APA ITU DOOM SPENDING?
Doom spending adalah aktivitas membelanjakan uang untuk menghilangkan stress ditengah kekhawatiran atas rasa kondisi ekonomi yang tidak pasti dan kondisi hubungan internasional yang tidak stabil. Perilaku ini sering terjadi dikalangan gen z yang rata-rata tidak bisa mengontrol atau memilah-milah mana sesuatu yang harus dibeli atau tidak, hal ini berdampak pada meningkatkan jumlah orang yang terjerat pinjol akibat adanya perilaku atau fenomena doom spending.
Banyak konten di tiktok bersliweran yang mengatakan bahwa kebahagiaan seseorang terutama perempuan adalah menghabiskan uang untuk shoping-shoping dengan alasan self reward. Bahkan sebagian dari mereka mengatakan di kolom komentar bahwa demi bisa mencari ketenangan dengan menghabiskan uang, mereka lupa untuk menabung ataupun menyisihkan uang mereka ke hal yang lebih berguna untuk kedepannya.
Menurut berita yang beredar, masyarakat di era sekarang semakin suka melakukan pinjaman online yang didasari bukan untuk kebutuhan pokok tetapi untuk memenuhi gaya hidup mereka. Berikut data presentase dari waktu ke waktu pinjaman online masyarakat Indonesia yang semakin meningkat:
1. Pada Desember 2023 terdapat 18,7 jt orang yang berhutang di pinjaman online
2. Sebagian besar peminjam aktif berada di pulau jawa, yaitu 73,34%
3. Pada Agustus 2023, total utang pinjaman online di Indonesia mencapai lebih dari 72 triliun
4. Pada Desember 2023, tingkat wanprestasi pinjaman online di Indonesia sebesar 2,93%
5. Pada Januari 2024, tingkat keberhasilan bayar pinjaman online di Indonesia sebesar 97,05%
6. Provinsi-provinsi dengan utang pinjaman online paling tinggi adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan
7. Porvinsi dengan utang pinjaman online terendah adalah Papua Barat, Maluku Utara, dan Kalimantan Utara
8.Kasus kredit macet paling banyak terjadi pada kelompok usia 19-34 tahun
9. Laki-Laki lebih banyak gagal dalam membayar hutang dari pada perempuan
Data di atas adalah data sementara yang di dapat, dari presentase angka diatas sangat mengkhawatirkan karena dapat mengancam pada keberlangsungan ekonomi di Indonesia. Mari kita bersama-sama mengurangi perilaku atau fenomena tersebut dan mari kita lebih fokus untuk memikirkan keberlangsungan hidup di masa yang akan datang dengan tenang tanpa repot memikirkan pinjaman online yang justru akan membuat pelakunya kecanduan meminjam yang pada akhirnya banyak yang tidak bisa membayar pinjaman tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H