua butuh konsisten. Saya menjalankannya lebih lama dari yang lain, karena patokan saya harus berat 40 kg dan tinggi 155 cm. Ukuran baju saya dari XXXL sekarang sudah bingung kalau baju di mall terlalu besar untuk saya. Bahkan kalau saya lihat di H&M, size saya sudah XXS. 

Kalau untuk baju cepat turun, kalau celana agak lama. Saya sempat menyesal kenapa baru diatas 35 tahun saya tau tentang pola hidup ini, sementara waktu remaja saya habis tak karuan dengan obesitas dan ketidak percayaan diri saya. Menyesal sekali baru 6 tahun ini saya kenal, seharusnya saya juga bisa membantu banyak orang untuk sembuh dari penyakit obesitas.

Dok NadaTaufik

Cara saya berterima kasih adalah menjadi salah satu mentor di Ketofastosis, saya berniat untuk membagikan pengalaman saya dan juga membantu pemula untuk melalui semua proses yang mereka jalani. 

Saya tidak bilang bahwa jalan satu-satunya adalah Ketofastosis ya, saya mengatakan disini bahwa saya dapat kembali bergembira dengan keadaan tubuh saya karena melakukan pola hidup sehat Ketofastosis. 

Bagaimana menurut anda, itu adalah penilaian anda sendiri. Karena hidup ditangan kita bukan di tangan orang lain. Kita yang menjalani, kita yang merasakan, kita juga yang mendapatkan hasilnya. Terserah kita!