Mohon tunggu...
Nadaa Fzya
Nadaa Fzya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

MASA DEPAN YANG BAIK TERGANTUNG DARI BAGAIMANA KAMU BERUSAHA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Dibalik sistem feodalisme: menciptakan masyarakat yang anomali

29 Januari 2025   17:18 Diperbarui: 29 Januari 2025   17:18 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Feodalisme adalah sistem sosial dan politik yang berkembang di eropa pada abad pertengahan dan kemudia diterapkan di indonesia oleh penjajah belanda, sistem ini menciptakan hirarkir sosial yang ketat dengan kaum bangsawan di puncak dan rakyat jelata di bawah. Sistem sosial dan politik feodalisme yang ada di indonesia telah menciptakan ketidaksetaraan sosial dan ekonomi yang besar antara kaum tertentu kepada rakyat jelata.

Feodalisme banyak terjadi di indonesia terutama di pondok pesantren ataupun di kalangan masyarakat desa yang mungkin tingkat pemahaman tentang hal tersebut masih kurang. Di sosial media kerap menjumpai beberapa rekaman vedeo yang menunjukkan rombongan masyarakat berbondong-bondong meminta salam kepada seorang lelaki muda atau tua dengan harapan mendapat berkah dari sebuah salaman dan juga banyak pesantren yang mengharuskan anak didiknya untuk berjalan merangkak ketika melewati seorang yang dituahkan dengan alasan bahwa itu adalah sebagian dari adab sebagai anak didik pesantren.

Padahal sudah jelas hal-hal semacam itu tidak dibenar kan dalam islam, seperti hadist yang diriwayatkan oleh imam bukhari dan imam muslim ketika turun ayat tentang hukum yang berbunyi " Sesungguhnya yang telah membinasakan umat sebelum kalian adalah jika ada orang terhormat dan mulia di antara mereka mencuri, mereka tidak menghukumnya. Sebaliknya jika orang rendahan yang mencuri, mereka tegakkan hukuman terhadapnya. Demi allah, sungguh jika fatimah binti muhammad mencuri, aku sendiri yang akan memotong tangannya ". 

Lalu apa hubungan antara hadist tersebut dengan studi kasus yang ada di indonesia? Dari hadist di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa di dalam islam melarang tindakan feodalisme yang berarti semua orang memiliki kesetaraan yang sama, tidak boleh terlalu menjunjung kehormatan amupun jabatan seseorang untuk di jadikan suatu pedoman secara berlebihan karena sesuatu yang berlebihan dapat menyebabkan anomali yaitu sebuah tindakan, perilaku, atau kebiasaan seseorang yang tidak sesuai pada norma yang ada atau bisa disebut melenceng dari semestinya. Seperti pada contoh gambar dibawah ini, bagaimana tanggapan anda mengenai adanya perilaku tersebut?

Capture diatas adalah para santri yang berebut minum bekas unjukan yang di sebut kyai atau abah agar mendapat berkah ( sumber : Tik tok )
Capture diatas adalah para santri yang berebut minum bekas unjukan yang di sebut kyai atau abah agar mendapat berkah ( sumber : Tik tok )

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun