Mohon tunggu...
Nada Nadhifah Faadhilah
Nada Nadhifah Faadhilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Semua orang berhak mendapatkan pendidikan dan perlindungan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa UPI Melaksanakan Seminar Pra Nikah: Persiapan Mental Calon Ibu Menghadapi Pernikahan

8 Agustus 2022   15:42 Diperbarui: 8 Agustus 2022   15:51 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelurahan Hegarmanah, RW 06 – Dalam rangka mengedukasi masyarakat mengenai Pendidikan Pra Nikah

Mahasiswa KKN Tematik "Pemberdayaan masyarakat Berbasis SDg'S Desa dan MBKm" melaksanakan kegiatan seminar pra nikah “persiapan mental untuk calon ibu menghadapi pernikahan” di RW 06 Kelurahan Hegarmanah, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung (27/07/22)

Di era milenial saat ini, masih banyaknya kaum muda-mudi menganggap suatu pernikahan adalah suatu hal yang sepele tanpa memperhatikan persiapan mental sebelum memutuskan untuk menikah di umur yang sangat belia.

 Pemahaman yang keliru mengenai “ibu rumah tangga” ini menjadi salah satu tolak ukur kami dalam mengedukasi calon ibu yang nantinya akan menghadapi pernikahan agar siap secara lahir dan batin untuk mencapai keluarga sejahtera. Sehingga tidak ada lagi kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialami oleh pasangan selama masa pernikahan yang di dasari oleh faktor mental yang belum siap

Kamipun tim Kuliah Kerja Nyata Universitas Pendidikan Indonesia (KKN UPI) mengadakan seminar pra nikah “Persiapan Mental Calon Ibu Menghadapi Pernikahan” Kegiatan ini dilaksanakan mulai jam 13.00 WIB sampai dengan selesai, bertempat di Madrasah Diniyah Al-Falah, RW 06, Kelurahan Hegarmanah, Kota Bandung (27/07/22).

Seminar ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya mempersiapkan mental sebelum melaksanakan pernikahan. Dalam pelaksanaan seminar ini panitia mengundang Dosen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) sebagai pembicara Seminar

Dokpri
Dokpri
Pemahaman dan pengertian tanpa syarat adalah proses memahami berbagai karakteristik pasangan. adapun untuk mendapatkan pemahaman dan pengertian, dibutuhkan sebuah pengetahuanatau ilmu. 

Penerimaan tanpa syarat: dalam sebuah perkawinan, sikap penerimaan adalah kunci bagi keberlangsungan sebuah perkawinan. Sebab dengan sikap ini, individu telah mampu mengalahkan egonya untuk menerima segala bentuk kekurangan dan kelemahan pasangannya. 

Penghargaan tanpa syarat Penghargaan adalah suatu kebutuhan pokok yang dimiliki seluruh manusia, karena sifat dasar manusia terdorong untuk penghargaan yang positif, karena dalam realitanya, tidak ada satu orang-pun yang menerima atau rela untuk dicela, sebaliknya hampir semua orang menyukai pujian dan sanjungan, terlebih lagi dari orang-orang terdekatnya. 

Manajemen konflik Bisa dipastikan bahwa semua calon pengantin menginginkan yang akan melangsungkan pernikahan, megharapkan terbentuknya keluarga yang damai (sakinah), penuh cinta (mawaddah) dan belas kasih (rahmah), namun satu hal yang tidak dapat di hindari adalah munculnya konflik di dalam perkawinan. 

Cara untuk mempertahankan kebahagiaan dalam kemitraan yang unik adalah belajar untuk bekerja sama dengan baik, saling mendukung, dan tetap fleksibelMengembangkan pengetahuan diri, kemauan dan kemampuan individu untuk bertanya atau berkaca pada diri sendiri dengan jujur. 

Misalnya, jika anda merasa memiliki banyak kekurangan dan kesalahan, namun anda tidak mau dihakimi atau disalahkan, maka seharusnya anda juga tidak mudah menyalahkan pasangan. 

Regulasi diri. Berusaha untuk tetap tenang dalam keadaan tertekan. Seorang pasangan yang memiliki daya tahan yang tinggi, akan lebih terampil dalam mengendalikan emosi, impuls, atensi, dan perilaku. Regulasi diri sangat penting peranannya dalam menjalin relasi yang intim dalam sebuah hubungan. Mengembangkan kemandirian. 

Kemampuan untuk mengambil jarak secara emosional maupun fisik dari sumber masalah dalam hidup seseorang. Kemandirian melibatkan Persiapan Mental dan Spiritual Menjelang Pernikahan 10 kemampuan untuk menjaga keseimbangan antara jujur pada diri sendiri dengan peduli pada pasangan atau orang lain. Empati. 

Kemampuan memahami pasangan melalui empati akan membuat Anda mampu mendeteksi berbagai kemungkinan perilaku pasangan atau orang lain terhadap diri kita;

Dengan dilaksanakan program seminar pra nikah ini di masyarakat dapat teredukasi dalam mempersiapkan mental sebelum menikah. Terutama di fokuskan kepada kaum muda-mudi yang ingin mempersiapkan mental sebelum menikah agar memiliki edukasi seputar pernikahan (27/07/22).

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun