Mohon tunggu...
Nada Nadhifah
Nada Nadhifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Content Writer

Jangan diliat aja, ayo saling follow dan saling membantu!

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Ketika Perceraian Orangtua Mempengaruhi Kesejahteraan Mental Anak

20 Mei 2023   21:32 Diperbarui: 20 Mei 2023   21:42 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang anak menangis karena orangtuanya bercerai | Sumber: pexels/victoria-rain

Perceraian orangtua adalah peristiwa yang dapat mengubah kehidupan anak secara signifikan. Dalam masalah ini, kesejahteraan mental anak dapat terpengaruh secara serius. Proses perceraian dan perubahan keluarga yang terjadi dapat menyebabkan stress, kebingungan dan berbagai tantangan emosional bagi anak-anak. Berikut ini beberapa dampak yang mungkin terjadi pada kesejahteraan mental anak dalam situasi perceraian orangtua.

1. Stress dan Kecemasan

Anak-anak yang mengalami perceraian orangtua seringkali mengalami tingkat stress yang tinggi. Mereka mungkin merasa cemas tentang masa depan keluarga mereka, khawatir tentang hubungan dengan orangtua mereka, dan menghadapi ketidakpastian baru dalam kehidupan mereka untuk masa depan. Ini dapat mempengaruhi kesejahteraan mental mereka dan mengganggu perkembangan emosional yang sehat.

2. Perubahan Identitas dan Kepercayaan Diri

Perceraian orangtua dapat mempengaruhi identitas anak, terutama ketika mereka merasa harus membagi waktu dan cinta di antara kedua orangtua yang bercerai. Hal ini dapat memicu perasaan rendah diri, insecure, keraguan diri dan ketidakmampuan untuk menjaga hubungan yang stabil dengan orang lain. Anak-anak mungkin mengalami kehilangan diri dan mencari cara untuk membangun kembali identitas mereka.

3. Konflik dan Trauma

Jika perceraian orangtua disertai dengan konflik yang intens atau kekerasan rumah tangga, anak-anak dapat mengalami dampak traumatis. Konflik yang terjadi antara orangtua dan ketidakharmonisan dalam keluarga dapat meninggalkan bekas yang mendalam pada kesejahteraan mental anak-anak, mengganggu rasa aman dan stabilitas emosional mereka.

4. Gangguan Konsentrasi dan Prestasi Akademik

Perceraian orangtua dapat berdampak pada anak-anak dari tugas-tugas sekolah dan mengganggu konsentrasi mereka. Mereka mungkin merasa sulit untuk berkonsentrasi di sekolah, mengalami penurunan motivasi, dan berdampak pada prestasi akademik mereka. Hal ini dapat menimbulkan tekanan tambahan dan mengganggu perkembangan akademik anak-anak.

Penting untuk diingat bahwa setiap anak bereaksi secara berbeda terhadap perceraian orangtua. Beberapa anak mungkin lebih rentan terhadap dampak negatif, sementara yang lain dapat menunjukkan ketangguhan dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan. Dukungan yang tepat dari orangtua, keluarga, dan mungkin profesional seperti konselor atau terapis dapat membantu anak-anak mengatasi dampak emosional yang dihasilkan oleh perceraian orangtua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun