YOGYAKARTA-Di tengah kota Yogyakarta, terdapat sebuah kisah inspiratif yang menyiratkan kegigihan seorang ibu pedagang minuman di Malioboro, sebuah kawasan yang ramai dengan aktivitas wisata. Namun, di balik keindahannya, terdapat perjuangan yang mungkin tak terlihat oleh mata sehari-hari. Inilah kisah seorang perempuan tangguh yang melawan arus ekonomi yang sulit, menantang takdirnya, dan mewujudkan impian meski di tengah persaingan yang ketat.Â
Yogyakarta, kota seni dan budaya, kerap kali menjadi daya tarik bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara. Di tengah sibuknya Malioboro, Â terdapat seorang ibu tangguh bernama Ibu Setya Ningsih, yang memulai perjalanan ekonominya dengan menjajakan minuman di pinggir jalan. Seorang pedagang minuman di Malioboro, telah menghadapi berbagai tantangan dalam mempertahankan usahanya. Dalam wawancara eksklusif, Ibu Setya Ningsih menceritakan perjalanannya dari seorang ibu rumah tangga biasa hingga menjadi pejuang ekonomi di tengah krisis.
Setya Ningsih dengan semangat mengatakan, "Saya lebih memilih menjadi pedagang minuman keliling jika ingin bekerja di kantoran karena keterbatasan usia, saya tidak bisa melakukan hal lain selain berdagang minuman keliling." Beliau terus berusaha memberikan yang terbaik untuk pelanggannya meskipun menghadapi persaingan ketat dan fluktuasi harga bahan baku.
Setya Ningsih, dengan semangatnya yang membara, mengungkapkan tekadnya untuk meniti jalan sebagai pedagang minuman keliling, menolak keterbatasan usia yang mungkin menjadi hambatan di dunia kantoran. Keputusannya ini dipenuhi dengan keyakinan bahwa berdagang minuman keliling adalah panggilan terbaiknya, di mana ia bisa memberikan yang terbaik sambil memanfaatkan keahliannya.
Meskipun menghadapi persaingan ketat dan fluktuasi harga bahan baku yang tidak dapat diprediksi, Setya Ningsih tetap teguh pada prinsipnya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggannya. Dengan modal semangat dan dedikasi, beliau terus mengembangkan strategi untuk menjaga kualitas produknya, menghadapi persaingan dengan inovasi, dan menyesuaikan harga agar tetap bersaing di pasar yang dinamis.
Setya Ningsih tidak hanya melihat pekerjaannya sebagai sekadar mencari nafkah, tetapi juga sebagai bentuk pemberdayaan dirinya. Dengan kemandirian ini, beliau tidak hanya mengatasi keterbatasan usia, tetapi juga menemukan kebanggaan dalam kesuksesan usahanya yang terus tumbuh. Kepantasan berdagang minuman keliling bukanlah batasan, melainkan batu loncatan untuk mencapai impian dan membangun reputasi yang solid di dunia usaha.
Berbagai rintangan yang dihadapi Setya Ningsih, seperti tantangan persaingan dan fluktuasi harga, menjadi ujian keberanian dan keuletannya. Dia tidak hanya berkutat pada keadaan sulit, melainkan mencari solusi kreatif untuk mengatasi setiap hambatan yang muncul. Semangatnya yang luar biasa menjadi inspirasi bagi rekan-rekan pedagang lainnya dan masyarakat sekitarnya.
Dalam perjalanan berdagangnya, Setya Ningsih juga menjadi bagian dari komunitas pedagang keliling yang saling mendukung. Kolaborasi dan pertukaran pengalaman dengan sesama pedagang memberikan tambahan nilai bagi usahanya. Ia menjalin hubungan yang erat dengan pelanggan dan membangun reputasi positif yang membuatnya semakin dikenal di lingkungan sekitar.
Keberhasilan Setya Ningsih bukan hanya terukur dari aspek finansial, tetapi juga dari rasa kepuasan dan kebanggaan pribadi yang ia raih setiap kali melihat senyuman pelanggan yang puas. Meskipun jalan yang ditempuhnya mungkin tidak konvensional, namun keberhasilan dan kebahagiaan yang diperolehnya membuktikan bahwa setiap individu memiliki potensi untuk mencapai impian mereka, terlepas dari keterbatasan yang mungkin dihadapi.
Kesegaran minuman yang dijualnya dan keramahan Ibu Setya Ningsih kepada pelanggan yang membuat pelanggan di sekitar Malioboro nyaman. Meski beberapa kali mengalami pasang surut ekonomi, dia tidak pernah menyerah dan selalu mencari inovasi baru untuk tetap bersaing. Terkadang, cuaca yang tidak menentu atau persaingan yang semakin ketat menjadi tantangan berat. Namun, keyakinan dan semangat pantang menyerahnya menjadi pendorong utama untuk tetap bertahan.Â