Mohon tunggu...
Nada Nadhifah
Nada Nadhifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Content Writer

Jangan diliat aja, ayo saling follow dan saling membantu!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ketika Artis Korea Sebagai Brand Ambassador Telah Merajai Seluruh Merek Produk Indonesia!

26 April 2023   09:07 Diperbarui: 26 April 2023   09:12 1036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
BTS sebagai brand ambassador dari Tokopedia (sumber: website Tokopedia)

Sudah bukan menjadi rahasia umum lagi jika dunia K-Pop atau hallyu tengah merajalela di seluruh dunia terutama Indonesia, bahkan budaya korea sudah masuk ke nusantara. Sebagian masyarakat Indonesia banyak yang menyukai K-Pop, entah dari segi musiknya, wajah rupawan yang menarik atau budayanya. Selain itu, banyak merek dari brand ternama yang memakai artis korea sebagai brand ambassador atau pengiklannya. Loh kok bisa? Pasti kamu bertanya-tanya bukan, kenapa banyak merek Indonesia yang memakai artis korea sebagai brand ambassadornya? Pada artikel ini akan membahas seputar artis korea sebagai brand ambassador yang merajai seluruh merek produk Indonesia.

Kamu tentunya sering melihat iklan di tayangan televisi, yang memperlihatkan artis korea bukan? Mulai dari shopee hingga tokopedia pun memakai brand ambassador artis korea. Tidak hanya e-commerce, tetapi produk lainnya juga tak mau kalah, seperti choi siwon sebagai bintang iklan mie sedap, kim seon ho sebagai BA Everwhite, han so hee sebagai BA Somethinc, song joong ki sebagai BA Scarlett dan yang paling baru adalah lee min ho sebagai BA biskuit Roma Kelapa.

Maka tak heran, banyak produk Indonesia yang rela mengeluarkan biaya besar demi menggaet artis kenamaan korea. Bahkan BTS yang namanya tengah naik daun hingga saat ini, pernah menjadi brand ambassador Tokopedia pada 2019 silam. Biaya yang dikeluarkan oleh pihak Tokopedia pun tidak main-main yaitu mencapai 1,5 miliar won atau setara 17,8 miliar rupiah. Wow lumayan besar ya?

tokobp-644884f44addee65e7322402.jpg
tokobp-644884f44addee65e7322402.jpg
Blackpink sebagai brand ambassador dari Tokopedia (sumber: website Tokopedia)

Lantas apakah biaya yang dikeluarkan sepandan dengan hasilnya?


Tentu saja, jika tidak sepandan maka tidak mungkin merek produk Indonesia berani mengeluarkan biaya sebesar itu hanya untuk menggaet para artis korea. Untuk mencari tahu jawabannya, alangkahbaiknya kita harus tahu terlebih dahulu yang disebut brand equity atau ekualitas merek. Brand equality merupakan seperangkat asset yang dapat menambah atau mengurangi nilai dari sebuah merek. Nah apabila merek produk mempunyai ekuitas tinggi, maka merek tersebut juga akan mempunyai peluang lebih besar untuk dipilih dalam persaingan market. Melansir dari tirto.id, Seorang pakar brand strategy yaitu David Aaker dari Amerika Serikat mengatakan pentingnya sebuah produk memiliki ekuitas merek. Menurut Aaker, ekuitas merek juga berperan untuk memudahkan costumer dalam menafsirkan dan memproses informasi terhadap sebuah merek, meningkatkan kepercayaan serta keputusan pembelian serta mempengaruhi experience pelanggan ketika bersentuhan atau berdekatan dengan merek tersebut. Intinya secara singkat, ekuitas merek berperan dalam membentuk persepsi market(yaitu costumer sendiri) terhadap sebuah brand.

Ada lagi contoh lain seperti Usain Bolt yang merupakan atlet lari asal Jamaika yang pernah dinobatkan sebagai pelari tercepat di dunia namun ia pernah bekerja sama dengan provider telekomunikasi Malaysia, Celcom Axiata. Nah apa hubungannya atlet lari dengan jasa telekomunikasi? Terlihat tidak nyambung bukan?

Ternyata, jika kita lihat dengan seksama dan teliti, terlibatnya Usain Bolt dalam pemasaran Celcom Axiata merupakan bentuk persepsi pasar mengenai kecepatan, nilai dan faktor yang sangat penting dalam bisnis telekomunikasi, jadi orang-orang yang melihat iklan telekomunikasi oleh BA Usain Bolt akan berpikir bahwa ternyata Celcom Axiata merupakan jasa telekomunikasi dengan jaringan yang tercepat.

Begitu juga dengan merek skincare Indonesia yang banyak menggunakan artis korea sebagai brand ambassador mereka. Hal ini dikarenakan para selebriti korea merupakan representasi jenis kulit yang diimpikan oleh orang Indonesia yaitu putih, mulus dan bersinar. Jadi wujud atau rupa bintang iklan juga mempengaruhi sebuah merek produk.

Belum lagi ditambah kekuatan penggemar K-Pop dalam menguasai pangsa pasar. Karakteristik fans K-Pop termasuk sangat unik sebab fans K-Pop dikenal sangat loyal pada idolanya. Coba lihat deh, teman-temanmu yang suka korea pasti akan melihat pernak-pernik yang mereka beli agar terlihat seperti mendukung para idolanya. Mereka rela mengeluarkan banyak uang hanya demi membeli perintilan dari idolanya. Maka, selebriti korea ini sangat bisa digunakan sebagai BA agar dapat meningkatkan penjualan serta reputasi brand mereka.

Menurut William Tanuwidjaja yang merupakan CEO Tokopedia mengungkapkan bahwa ketika Tokopedia menggandeng BTS dan Blackpink sebagai brand ambassadornya, ada keuntungan yang mereka dapatkan. Salah satunya Tokopedia sering menjadi world wide trending topic, kenapa? Karena ketika artis korea digaet oleh sebuah merek produk maka otomatis fans mereka akan mendukung bahkan bisa saja akan menaikkan nama produk tersebut hingga menjadi trending topic di media sosial, maka hal ini justru menguntungkan bagi sebuah perusahaan.

Hal ini juga dirasakan oleh Shopee, dari segi peningkatan jumlah followers Instagram. Menurut laporan iPrice pada 2018 silam, jumlah pengikut Shopee di Instagram awalnya berada di bawah 2,5 juta followers, ini sebelum menggaet artis korea. Namun ketika Shopee mengajak artis korea seperti Itzy, Redvelvet, Stray Kids hingga Blackpink sebagai brand ambassador mereka, jumlah followers Shopee meningkat drastis dari 2,5 juta menjadi 8,6 juta followers periode Mei 2022.

Selain itu, e-commerce juga akan mendapatkan keuntungan lain seperti dari jumlah downloader dari aplikasi tersebut serta video iklan yang diunggah di channel YouTube. Ketika orang-orang melihat idolanya sebagai bintang iklan dari sebuah produk maka otomatis fans tersebut akan rela melakukan apa saja agar dapat mendukung idolanya tersebut. Misalnya jika mereka disuruh mendownload sebuah aplikasi untuk memvoting atau mendukung artisnya, maka mereka akan melakukannya dan otomatis jumlah dari downloader aplikasi langsung melonjak. Dan juga ketika para penggemar melihat idola tampil sebagai bintang iklan pada sebuah video, maka kemungkinan mereka tidak akan skip video alias tidak akan mengganti videonya ke video lain, sehingga pihak e-commerce atau merek produk lainnya akan mendapat keuntungan dari hasil viewers atau interaksi dari video YouTube(ini yang dinamakan dengan social media engagement dimana terjadi respon berupa like, comment, retweet, subscribe dan sebagainya), yang mana merek produk tersebut bisa mendapat penghasilan dari google adsense.

Demikian ulasan pada artikel ini, semoga bermanfaat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun