Gemerlap rindu silih berganti
Senda gurau semakin membekas di dalam hati
Semua bercampur membungkus hari
Tapi kunikmati dengan senang hati
Andai ku jadi angin
Akan kusampaikan kerinduan ini
Andai ku jadi air
Akan kuhanyutkan semua duka yang telah kulewati
Asa terakhir menjadi pena
Rindu menjelma di dalam tinta
Menyisakan jejak-jejak rasaÂ
Dalam hati yang sedalam-dalamnya
Aku rindu akan senyummu
Aku hanya menantikan canda tawamu
Aku rindu saat bersamamu
Mengisi waktuku yang tak menentu
Ku berharap kau mengerti
Karena rasa ini sangatlah berarti
Semoga suatu saat nanti
Kita bisa bertemu kembali
*****
Pangkalan Bun, 6 Desember 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H