Mohon tunggu...
Nada Savaira
Nada Savaira Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

Nama saya Nada Savaira Rizqi dari SMAN 3 KOTA MOJOKERTO, hobi saya berenang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hari Raya

12 November 2024   08:01 Diperbarui: 12 November 2024   08:19 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pagi itu, suasana di Desa Kemuning sangat berbeda dari biasanya. Warga desa sibuk mempersiapkan segala sesuatunya untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri yang tinggal menghitung jam. Di antara keramaian, terdapat seorang gadis kecil bernama Wafiq. Dengan semangat yang meluap, Wafiq membantu ibunya membuat kue-kue tradisional di dapur.

"Wafiq, tolong ambilkan tepung di lumbung, ya," kata ibu Wafiq sambil mengaduk adonan kue.

"Baik, Bu!" jawab Wafiq dengan riang.

Wafiq berlari menuju lumbung yang terletak di belakang rumah mereka. Di sana, ia mengisi kantong tepung dan kembali ke dapur dengan hati-hati agar tepung tidak tumpah. Setelah membantu ibunya, Wafiq bergegas pergi ke masjid untuk membersihkan dan menghias tempat ibadah bersama teman-temannya.

Di masjid, suasana sangat meriah. Anak-anak dan remaja desa berkumpul untuk memasang hiasan, menyapu lantai, dan mengatur karpet. Wafiq bergabung dengan sahabatnya, Budi dan Iman, untuk memasang lampu-lampu hias di halaman masjid.

"Wafiq, hati-hati, ya. Jangan sampai lampu-lampu ini jatuh," kata Budi sambil memberikan lampu hias kepada Wafiq.

"Tenang saja, Budi. Aku akan hati-hati," jawab Wafiq sambil memasang lampu-lampu tersebut.

Setelah selesai, mereka duduk bersama di bawah pohon besar yang rindang. Mereka berbicara tentang rencana mereka untuk merayakan Idul Fitri esok hari.

"Kita akan bermain kembang api dan berkeliling desa untuk bersilaturahmi," kata Iman dengan penuh semangat.

"Aku tidak sabar untuk menerima banyak angpao dari para tetangga," tambah Budi sambil tertawa.

Malam itu, Wafiq tidak bisa tidur karena terlalu bersemangat. Ia membayangkan betapa meriahnya Hari Raya Idul Fitri esok hari. Pagi-pagi sekali, Wafiq sudah bangun dan membantu keluarganya mempersiapkan segala sesuatunya. Ia mengenakan baju kurung baru yang dibelikan oleh ayahnya dan siap untuk berangkat ke masjid untuk melaksanakan salat Id.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun