Pernahkah kamu merasakan kondisi sulit tidur? Atau pernahkah kamu merasa tidak memiliki waktu tidur yang cukup? Ketahuilah bahwa kedua hal di atas bukan terjadi tanpa alasan, bisa saja kondisi tersebut justru berpengaruh pada gangguan tidur yang dimiliki, seperti yang akan dibahas dalam artikel ini, yaitu gangguan sleep deprivation.
Sleep deprivation adalah gangguan seseorang di mana ia mengalami kondisi kurang tidur atau tidak memiliki waktu tidur yang cukup pada malam hari sesuai dengan jumlah tidur yang dibutuhkan.
Berdasarkan ilmu neurosicence, kurang tidur dapat mengubah aktivitas otak dan hubungan antar neuron sehingga nantinya mempengaruhi kinerja kognitif dan memori. Selain itu, kurang tidur juga dapat mempengaruhi daya ingat dan konsentrasi saat beraktivitas. Kebiasaan kurang tidur di kalangan mahasiswa menjadi salah satu hal yang lumrah karena kebanyakan dari mahasiswa cenderung melakukan kebiasaan tersebut secara berulang-ulang bahkan diikuti dengan kebiasaan mahasiswa dalam mengerjakan tugas secara deadliner atau mepet.Â
Kebiasaan kurang tidur terutama bagi mahasiswa tidak hanya disebabkan karena satu alasan yang kronis, tetapi dapat juga disebabkan karena hal-hal lain, contohnya bagi mahasiswa perantauan yang melakukan part time saat malam hari sehingga waktu yang seharusnya digunakan untuk tidur yang cukup justru digunakan untuk bekerja. Selain itu, memiliki tingkat stres yang tinggi juga menjadi salah satu faktor adanya sleep deprivation.
Bagi mahasiswa, kondisi stres yang mereka hadapi bermacam-macam dan sudah menjadi makanan sehari-hari, mulai dari tugas yang banyak dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda, faktor eksternal yang datang tidak terduga, hingga tekanan akademik yang dipikul bagi setiap mahasiswa. Semua hal tersebut dapat menjadi pemicu terjadinya sleep deprivation, maka dari itu mahasiswa diharapkan untuk aware terhadap waktu tidur yang mereka miliki untuk meminimalsasi adanya gangguan tidur yang dapat terjadi kapan saja. Sama halnya seperti gangguan yang lain, gangguan tidur memiliki beberapa dampak yang harus diidentifikasi dan diketahui oleh setiap orang. Banyak dari kita tidak menyadari bahwa dampak kecil yang kita hadapi dapat menjadi hal yang berpengaruh besar terhadap kelangsungan hidup kita, bahkan dampak fisiologis dapat kita rasakan jika gangguan tidur tidak ditangani mulai dari kenaikan berat badan yang signifikan, risiko seseorang terkena diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung yang berisiko, hingga kematian.
Menurut data National Institutes of Health, kebiasaan kurang tidur tersebut berdampak pada kesehatan mental terutama prestasi akademik, bahkan masalah kurang tidur ditetapkan sebagai penyebab nomor 2 kesulitan dalam meraih prestasi akademik.
1. Gangguan belajar
Gangguan belajar dapat terjadi disebabkan kondisi otak bagian amygdala yang mengalami peningkatan aktivitas hingga 60 persen karena kurangnya tidur sehingga mempengaruhi bagaimana sistem otak bekerja. Gangguan ini dapat terjadi berupa tingkt kefokusan yang tidak stabil bagi setiap mahasiswa pada saat belajar, akibatnya mahasiswa akan kesulitan dalam memproses setiap ilmu yang akan mereka pelajari.
2. Performa akademik yang menurun
Performa akademik menjadi salah satu acuan bagi mahasiswa agar perkuliahan dapat berjalan dengan baik. Performa akademik yang menurun terjadi karena kondisi mahasiswa yang kelelahan dan kurang tidur, walaupun kebanyakan mahasiswa mengisi waktu malam harinya dengan mengerjakan tugas-tugas, tetapi hal itu justru berpengaruh terhadap performa kemampuan belajar yang lama kelamaan akan terasa.