2. Adaptability: Pada saat ini, kebanyakan atau mungkin telah secara menyeluruh, semua media memiliki websitenya sendiri agar audiens dapat lebih mudah menjangkau mereka. Sehubungan dengan itu, baik media dan pekerja media perlu memiliki kemampuan beradapatasi dengan teknologi yang ada. Dari segi media, media perlu menyesuaikan tampilannya dengan teknologi terkini seperti foto, video, audio, animasi, audio slideshows, interaktifitas, alarm notifikasi, dan lain sebagainya. Sementara itu, untuk pekerja media perlu bagi mereka untuk memiliki soft skill menguasai software edit seperti edit foto, edit video, edit audio, kemampuan menulis berita, kemampuan mengambil foto, mengambil video, mengambil audio, dan turut menggunakan aplikasi yang sedang tren dan banyak digunakan oleh masyarakat.
Terkait adaptibility, kita dapat melihat tempo menyediakan kolom khusus foto dan video untuk memudahkan pembacanya memilih jenis berita apa yang ingin mereka akses. Selain itu, sebagai contoh kita mengambil berita yang berjudul "Kematian Maulana Suryadi: Keraguan Keluarga dan Klaim Polisi". Berita tersebut tidak hanya memuat tulisan dan foto, namun juga mencantumkan video untuk menyajikan berita dengan informasi yang lebih jauh dan dalam.
3. Scannability: Isi berita menjadi poin terpenting dalam sebuah berita. Orang-orang saat ini berorientasi kepada isi pesan ketika mengunjungi suatu website. Selain penulisan berita yang singkat, padat, dan jelas hal-hal seperti penggunaan font tertentu dan penambahan link akan membantu audiens memahami dan mencerna isi berita lebih mudah.
"Checkpoint Charlie di Jaya Wijaya". Â Dalam berita tersebut Tempo.co menggunakan tulisan bold, ukuran font lebih besar dari pada tulisan lainnya, dan di tempatkan di tengah halaman guna menekankan pesan utama yang menjadi point penting.
Terkait scannability, kita mengambil contoh berita dengan judul