Mohon tunggu...
Nada Nadhifah
Nada Nadhifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Content Writer

Jangan diliat aja, ayo saling follow dan saling membantu!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

LDR Itu Menyakitkan, Ya?

29 April 2023   16:31 Diperbarui: 29 April 2023   16:43 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rahma yang sedang terisak sendirian karena sikap Aldi kepadanya | pexels: cottonbro studio

Kata orang-orang, pacaran itu menyenangkan dan membahagiakan. Kita jadi bisa mendapatkan banyak atensi dari pasangan, apalagi ia tak segan akan memberikan semua yang kita inginkan.

Tapi...

Itu tidak berlaku bagi pasangan yang LDR. Tidak, tidak sama sekali.

Kita terhalang oleh jarak dan waktu, bahkan mengorbankan hubungan cinta kita hanya demi menggapai masa depan.
Sebenarnya, LDR itu sah sah saja. Enggak ada yang larang kok...

Tapi LDR merupakan ujian dari cinta, bagaimana kita masih bisa mempertahankan komunikasi, saling mengabari, serta masih saling cinta dan sayang.

Namun sayangnya, tidak berlaku bagi sosok perempuan bernama Annisa Rahma. Sosok itu terus mondar-mandir sesekali memeriksa ponselnya tapi tidak ada sedikitpun notifikasi yang muncul di layar pop-up tersebut.

LDR bikin resah, kalau belum ada kabar dari dia.
Bukan hanya memikirkan apakah sang kekasih sedang main dibelakang akan tetapi ia hanya takut akan terjadi sesuatu kepadanya, seperti musibah yang tak bisa ditebak misalnya. Ah Rahma langsung menggelengkan kepalanya. Ia menepis prasangka buruk terhadap Aldi, kekasihnya yang sedang kerja di negeri orang.

Akhirnya rahma pun inisiatif menelpon duluan.

Masih berdering...
Dan diangkat oleh Aldi.

"Halo"

"Iya"

"Kok kamu gak telpon aku, daritadi aku nungguin tauk... Katanya janji mau nelpon jam 5 sore"

"Sabar atuh, Ini akunya masih meeting"

"Sibuk terus ya kamu"ucap rahma namun terdengar seperti sindiran oleh pria diseberang sana

"Ya terus kamu pikir aku sibuk ngapain? Aku kerja rahma. Jangan kekanakan deh"

"Siapa yang kekanakan? Aku cuma bilang kamu udah jarang ada waktu buat aku"

"Ya Ya Terserah"

"Kok jawabanmu begitu?"tanya rahma kesal, sebab respon Aldi terkesan cuek sekali

Tiba-tiba ada suara wanita diseberang sana

"Sayang, udah belum?" Rahma pun terkejut

"Itu siapa?"

"Udah ya, aku sibuk. Bye"

"Aku belum selesai-"

TUT

Aldi menutup telponnya secara sepihak, menyakitkan..

Rahma pun menarik nafas, ia mulai resah nan gelisah. Sebenarnya siapakah wanita itu? Tidak mungkin kan ia salah dengar? Jelas tadi ada suara wanita, jangan-jangan..... Ah tidak mungkin!

Daripada pusing memikirkan hal yang kebenarannya belum jelas, Rahma pun membuka media sosialnya, hanya sekedar skroll-skroll layar persegi tersebut. Namun tiba-tiba ia tak sengaja melihat sebuah foto yang di posting di Instagram temannya.

Foto itu memperlihatkan temannya, Aldi dan..... Seorang wanita?

Ia pun melebarkan kedua matanya, terkejut. Nafasnya memburu. Apa benar dugaannya itu nyata? Mana fotonya mesra sekali, Kekasihnya tengah merangkul wanita asing tersebut.

Akhirnya ia kembali menghubungi pasangannya, bukan. Ia tidak ingin meminta penjelasan yang pastinya pria itu tidak akan jujur perihal menanyakan apakah kekasihnya sedang selingkuh?

"Apa lagi?"tanya Aldi diseberang sana

"Kita putus"

"Loh kenap-"

TUT

Akhirnya rahma pun menangis, pertahannya runtuh. Hatinya hancur berkeping-keping, sakit sekali. Ternyata kekasih yang ia sayangi, pun akhirnya mempermainkan dirinya juga.

=======TAMAT/THE END========

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun