Biasa digunakan untuk memperpanjang umur makanan, seperti bawang bombai yang sudah kita potong dan ingin kita simpan, buah-buahan, cokelat, dan lain lain dibungkus dengan benda ini. Cara membuat benda ini sangatlah mudah. Cukup siapkan potongan kain katun dan parutan lilin lebah, lalu setrika dengan dilapisi kertas roti. Kain menjadi kaku dan mudah digunakan sebagai pembungkus makanan. Atau kita juga dapat membelinya dengan harga terjangkau di toko.
8. Tisu kain
Penggunaan tisu dirumah kita pasti sangat banyak dan tak terhitung, terkadang kita juga menyetok benda ini di rumah, dan menempatkannya di beberapa ruangan seperti ruang tamu, dapur, kamar mandi, dan kamar tidur. Maka beralih ke tisu kain yang dapat di cuci dan pakai ulang adalah solusi untuk mengurangi sampah walaupun itu benda yang mudah terbakar dan terurai seperti tisu sekali pakai.
9. Silicone ziplock
Untuk makanan yang berkuah, permen, sayuran, daging, atau apapun dapat dimasukkan ke dalam silicone ziplock ini sebagai pengganti plastik. Pastinya tidak akan tumpah maupun bocor karena terbuat dari silicone yang tebal dan transparan serta ziplock yang terkunci rapat.
10. Bamboo toothbrush
Terakhir adalah sikat gigi bambu. Karena sikat gigi kita harus diganti dalam kirin waktu 4 sampai 6 bulan, dan sampah sikat gigi semakin menggunung, maka kita dapat menggunakan sikat ramah lingkungan ini. Tak perlu pusing-pusing mencari karena sekarang produk yang sering kita pakai, yaitu Pepsodent sudah mengeluarkan sikat gigi ramah lingkungan ini dan dapat kita beli dengan mudah di toko.
Itulah 10 benda yang dapat kita gunakan untuk mengurangi pengeluaran sampah rumah tangga kita. Walaupun kamu masih memiliki sedikit dari benda-benda diatas, tak apa. Mulai saat ini, cobalah untuk menabung untuk membeli barang-barang tersebut. Karena memang harganya yang mungkin relatif tinggi, namun benda tersebut dapat digunakan berkali-kali dan dalam selang waktu yang sangat lama.
Tentu bukan hanya 10 benda ini saja yang digunakan untuk mengurangi sampah, masih ada banyak benda lainnya bahkan menurut tempat penggunaannya, yang mana akan saya tulis di artikel lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H