Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) belum lama ini ramai diperbincangkan dan menjadi penyakit pada hewan ternak yang sangat ditakuti oleh para peternak, tak terkecuali peternak-peternak di Desa Karangsari, Rembang.
PMK sendiri merupakan penyakit yang disebabkan oleh keluarga virus Picornaviridae genus Apthovirus, yakni Apthaee epizootecae. Virus ini menyerang hewan berkuku belah, diantaranya adalah sapi, kambing, kerbau, dan babi.
PMK dapat menyebar dengan mudah melalui kontak langsung maupun tidak langsung dengan hewan penderita (melalui droplet, leleran hidung, serpihan kulit), vektor hidup (terbawa manusia, dll), bukan vektor hidup (terbawa mobil angkutan, peralatan, alas kandang, dll), serta tersebar melalui angin.
Di Desa Karangsari, Rembang pernah ada beberapa sapi milik peternak yang terjangkit virus PMK. Hal inilah yang menimbulkan kekhawatiran warga desa yang memiliki ternak.
Maka dari itu, Tim KKN-T IPB Rembang 1 di Desa Karangsari yang beranggotakan Rizky Ikhsanda, Eni Yustiana, Annisa Ati, Dyah Ratna, Shafira Pramesti, Nabilla Ayu, Ananda Cesario, dan Nabilah Zulfah membuat program kerja bernama Karangsari Mandiri Ternak, yaitu program penyuluhan PMK bagi para warga yang memiliki hewan ternak berkuku belah.
Program Penyuluhan PMK ini dilaksanakan pada tanggal 5 Juli 2022 pukul 10.00-12.30 WIB di Balai Desa Karangsari yang dihadiri oleh 30 warga pemilik hewan ternak dan drh. Ahyuni Indahwati, M. Si. selaku narasumber.
Pada kegiatan penyuluhan ini, warga diedukasi mengenai ciri-ciri hewan ternak yang terjangkit PMK, cara penanganan ternak yang telah terjangkit PMK, dan cara pencegahan terjangkitnya ternak oleh virus PMK.
Cara penanganan dan pencegahan penularan virus PMK dirangkum menjadi 4 poin utama, yakni disenfeksi, sanitasi, isolasi, dan vaksinasi. “Untuk disenfeksi, bisa menggunakan 1 bungkus sitrun (50gr) dicampur dengan 5 liter air atau bisa dengan 1 tutup Bayclin dicampur dengan 1 liter air.
Kemudian, larutan ini digunakan untuk pembersihan peralatan kandang dan sebagai larutan celupan kaki ketika ada yang mau masuk ke kandang,” ujar drh. Ahyuni Indahwati.
Setelah pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan dengan pengisian kuesioner oleh para peternak. Kuesioner terdiri dari 4 soal mengenai materi yang telah disampaikan dan sebanyak 83% peserta penyuluhan sudah mengerti mengenai ciri-ciri, cara pencegahan, dan cara penanganan PMK pada hewan ternak berkuku belah.
Harapannya, program penyuluhan ini dapat memberikan manfaat dan menurunkan rasa kekhawatiran terhadap PMK bagi para peternak di Desa Karangsari, Rembang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H