Puro Paku Alaman sebagai cagar budaya menjadi bangunan yang dijaga bentuk dan keamanannya. Perbaikan gandok istana menjadi fokus perbaikan di tahun 2019.
Sejak tahun 2012 Puro Paku Alaman mengalami perbaikan secara bertahap dan terus menerus. Di tahun 2019 bagian gandok atau sayap menjadi giliran yang akan diperbaiki secara menyeluruh.Â
"Alur pergerakan perbaikan gandok adalah dari utara ke selatan. Bangunan ini tidak bisa sembarangan diperbaiki, kita harus menjaga bentuk aslinya." ujar K.R.T. Ir. Projo Anggono selaku Penghageng Urusan Kapanitran Kadipaten Pakualaman.saat ditemui pada (21/10).
Perbaikan Puro yang dilakukan antara lain digantinya kayu-kayu lapuk pada bagian atap, penggantian instalasi listrik, pilar, dan pembersihan genteng. Pengecatan dinding tidak dilakukan karena saat ini sedang berfokus pada perbaikan atap. "Kita melakukan perbaikan gandok terutama bagian atap tetapi juga melakukan penggantian kayu-kayu yang sudah rusak." ujar Eko Purwanto selaku Pengawas Pelaksana Lapangan.
K.R.T. Ir. Projo Anggono mengatakan tidak semua bagian seperti genteng akan diganti. Bagian yang masih bisa dipakai akan diturunkan untuk dibersihkan lalu digunakan kembali karena hal tersebut masih berupa peninggalan bersejarah. "Jika masih bisa dipakai maka akan  digunakan kembali karena itu masih peninggalan yang tidak bisa sembarangan dihancurkan." ujarnya.
Selain memperbaiki bagian sayap istana, pihak Kadipaten Paku Alaman juga memperbaiki makam-makan raja dan villa kerajaan yang berada di daerah Kaliurang. Â Makam K.G.P.A Paku Alam V sampai K.G.P.A Paku Alam IX yang berada di Dusun Giri Gondo telah mengalami perbaikan di tahun 2018. Perbaikan makam tersebut kemudian dilanjutkan pada makam K.G.P.A Paku Alam I sampai K.G.P.A Paku Alam IV yang berada di Kotagede di tahun 2019.
Puro Paku Alaman tidak hanya memperbaiki namun juga menambah fasilitas berupa tempat parkir kendaraan mengingat banyaknya kendaraan yang berada di lingkup istana. Hal tersebut diakui Projo agar tata istana terlihat lebih rapi. Dibangun lima tempat parkir dimana empat tempat parkir berada di halaman istana bagian depan dan satu berada di bagian belakang.
Kegiatan yang telah dimulai pada pertengahan bulan Agustus ini akan diselesaikan di awal bulan Desember. Diperkirakan menghabiskan dana sekitar Rp 1,5 Miliar  untuk memperbaiki Puro Paku Alaman, makam raja-raja, dan villa kerajaan. Uang perbaikan dan pemeliharaan kerajaan tersebut ditopang oleh dana keistimewaan yang berasal dari Dinas Kebudayaan DIY.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H