Mohon tunggu...
Nada aisy
Nada aisy Mohon Tunggu... Mahasiswa - I QOTHRUNNADA A'ISY SULTAN

SEMANGAT BISMILLAH SUKSES

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Jangan Larang Anak untuk Bermain!!

28 November 2022   19:47 Diperbarui: 28 November 2022   19:52 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bunda pernhakah menemukan atau memperhatikan anak kita yang selalu sibuk dengan kegiatannya yaitu bermain, tak hanya satu atau dua kali bermain namun setiap jamnya akan selalu mereka gunakan dengan bermain, mengapa hal tersebut dapat terjadi?

Ya... tentu saja sama halnya dengan orang dewasa dimana kewajiban yang harus dilaksanakan setiap hari bahkan setiap waktu pun untuk bekerja mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti halnya seorang kepala rumah tangga yakni bapak, beliau menghabiskan waktunya setiap hari untuk bekerja bahkan tak sempat untuk bermain dengan anak-anaknya karna terhalang oleh waktu, dimana bapak berkewajiban mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Anak-anak akan menyibukkan kehidupannya sehari-hari dengan bermain, namun dengan bermain anak akan belajar juga seperti halnya anak bermain puzzle nah dengan permainan ini anak dapat belajar melatih kesabaran untuk menyusunnya.

" Ntiii kita mewarnai bersama-sama yukk, masih ada loh kertas yang belum adik warnai..."

Ajak keponakan saya dengan begitu semangatnya

" Adik...nanti saja yaa...ntii sudah capek nak, istirahat dulu yaa"

Ucpaku merayunya, karna pada saat itu saya benar-benar sangat letih

Akhirnya keponakan saya tak memiliki pilihan lain selain dia sendiri yang mewarnai dan bermain sendiri.

Nah bunda oleh karena itu jangan larang anak untuk bermain apa yang mereka sukai boleh membatasi dengan mengajaknya untuk rehat sejenak, setelah itu biarkan mereka melakukan kewajibannya yaitu bermain.

Apa saja sih tahapan bermian dalam teori Jean Piaget ?

Piaget menjelaskan bahwa saat anak sedang bermain anak tidak belajar sesuatu yang baru melainkan ia belajar meperaktikkan sesuatu untuk memperkuat keterampilan yang baru diperoleh. Selanjutnya anak dapat menciptakan sendiri pengetahuan mereka tentang dunianya melalui interaksi ataupun pengalaman yang mereka dapatkan.

Teori Jean Piaget mengatakan bahwa tahapan bermian terbagi menjadi empat :

  • Sensory Motor Play (0-2 tahun)
  • Pada tahapan ini anak menikmati aktifitas bermian melalui sensor-sensor otot yang terdapat dalam tubuh, terutama yang ada dalam lima indera.
  • Contohnya : Anak suka memasukkan mainan kedalam mulut.
  • Symbolic/Make Believe Play (2-7 tahun)
  • Pada tahapan ini perkembangan imajinasi anak semakin pesat sehingga pada tahap ini anak masuk pada masa bermain pura-pura atau secara symbolic, maksudnya pemahaman informasi anak melalui benda-benda kongrit disekitarnya.
  • Contohnya : Anak bermian bersama boneka kemudian mereka mengajak ngobrol boneka tersebut bahkan dirawat layknya manusia
  • Social Play Games With Rules (8-11 tahun)
  • Pada tahapan ini anaksudah mulai senang bermain dengan teman sebayanya dan anak sudah mampu mengikuti aturan yang sudah diatur sebelumnya.
  • Contohnya : bermain peran dengan teman-temannya.
  • Games With Rules and Sport ( 11 tahun ke atas)
  • Pada tahapan ini anak mampu berfikir secara abstrak sehingga anak sudah mampu menikmati bermain menggunakan aturan serta dapat berolahraga.
  • Contohnya : Anak bermian sepak bola, bulu tangkis dan bola volley.

Bagaimana Teori Bermain menurut Vygotsky? 

Menurut Vygotsky perkembangan anak bukan hanya dipengaruhi oleh anak memainkan mainan akan tetapi adanya interkasi sesame makhluk sosial juga dipengaruhi dalam perkembangan anak usia dini, karna pada saat bermain anak secara tidak langsung dapat berinteraksi satu sama lain dengan temannya.

Nah sekilas penjelasan bermain menurut beberapa teori, bunda.. dengan bermain anak akan dapat menumbuh kembangkan pengetahuan yang ia dapatkan, bermain memiliki banyak manfaat bagi anak usia dini mengembangkan pengetahuan melatih emosi berfirik secara kritis, anak akan menguasai ilmu yang mereka lakukan dengan beberapa hal yang mereka coba lakukan.

Apakah terdapat hubungan bermain dengan teori diatas ?

Jelas sekali benar bermain dapat memberikan kesenangan tersendiri bagi anak melainkan anak dapat merealisasikan pengetahuannya dari bermain untuk tumbuh kembang pada dirinya, kemudian anak dapat berkreasi sesuai imajinasi mereka dimana mereka memiliki khayalan yang begitu banyak sehingga dapat menjadi tumbuh kembang pada tahap bermain.

Apa Saja Sih Manfaat Bermain dan Permainan Bagi Anak ?

Bermain dan permainan tidak hanya sebagai hiburan belaka untuk anak, melainkan dengan bermain anak dapat memperoleh pengetahuan yang belum pernah mereka ketahui, berikut manfaat bermain bagi anak :

  • Pengenalan dan Perasaan
  • Melalui bermain anak dapat belajar menerima, berekspresi, dan Mengatasi masalah dengan cara yang berpositif kemudian pengenalan perasaan juga bermanfaat untuk perkembangan emosi anak.
  • Pengenalan tentang Orang lain
  • Bermain menjadi sarana utama bagi pengembangan kemampuan bersosialsisasi dan memperluas empati terhadap orang lain dengan bermain juga dapat mengurangi sikap egosentrisme, melalui bermain anak juga  dapat belajar berperilaku prososial seperti menunggu bergiliran, kerja sama, saling membantu dan berbagi.
  • Pengenalan Berbagai Gerak
  • Bermain dapat memacu perkembangan perseptual motorik pada beberapa area yaitu :
  • Koordinasi mata dengan tangan serta mata dengan kaki ( menggambar, menulis, melempar, menangkap, dll).
  • Kemampuan motoric kasar ( berjalan, melompat, berbaris, berjalan, merangkak, dll).
  • Kemampuan Non-motorik kasar (statis), (menekuk, meraih, bergiliran, meregangkan tubuh, dll)
  • Management dan kontrol tubuh (keseimbangan, kepekaan tubuh, kepekaan akan tempat dll)
  • Komunikasi berkembang
  • Bermain menjadi alat belajar untuk mengasah kemampuan berbahasa anak, melalui komunikasi inilah anak dapat memperluas kosakata dan mengembangkan daya penerimaan mereka.
  • Keterampilan Berfikir
  • Selama bermain anak menerima pengalaman baru memanipulasi bahan dan alat,
  • berinteraksi dengan orang lain dan mulai merasakan dunia mereka.

  • Bermain menjadi sarana menyediakan kerangka kerja anak untuk mengembangkan pemahaman tentang mereka sendiri, orang lain dan lingkungan. Oleh karnanya untuk orang tua jangan melarang anak untuk bermain karena dengan bermain anak juga dapat belajar dengan banyak pengetahuan serta pengalaman yang mereka ketahui, selalu damping anak saat bermain agar anak aman dalam jangkauan orangtua, selalu memotivasi anak agar anak selalu bersemangat dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun