Mohon tunggu...
Annisa Nada Nuri
Annisa Nada Nuri Mohon Tunggu... Lainnya - Merupakan Mahasiswa Universitas Gadjah Mada.

Memiliki kecintaan terhadap musik dan juga konten- konten yang berbau edukatif.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemulihan Pariwisata Indonesia Pasca Pandemi

12 Desember 2022   19:40 Diperbarui: 12 Desember 2022   20:32 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dewasa ini, seperti yang sudah kita ketahui bahwa selama lebih dari dua tahun belakangan ini keadaan dunia sedang dilanda pandemi Covid-19. Hampir semua sektor vital di Indonesia terdampak oleh pandemi, tak terkecuali sektor Pariwisata. Pariwisata merupakan salah satu sektor strategis nasional yang paling terdampak oleh pandemi Covid-19.

Sektor pariwisata merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia dan salah satu penyumbang devisa utama bagi keuangan negara, yang mana sektor ini menjadi salah satu penyumbang devisa utama bagi keuangan negara. Sebelum pandemi covid 19 merebak sektor ini menyediakan lapangan pekerjaan bagi 12,7 juta jiwa atau sekitar 10,5% dari total lapangan pekerjaan nasional. 

Menurut catatan Organization for Economic Co-Operation and Development (OECD), sektor pariwisata menyumbang hingga 536,8 triliun rupiah atau mencapai 4,1% terhadap total pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2017 dan meningkat menjadi 6,1% pada tahun 2019.

Hal yang berbanding terbalik justru dapat kita jumpai selama dua tahun terakhir dimana sektor pariwisata Indonesia yang cenderung mengalami penurunan drastis yang memprihatikan. Data Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia menyebutkan bahwa jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada tahun 2020 sangat hanya mencapai 4,052 juta orang, atau merosot 75% dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun 2019. 

Akan tetapi, kabar baiknya, kondisi pariwisata pada tahun 2021 berangsur membaik. Data Biro Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa kunjungan wisatawan mancanegara sejak bulan Mei 2021 dari tahun ke tahun masih terkontraksi 3,85%, sementara dari bulan April ke Mei 2021 telah menunjukkan sisi positif sebesar 24,48%. Jika dilihat dari sisi penghunian kamar secara tahun ke tahun sudah positif dibandingkan bulan Mei tahun 2020, secara bulan ke bulan antara bulan April dan Mei terlihat masih mengalami pertumbuhan negatif. 

Hal ini mungkin terjadi karena pengaruh PPKM yang masih diterapkan di masing-masing wilayah. Pada tahun 2021, terutaama di Bali dan DPSP lainnya sudah menunjukkan peningkatan dibanding tahun 2020 walaupun belum bisa dikatakan pulih seperti tahun 2019.

Dipenghujung masa pandemi ini begitu jelas terlihat bahwa sektor pariwisata Indonesia memerlukan inovasi baru untuk pemulihannya. Dalam upaya pemulihan kondisi pariwisata saat ini, pemerintah Indonesia berusaha untuk membangun ‘Trust’  wisatawan sebagai pemantik perkembangan dunia Pariwisata. 'pemantik' ini tidak hanya digunakan untuk menstabilkan kembali kondisi pariwisata melainkan juga untuk mengembalikan keadaan ekonomi seperti sediakala. 

Dalam konteks ini,‘Trust’ memiliki arti bahwa pemerintah ingin membangun kembali kepercayaan wisatawan untuk mulai mengunjungi kembali destinasi wisata pilihan mereka. Upaya seperti melengkapi fasilitas yang ada, menjaga kebersihan,sanitasi,dan peningkatan fasilitas kesehatan serta juga sterilisasi yang layak menjadi sedikit contoh dari regulasi yang dituangkan oleh pemerintah untuk membangun kembali eksistensi pariwisata Indonesia. 

Usaha lain pemerintah juga terealisasikan melalui G20, dimana G20 memiliki kewajiban untuk berusaha mempertahankan momentum menuju pemulihan pariwisata setelah pandemi dengan dasar-dasar suistanable tourism.

Tentu saja, masa pemulihan industri pariwisata pasca pandemi tidaklah singkat, setidaknya dalam masalah ini kita memerlukan paling sedikit tiga tahun untuk memulihkan kondisi pariwisata menjadi lebih baik. Selain itu, pembenahan lain terkait pengelolaan pariwisata juga dirasa amat diperlukan untuk peningkatan kinerja pariwisata Indonesia kedepannya. Instrument kerja sama antarnegara yang dilakukan pemerintah Indonesia juga menjadi salah satu cara untuk membangkitkan industri pariwisata pada saat ini.

Kerja sama antarnegara ini dapat kita lihat dari upaya pemerintah untuk menjalin kerja sama dengan negara-negara yang berada di benua Amerika. Hal ini diharapkan akan memberikan potensi yang besar terhadap perkembangan pariwisata Indonesia terutama peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi pasca pandemi.

Dengan semua upaya tersebut, dapat disimpulkan bahwa segala upaya tersebut bukan semata-mata untuk mengembalikan industri pariwisata Indonesia seperti sediakala,melainkan juga menjadi salah satu sarana pemulihan kondisi perekonomian negara. Hal ini mengingat pariwisata Indonesia memberikan kontribusi yang amat besar bagi perekonomian negara sehingga permasalahan yang timbul akibat pandemi seperti pengangguran dan lainnya dapat diatasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun