Mohon tunggu...
Nada Nadhifah
Nada Nadhifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Content Writer

Jangan diliat aja, ayo saling follow dan saling membantu!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kenapa Orang Indonesia Malas Membaca tapi Cerewet di Media Sosial?

28 Januari 2023   16:21 Diperbarui: 28 Januari 2023   16:28 1060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah menjadi rahasia umum kalau minat baca masyarakat Indonesia masih sangat rendah.  Menurut riset dari World's Most Literate Nations Ranked yang dilakukan oleh Central Connecticut State University pada Maret tahun 2016. Riset tersebut menyatakan bahwa Indonesia menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara terkait minat membaca.

Ada lagi data yang didapatkan dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organizatoin atau UNESCO menyebutkan bahwa Indonesia berada di urutan kedua dari bawah terkait literasi dunia apalagi minat baca warga Indonesia hanya 0,001% artinya 1 dari 1000 orang saja yang rajin membaca buku.

Jika dilihat dari kedua data tersebut, sungguh miris dan memprihatinkan! Saya juga bingung, apa penyebab masyarakat kita ini minat membacanya masih rendah. Kalau dilihat dari fasilitas, bisa jadi iya, bisa jadi tidak. Namun hal itu bukanlah menjadi faktor utama dari persoalan disini. Karena jika kita lihat, fasilitas cukup memadai bahkan saat ini banyak perpustakaan pusat maupun daerah yang menyediakan buku-buku sebagai bahan bacaan.

Bahkan ketika saya KKN di pelosok desa, saya melihat rak buku berjejeran rapih disana namun kata kepala desa, rak buku tersebut tidak tersentuh sekalipun oleh warganya sehingga perpustakaan mini yang telah dibuat tidak berjalan dengan baik. Memang betul, antara desa dengan kota itu kesenjangannya sangat jauh sekali bahkan untuk mengakses ebook atau bahan bacaan online pun sulit dikarenakan kendala jaringan internet sedangkan di kota bisa mengakses internet dengan sangat lancar. Jadi bisa dikatakan akses maupun distribusi buku belum begitu merata.

Namun yang mengejutkannya lagi, saya melihat data dari hootsuite: we are social Indonesian digital report tahun 2022 terdapat 204,7 juta pengguna yang mengakses internet dari 277,7 juta total populasi secara keseluruhan. Okayy daripada penasaran, berikut saya rangkum hal-hal yang menyebabkan minat masyarakat Indonesia sangat rendah berdasarkan studi literatur dan juga sedikit pendapat dari saya. Cekidot!

1. Tidak Dibiasakan Membaca Sejak Dini

Masih banyak dari kita menganggap bahwa membaca itu bukan budaya Indonesia. Dalam arti kegiatan membaca itu tidak penting padahal jika kita terbiasa membaca buku sejak dini membuat kita banyak mendapat wawasan baru secara luas. Itulah makna buku sebagai jendela dunia karena makna tersebut menggambarkan bahwa dengan membaca buku kita mendapat wawasan luas yang belum pernah diketahui.

2. Pengaruh Lingkungan Sekitar

Lingkungan sekitar memang sangat berpengaruh terhadap minat membaca seseorang. Well.. memang lingkungan sangat berpengaruh bagi kita apalagi jika kita dikelilingi teman-teman yang rajin membaca maka akan mempengaruhi diri kita hingga menjadi rajin membaca buku, begitupun sebaliknya jika mempunyai teman-teman yang malas membaca dan hanya mengajak nongkrong tidak jelas maka kamu juga ikutan malas membaca pula. Jadi mulai saat ini, lihatlah lingkunganmu! Jika itu berdampak buruk bagimu maka jauhkanlah sebelum terlambat.

3. Dipengaruhi Teknologi dan Media Sosial

Selanjutnya faktor yang menyebabkan minat baca Indonesia rendah adalah adanya teknologi yang semakin canggih dan semakin maraknya penggunaan media sosial. Hasil riset Semiocast menunjukan bahwa Indonesia masuk urutan ke-5 sebagai Negara paling cerewet di media sosial menyaingi New York dan Tokyo. Namun kita tidak bisa menyamakan Indonesia dengan negara Jepang ataupun Amerika ya! Karena memang berbeda jauh. Bahkan rata-rata media sosial yang digunakan oleh masyarakat Indonesia adalah Twitter, Indonesia terutama Jakarta dicatat telah menuangkan lebih dari 10 juta tweet per-hari. 

Maka tak heran, jika banyak masyarakat kita termakan informasi hoax, fitnah bahkan provokasi di media sosial karena banyak yang membaca berita hanya dari judulnya saja padahal kenyataannya judul berita dengan isi berita seringkali clickbait. Namun perlu digarisbawahi, bukan berarti perkembangan teknologi yang semakin pesat berdampak buruk secara keseluruhan sehingga menyebabkan rendahnya minat membaca seseorang tetapi itu tergantung dari diri pribadi masing-masing. Jadi mulai sekarang, bijaklah bermedia sosial!

4. Tidak Ada Kesadaran Diri Akan Pentingnya Membaca

Kesadaran akan membaca itu memang perlu ditanamkan dalam diri karena memang semuanya berawal dari diri sendiri, jika pribadi kita ogah-ogahan untuk membaca maka kita tidak bisa menjadi rajin membaca apalagi meningkatkan minat membaca. Karena balik lagi, semuanya berawal dari niat kita, jika diiringi oleh niat yang kuat maka pastinya kita akan rajin membaca buku.

Memanglah berat untuk mengubah kebiasaan diri namun apasalahnya kita mencoba dari dasar dulu yaitu dengan niat. Jika sulit, kamu bisa meminta bantuan teman-teman yang memang rajin membaca. Semangat! Tingkatkan value dan kualitas mulai dari rajin membaca buku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun