Mohon tunggu...
Nada Heppy
Nada Heppy Mohon Tunggu... Penulis - Meaningful Muslimah

Mencari kesederhanaan dalam hidup. Menulis sebagai sarana berbagi

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Inilah Alasan Kamu Perlu Berhenti Mengikuti "Tren Pakaian": Tips Menemukan Pakaian Khas Dirimu

17 Juni 2021   15:23 Diperbarui: 17 Juni 2021   15:40 1836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah tren akan selalu memikat hati manusia, khususnya mereka para kaum muda. Mulai dari tren video, gaya hidup, pakaian, minuman, tas, dan lain-lain. Tak lain dan tak bukan, karena adanya media sosial ini yang membuat mereka menginginkan hal yang sama yang dilakukan atau digunakan oleh orang lain, bisa jadi selebriti maupun teman sebaya.

Selalu ada saja tren baru setiap masanya, dan juga selalu ada orang yang ingin mengikutinya. Sepertinya, tak akan ada habisnya akan kemunculan tren ini. Lalu mengapa tren itu muncul?

Tren berarti gaya terbaru atau modern. Tren adalah segala hal yang sedang dibicarakan, disukai, atau digunakan oleh orang banyak. Sebenarnya tren tersebut muncul akibat diri kita sendiri yang selalu ingin akan hal baru dan bersifat modern, dimana kita menginginkan hal-hal tersebut menjadi sesuatu yang merakyat dan harus diketahui atau diikuti oleh banyak orang.

Tren ini pun juga memiliki dampak positif dan negatif. Namun hanya sedikit dari dampak positif disini, antara lain menjadi tidak kudet (kurang update), dapat diakui keberadaannya, dan dapat mengikuti perkembangan zaman. Sedangkan dampak negatifnya sendiri sangat banyak tanpa kita sadari.

Diantara tren yang muncul sekarang ini, ada tren pakaian yang banyak diikuti oleh para kaum muda. Dimana di tahun 2020 hingga 2021 ini, sedang marak-maraknya memakai pakaian berwarna cokelat, lilac, warna-warna pastel, bermodel tunik, dan khimar pashmina.

Dan pertanyaannya adalah, apakah mengikuti tren tersebut bermanfaat? Lalu apa manfaat yang ditimbulkan?

Nah, disini aku akan menuliskan sedikit hal dari alasan kamu perlu berhenti mengikut tren khususnya tren pakaian karena berbagai dampak negatif yang ditimbulkan. Tak lupa juga aku menambahkan tips untuk berbagai alasan yang aku tulis ini.

1. Trend pakaian akan terus berkembang.

Apa kamu akan terus terusan mengikuti gaya pakaian yang kekinian? Apakah kamu ingat, pakaian apa yang sedang tren 5 tahun yang lalu? Dan apakah kamu bisa membayangkan pakaian apa yang akan tren di 5 tahun kedepan?

Lalu bagaimana dengan nasib pakaian yang telah kamu beli sekarang akibat tren, apa akan terus kamu pakai beberapa tahun yang akan datang walau sudah tidak menjadi tren lagi dan masih pas untuk dikenakan?

Tips: Pilihlah saja pakaian yang menurutmu bagus tanpa harus ada kesan trendi di dalamnya, dan juga yang menurutmu bakal pas untuk dikenakan selama beberapa tahun kedepan agar tidak membeli pakaian lagi.

Atau kamu bisa membeli pakaian khas modelmu yang sering kamu pakai bepergian, seperti baju rajut, french khimar, topi beanie, pakaian berwarna kalem, atau berbagai pakaian yang mungkin menunjukkan jati dirimu atau sifat yang ingin kamu tunjukkan. Hal tersebut akan memberi kesan bahwa dirimu itu apa adanya dan tidak peduli dengan berbagai omongan orang lain.

 

2. Menghambur-hamburkan isi dompetmu.

Ketika kamu memilih untuk mengikuti tren fashion, maka kamu memerlukan uang untuk membeli semua apa yang kamu inginkan. Sah-sah saja jika kamu anaknya orang berada yang memiliki segudang uang, namun jika kamu dari kalangan orang yang pas-pasan, membeli barang yang hanya memuaskan nafsumu yang sebentar itu hanya akan menghambur-hamburkan uangmu.

 

Tips: Beli pakaian yang berkualitas dengan harga terjangkau. Atau jika hanya ada pakaian yang terlalu mahal, belilah hanya beberapa saja. Fungsi dari pakaian sendiri adalah menutupi badan dari keterlihatan bentuk tubuh dan menghangatkan tubuh. Maka pilihlah pakaian seperti itu dengan melihat bahan tanpa perlu mempertimbangkan model maupun warna.

Atau kamu juga dapat membeli pakaian bekas yang masih bagus untuk kamu pakai. Selain hal tersebut dapat menghemat uangmu, itu juga ramah lingkungan dan mencengah baju yang masih layak pakai berakhir di tempat pembuangan.

 

3. Memenuhi isi lemari.

Lemari yang ada di kamarmu kurang lebih berukuran 1x2 meter, dan akan terus dipenuhi dengan pakaian yang selalu kamu beli. Coba tanyakan pada dirimu sendiri, apakah kamu akan mengenakan semua pakaian tersebut dalam beberapa hari? Tentu tidak. Pastinya akan ada pakaian yang hanya menjadi pajangan atau bahkan tidak kamu lihat setelah kamu membelinya.

Sekali lagi aku ingin bertanya, apa manfaat dari keberadaan tren pakaian dan manfaat mengikutinya? Hanya media sosial yang dipenuhi like, juga lemari yang dipenuhi koleksi. Itu tidak akan membalikkan keadaan bahwa dirimu bukan siapa-siapa melainkan seseorang yang berjuang mengikuti perkembangan tren masyarakat.

 

Tips: Tekankan pada dirimu sendiri bahwa kamu adalah apa yang ada di dalam dirimu, bukan diluar. Pilah pakaianmu menjadi beberapa bagian. Ada yang kamu simpan, daur ulang, atau didonasikan. Setelah itu cobalah untuk tidak membeli pakaian selama beberapa bulan dan hanya menggunakan pakaian seadanya yang ada di dalam lemarimu. Itu akan tetap memberi ruang pada lemari dan memudahkanmu untuk membersihkannya. 

 

4. Menjadi dirimu sendiri jauh lebih susah daripada menjadi orang lain.

Ada sebuah kutipan mengatakan, menjadi seekor unicorn lebih mudah daripada menjadi diri sendiri. Maksudnya adalah, sangat sulit bagi kita untuk menjadi sekedar diri sendiri. Kita selalu diiming-imingi oleh hal-hal indah di luar sana yang membuat kita selalu beranggapan bahwa kita lemah dan banyak kurangnya.

 

Tips: Jadilah dirimu sendiri. Itu akan membuatmu lebih bahagia, karena kita sendirilah yang dapat menciptakan kebahagiaan. Tak perlu bersusah payah hanya demi ingin diakui orang, ingin diberi perhatian dari orang lain. Cukup bercermin dan mengatakan pada dirimu sendiri, kamu suka dan cocok akan model pakaian apa? Jika itu model jadul sekali pun, kalau kamu senang memakainya, maka pakailah. Siapa tahu jika kamu sering memakai itu dan banyak orang berpandang bagus, itu akan jadi tren pakaian selanjutnya.

Masalah tren ini tidak akan pernah berhenti, kecuali kita acuh tak acuh dengan adanya hal tersebut. Jadilah dirimu sendiri tanpa menginginkan sebuah pengakuan dari orang lain bahwa kamu ada. Kamu tentu selalu ada disini, dan dengan menjalani kehidupan apa adanya, dirimu menjadi hidup. Coba bayangkan jika tren tersebut tidak ada, maka setiap individu pasti menjadi diri mereka masing-masing. Apakah kamu masih merasa bahwa mengikuti sebuah tren itu sangat bermanfaat?

Terima kasih sudah membaca dan semoga tulisan ini bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun