Mohon tunggu...
Nachla Malik01
Nachla Malik01 Mohon Tunggu... Psikolog - Saya adalah Mahasiswa S1 jurusan Psikologi di Universitas Airlangga.

saya tertarik pada penulisan di bidang isu isu dunia, hiburan, kesehatan, dan olahraga.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Isu Fatherless kian marak, peran ayah dinilai kurang dalam tumbuh kembang anak?

11 Januari 2025   11:01 Diperbarui: 11 Januari 2025   10:54 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ISU FATHERLESS KIAN MARAK, PERAN AYAH DINILAI KURANG DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK?

Istilah fatherless di Indonesia seringkali digunakan untuk konteks anak anak yang dalam tumbuh kembangnya kurang sosok figur ayah mulai dari  dukungan emosional, fisik dan finansial.

Seperti yang kita ketahui dalam perkembangan dan pertumbuhan anak, mereka cenderung memerlukan lingkungan yang penuh dengan dukungan dan contoh baik, terlepas dari itu ternyata isu fatherless di Indonesia menjadi hal yang tak asing di telinga, beberapa hal yang menjadi alasan hilangnya peran ayah adalah, akibat perceraian, kematian, kepergian ayah, atau bahkan ayah yang secara fisik hadir tetapi tidak terlibat dalam kehidupan anak.

Dampak dari ketiadaan sosok ayah sendiri ini cukup serius dan mendalam dalam berbagai aspek perkembangan anak. Dampak ini tidak hanya terbatas pada kondisi emosional, tetapi juga meluas ke ranah sosial, pendidikan, dan masa depan anak secara keseluruhan, sebagaimana dapat diperinci:

1. Dampak Emosional dan Psikologis

Secara emosional, anak yang tumbuh tanpa kehadiran ayah sering menghadapi rasa kehilangan yang mendalam. Ayah, sebagai figur yang biasanya memberikan rasa aman dan stabilitas emosional, memiliki peran penting dalam kehidupan seorang anak. Tanpa kehadiran ini, anak bisa merasa kesepian atau bahkan merasa tidak lengkap.

Ketiadaan figur ayah juga dapat memengaruhi stabilitas emosi anak. Anak-anak fatherless sering kali mengalami kebingungan atau kemarahan yang sulit dikelola. Dalam jangka panjang, ini dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, atau bahkan stres pasca-trauma (jika kehilangan ayah disebabkan oleh peristiwa traumatis)

2. Dampak Sosial

Kehidupan sosial anak juga sering terdampak oleh ketiadaan figur ayah. Anak-anak fatherless mungkin menghadapi tantangan dalam membangun hubungan yang sehat dengan orang lain. Mereka bisa merasa canggung atau tidak percaya diri dalam menjalin persahabatan, hubungan asmara, atau bahkan hubungan profesional di kemudian hari.

Perilaku antisosial atau destruktif juga sering muncul, terutama pada anak-anak yang tidak memiliki dukungan emosional yang cukup dari lingkungan mereka. Mereka mungkin terlibat dalam kenakalan remaja, seperti bolos sekolah, penyalahgunaan narkoba, atau tindak kriminal. Hal ini sering kali merupakan cara mereka untuk mengekspresikan rasa frustrasi atau mencari perhatian yang hilang.

3. Dampak Jangka Panjang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun