Masa kanak-kanak biasa disebut dengan 'golden age' atau masa-masa emasnya usia anak, dimana semuanya sedang berkembang, memori mereka sangat tajam dan tumbuh kembang mereka sangat cepat. Apapun yang mereka lakukan ketika masih berusia dini, sebagian besar akan berpengaruh terhadap perkembangannya hingga usia dewasa.
Kita sebagai orang tua, tentunya menginginkan yang terbaik untuk anak kita masing-masing, baik untuk di dunia maupun di akhirat. Layaknya ketika kita melihat anak-anak yang senang membaca dan menghafal al-qur'an seperti pada acara televisi terkenal, Hafidz Indonesia di RCTI, kita ingin menjadikan anak-anak kita seperti itu. Namun sebagai orang tua, terkadang kita bingung langkah apa yang harus kita ambil untuk mewujudkannya.
Maka, inilah 7 tips yang dapat orang tua terapkan sebelum dan selama proses pembimbingan dalam menghafal al-qur'an. Tips ini ditujukan kepada setiap orang tua yang menginginkan anaknya kelak menjadi para hafidz hafidzah yang menuntun kita ke surga dan menghadiahkan kita mahkota kemuliaan.
1. Kenalkan anak pada al-quran sejak dalam kandungan. Maksudnya dari dalam kandungan adalah semasa hamilnya orang tua selalu membacakan lantunan ayat suci Al-qur'an, sehingga secara tidak langsung bayi yang masih berada dalam kandungan terbiasa dengan lantunan bacaan al-qur'an yang didengarnya tersebut hingga ia dilahirkan dan dibesarkan.
2. Jangan berikan anak ponsel. Ini adalah kesalahan terbesar kita ketika kita mengasuh anak sedari kecil. Ketika sang anak sedang rewel, kita malah memberinya ponsel alih-alih memberhentikan rewelan mereka. Maka jangan heran jika anak tidak bisa jauh dari ponsel dan selalu ingin bermain bersama ponsel kesayangan mereka.
Cara untuk mencegahnya adalah dengan memberi permainan lainnya selain ponsel, atau bahkan beri mereka Al-qur'an dan minta untuk membaca bersama-sama. Walau mereka belum paham benar, namun kegiatan yang sedari kecil selalu dilakukan berulang kali akan mendapatkan dampaknya yang nyata dan anak akan menjadi bersahabat dengan al-qur'an.
 3. Beri pemahaman mengenai pentingnya menghafal al-qur'an. Anak yang masih kecil sangat mudah menanamkan ke otak apa yang mereka dengar dan lihat, dan itu membuat mereka melakukan apa yang menurutnya benar. Beri pemahaman pada anak mengenai manfaat-manfaat dari membaca dan menghafal al-qur'an. Seperti bisa masuk surga, bisa memberi orang tua mahkota kemuliaan, bisa kuliah ke luar negeri, dan lain lain.
4. Iming-imingi sebuah hadiah untuk si kecil. Membahas anak kecil, selalu tak jauh dari kata hadiah. Tentu mereka sangat menyukai hadiah yang dia terima. Maka dari itu, jangan sayang uang dan takut jika ingin memberi mereka hadiah agar dapat menghafal al-qur'an. Semisal, ketika anak sudah bisa menghafal 20 surah dalam juz amma, maka akan diberi sebuah hadiah baju atau boneka.
Tak apa jika si kecil menghafal al-qur'an demi mendapatkan hadiah, bukan semata-mata karena Allah. Mereka masih kecil dan masih dalam usianya untuk sekedar melakukan sesuatu demi sebuah materi atau benda. Dengan berjalannya waktu, baru orang tua sedikit demi sedikit memberi pemahaman pada si anak bahwa apa yang kita lakukan harus karena Allah semata.
5. Terus ulangi surah yang hendak dihafal. Ini pastinya sudah mulai dilakukan sejak anak berada di paud atau TK, namun sebatas hafalan itu-itu saja. Karena dalam al-qur'an terdapat 30 juz dan 114 surah, maka bimbing anak untuk menghafal surat-surat pendek lainnya agar target yang dikejar pun menjadi banyak. Beri anak buku Juz Amma dan bimbing mereka menghafal satu persatu surah yang ada di dalamnya, dengan cara terus menerus diulangi isi dari 1 surah tersebut tiap harinya.
Memori anak saat masih kecil itu sangat tajam. Maka gunakanlah kesempatan itu untuk terus menyuguhinya dengan hafalan-hafalan dalam al-qur'an. Dengan mengulang-ulang kalimat atau surah dalam al-qur'an, anak tanpa mengingat pun akan hafal dengan sendirinya.
6. Kenalkan anak pada guru tahfidz. Jika kita sebagai orang tua masih dirasa susah dalam mendidik anak untuk menghafal al-qur'an, maka serahkan saja kepada ustadz, ustadzah, hafidz, atau hafidzah yang kita kenal. Tak terikat oleh usia, jika seorang penghafal qur'an tersebut masih lulusan sekolah SMP pun, jika hafalannya banyak dan metodenya mudah untuk diterapkan pada anak, maka ajak saja anak untuk menghafal al-qur'an dengannya.
 7. Istiqomah dalam membimbing si kecil. Jangan sampai berhenti membimbing dan mengajari anak belajar menghafal al-quran. Terus awasi mereka bahkan sampai mereka lanjut usia remaja, dengan tujuan agar hafalannya tidak hilang dan terus mengingatkan untuk terus memurajaah hafalannya.
Itulah beberapa tips untuk orang tua dalam mengajari sang anak agar kelak dapat menjadi penghafal qur'an yang mulia. Semoga tips ini dapat membantu kita dalam membimbing anak menjadi lebih baik lagi. Dan semoga kita diberi anak yang shalih shalihah yang senantiasa mengajak kepada jalan kebaikan.
Terima kasih sudah membaca, semoga tulisan ini dapat bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H