Mohon tunggu...
Nabila Nurul Siddiqi
Nabila Nurul Siddiqi Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Indonesia, Start New Spirit or Game Over?

29 Mei 2016   10:47 Diperbarui: 30 Mei 2016   08:11 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Poster "Game Over" karya dari Fauzi Raisyuli

Sumber: http://dgi-indonesia.com, diakses pada 27 Mei 2016, pukul 18.00 WIB

 

 

Makna Dibalik Desain Poster “Game Over” Karya dari Fauzi Raisyuli

Oleh: Nabila Nurul Siddiqi (1412334024)

Mahasiswi Desain Komunikasi Visual Institut Seni Indonesia Yogyakarta

 

PENDAHULUAN

Tentu anda tidak asing lagi dengan istilah poster, poster banyak dijumpai ditempat-tempat yang ramai seperti pertokoan, mall, alun-alun, kampus, dan tempat umum lainnya. Poster adalah salah satu media sosialisasi dan publikasi yang digunakan seseorang atau sekelompok orang untuk memberi tahu suatu informasi kepada khalayak. Poster digunakan sebagai alat untuk mempersuasi masyarakat, mengiklankan sesuatu, sebagai alat propaganda, protes, serta maksud-maksud lain untuk menyampaikan berbagai pesan. Setiap karya memiliki elemen yang hadir didalamnya seperti saling berkaitan dan menguatkan. Hal inilah yang penulis rasakan ketika melihat dan mengamati salah satu poster yang bertema Neo-Nasioanlisme. Sebuah poster yang dibuat pada tahun 2009 oleh Fauzi Raisyuli yang berjudul “Game Over”  telah menjadi bagian utuh dari sebuah karya, seperti halnya pilihan jenis huruf yang dipilih, jenis tata letak yang digunakan, ilustrasi yang medukung, dan elemen-elemen lainnya yang memperkuat tema dari poster tersebut.

Tujuan penulisan ini adalah untuk melakukan tinjauan atas poster “Game Over” karya dari Fauzi Raisyuli dilihat dari keilmuan desain komunikasi visual. Penulisan ini disusun menggunakan studi literatur dan analisa reflektif, guna menghasilkan gambaran yang utuh atas tinjauan desain yang dilakukan.

 

METODE PENULISAN

Penulisan ini disusun menggunakan pendekatan studi literatur dan hasil dari berfikir kritis. Karakteristik dari proses berfikir kritis seperti, konseptualisasi, rasional, beralasan, dan reflektif yaitu mengumpulkan data serta menganalisisnya berdasarkan disiplin ilmu, fakta, dan kejadian (Deswani, 2009:120).

Dengan metode tersebut, penulis akan mencari makna yang terkandung dari hasil pengumpulan data yang telah dilakukan, untuk diperbandingkan antara literatur yang ada dengan keadaan ataupun fenomena yang tertangkap. Sehingga dapat diperoleh kesimpulan data yang rasional dan ilmiah.

 

DESKRIPSI POSTERGAME OVER

Dilihat berdasarkan isinya poster ini merupakan poster pendidikan, namun jika dilihat berdasarkan tujuannya poster tersebut masuk ke dalam kategori poster propaganda yang tujuannya untuk menyemangati, menyadarkan, serta membangun semangat jiwa nasionalis masyarakat/warga negara Indonesia. Jadi, dapat dipastikan bahwa target audience dari poster ini adalah masyarakat/warga negara Indonesia.

Desain poster “Game Over” ini memiliki ukuran 20cm x 45cm. Sesuai dengan judulnya, bagian latar poster dihadiri dengan tampilan game pada tahun 80-an, yaitu game Mario Bros. Dengan berlatar langit-langit biru diselimuti awan berwarna putih dan bagian bawah poster dihiasi objek gunung, bebatuan, rerumputan, serta elemen-elemen lain yang dapat ditemukan pada game Mario Bros.

Dimulai dari bagian focal point dalam poster ini yaitu gambar ilustrasi burung garuda yang terletak di tengah poster dengan kelima sila yang tertera di dadanya, dan tulisan Bhineka Tunggal Ika di pita yang dicengkramnya. Warna yang digunakan persis seperti bagaimana lambang negara Indonesia seharusnya dengan burung garuda yang berwarna kuning keemasan, warna pada Asas-asas Pancasila dimulai dari sila pertama sampai kelima yang persis dengan warna yang ditentukan, serta pita bertuliskan “Bhineka Tunggal Ika” yang berwarna putih dengan font berwarna hitam.

Seluruh ilustrasi dibuat dengan gaya persis seperti game Mario Bros. Dibawah gambar burung garuda tertera tipografi “CONTINUE?”, lalu diikuti dengan angka 3 (angka ini bagaikan hitungan mundur dari 3-2-1), dan kemudian ditampilkan anak panah yang digunakan untuk memilih salah satu dari dua pilihan dimana pilihan nomor satu bertuliskan “START NEW SPIRIT” dan pilihan kedua “GAME OVER”.

Beralih ke bagian atas poster, di bagian pojok kiri atas tertera nomor level game dimana ditunjukkan bahwa game sudah mencapai “Lvl-64”, “tanda hati (nyawa) x 00”, serta lambang koin dengan jumlah koin “-1billion$”. Sedangkan di pojok kanan atas tertera “score xxxxx”. Semua tipografi atau font tulisan serta ilustrasi pada poster ini menggunakan ciri khas pada game zaman dulu. Dimana font dan gambar terlihat seperti kumpulan kotak-kotak (pixel) yang disusun sedemikian rupa hingga menjadi suatu komposisi yang nyaman untuk dilihat dan dibaca. Warna dari seluruh tipografi diluar lambang Garuda adalah berwarna putih.

 

TATA LETAK DAN KOMPOSISI

 

INTERPRETASI

Setelah melihat dan mengamati poster “Game Over” karya dari Fauzi Raisyuli, dapat diketahui bahwa poster ini mencoba mengetengahkan realitas masalah, isu-isu aktual yang terjadi di negeri ini menjadi topik. Pesan yang disampaikan bisa sangat provokatif kritis terhadap keadaan, atau justru sebaliknya kontemplatif menawarkan inspirasi solusi untuk keadaan yang lebih baik. Poster ini bermaksud menyindir tentang keadaan bangsa kita sekarang yang sedang mengambang. Apakah kita mau melanjutkan semangat bangsa dalam keadaan kritis ini? Atau selesai dan GAME OVER?

            Seperti yang kita tahu, Indonesia saat ini memiliki hal-hal baru melekat pada nasionalisme masa kini sehingga bisa disebut neo-nasionalisme. Kini nasionalisme memiliki variabel dan dimensi lebih kompleks daripada di masa lalu. Terorisme yang bersifat lintas wilayah bangsa, globalisasi ekonomi yang tidak terlalu melihat identitas bangsa, lokalisme daerah dalam suatu negara yang mulai menguat, dan kebangkitan agama-agama ternyata tidak membunuh rasa kebangsaan yang sudah tertanam. Rasa kebangsaan yang lahir dari konteks yang kian kompleks ini berbeda dengan kebangsaan pada masa lalu. Kini media di Indonesia juga kian masif, tidak hanya menyebarkan berita dan pikiran kebangsaan, tetapi juga berita-berita di negara lain. Berita dan masalah bercampur baur. Nasionalisme dan globalisme tarik-menarik, ideologi saling berbenturan meski sering tidak kasatmata. Dalam kenyataannya, nasionalisme tidak pernah hilang. Ia siap muncul kapan saja saat situasi memanggil. Namun, aneka tantangan dan masalah baru akibat globalisme membuat nasionalisme berubah wajah menjadi neo-nasionalisme (kompas.com, diakses pada 27 Mei 2016, pukul 15.12 WIB).

            Dengan terealisasikannya ide konsep pada poster ini, Fauzi Raisyuli ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk terus membangun bangsa Indonesia menjadi bangsa yang lebih baik dengan terus memajukan pola pikir sumber daya manusia yang ada. Seperti yang kita tahu bahwa sumber daya alam di Indonesia sudah sangat mumpuni bagi suatu negara untuk bisa maju, namun akan sulit untuk dikelola jika tidak diseimbangkan dengan sumber daya manusia yang berkualitas.

            Membahas mulai dari layout tata letak dan komposisi, suatu poster harus memiliki unsur balance atau keseimbangan. Keseimbangan merupakan pembagian sama berat, baik secara visual maupun optik. Komposisi desain dapat dikatakan seimbang apabila objek di bagian kiri dan kanan terkesan sama berat. Jika dilihat dari gambar tata letak dan komposisi poster “Game Over” ini keseimbangan yang tampak adalah keseimbangan asimetris. Keseimbangan asimetris terjadi ketika berat visual dari elemen desain yang tidak merata di poros tengah halaman. Gaya ini mengandalkan visual seperti skala, kontras, warna untuk mencapai keseimbangan dengan tidak beraturan (Supriyono,2010). Dengan menggunakan prinsip ini, desain tampak lebih dinamis dan variatif.

            Dalam seni rupa, khususnya desain komunikasi visual, dikenal dengan istilah focal point, yaitu penonjolan salah satu elemen visual dengan tujuan untuk menarik perhatian. Dalam poster “Game Over” yang menjadi focal point adalah ilustrasi lambang negara Indonesia yang terletak di tengah poster. Elemen tersebut ditekan dengan menggunakan warna yang mencolok, yaitu dengan menggunakan warna kuning keemasan yang kontras dengan background berwarna biru. Ukuran gambar ilustrasi dibuat lebih besar daripada elemen-elemen lainnya pada poster tersebut.

            Prinsip paling riskan dari desain komunikasi visual adalah adanya kesatuan. Prinsip ini bertujuan mengorganisasi seluruh elemen dalam tampilan grafis. Desain pada poster ini terlihat menyatu dimana seluruh elemen dipadupadankan secara terkonsep sesuai dengan tema yang telah ditentukan. Desain secara keseluruhan tampak harmonis, ada kesatuan antara tipografi, ilustrasi, warna dan unsur desain lainnya.

            Selanjutnya membahas tentang warna. Warna merupakan pelengkap gambar. Warna termasuk salah satu unsur visual yang mewakili suasana kejiwaan pelukisnya dalam berkomunikasi. Warna juga merupakan unsur yang sangat tajam untuk menyentuh kepekaan penglihatan sehingga mampu menstimuli perasaan, perhatian dan minat seseorang (Kusrianto, 2007:46). Dalam poster ini warna latar memang bervariasi. Namun yang paling dominan adalah warna biru yang menimbulkan kesan dalamnya sesuatu (dediepte), sifat yang tak terhingga dan transenden, disamping itu biru juga memiliki sifat tantangan. Sedangkan untuk setiap tipografi menggunakan warna putih yaitu warna yang paling terang, sehingga terlihat kontras dengan warna background, namun tetap nyaman untuk dilihat dan dibaca.

            Beralih ke makna arti dari elemen-elemen tipografi. Dari bagian pojok kiri atas bertuliskan Lvl-64. Mengingat poster ini dibuat  pada 2009 silam. Angka 64 adalah umur Indonesia saat itu. Yaitu 64 tahun dihitung dari hari kemerdekaan. Lalu tepat dibawahnya  ada lambang nyawa yang bertuliskan 00. Ini bermaksud bahwa nyawa Indonesia masih dipertanyakan. Negara Indonesia memiliki wujud namun apakah elemen didalamnya aktif dalam membangun negara ini? Selanjutnya tertera lambang koin -1billion$. Ini adalah kondisi keuangan bangsa Indonesia. Tanda “-“ (minus) berarti hutang. Ya, tidak dapat dipungkiri bahwa keadaan ekonomi Indonesia sangat memprihatinkan. Kemiskinan merajalela, negara memiliki banyak hutang dengan negara-negara lain, dan masih banyaknya kasus korupsi yang belum teratasi. Dibagian kanan atas tertera “Scorexxxxx” yang artinya nilai. Dari banyaknya masalah yang terjadi dan belum teratasi di Indonesia, seberapakah nilai atau kedudukan bangsa Indonesia dimata dunia?

            Setelah itu masuk ke area focal point dari poster ini, yaitu lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila. Ini bermakna mengingatkan kita, bahwa negara kita adalah negara yang berideologi Pancasila. Dimana asas-asas Pancasila harus tertanam erat di dalam lubuk hati jiwa raga seluruh warga bangsa Indonesia. Kata “Bhineka Tunggal Ika” yang berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu jua” juga sebagai landasan kita agar tetap maju menjunjung persatuan bangsa.

            Kalimat “CONTINUE?” merupakan pertanyaan yang disuguhkan kepada para audience seakan-akan bertanya lagi dan memastikan apakah yang akan kita pilih dalam opsi yang tertera. Angka “3” menandakan waktu yang terus berjalan, sehingga kita tidak bisa berlama-lama untuk berfikir apa yang akan kita lakukan untuk melangkah maju. Pilihan ada pada diri kita masing-masing, ingin memilih untuk bersemangat kembali memajukan bangsa, atau berenti sampai disini (START NEW SPIRIT or GAME OVER?).

 

KESIMPULAN

            Poster merupakan bagian dari Desain Komunikasi Visual (DKV) yang termasuk dalam konteks kesenirupaan, berperan sebagai media komunikasi secara visual dalam bentuk 2D dengan maksud dan tujuan tertentu. Seperti halnya komunikasi secara verbal, pemahaman orang terhadap informasi dan edukasi poster harus mudah dicerna baik tulisan, warna, dan gambar yang ditampilkan.

 

SARAN

            Banyak cara dan program computer yang mendukung untuk membuat suatu desain, terutama desain poster. Proses digital yang mempermudah kita mendesain berbagai artwork yang kita inginkan, namun sebuah desain yang mengandung unsur pembelajaran sepertinya sangat cocok menjadi sarana publik untuk mengenalkan atau sekedar mengingatkan akan suatu hal yang positif.

 

DAFTAR PUSTAKA

http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0410/18/opini/1318178.htm, diakses pada 27 Mei 2016, pukul 15.12 WIB

http://dgi-indonesia.com, diakses pada 27 Mei 2016, pukul 18.00 WIB

http://www.dsproject.id/2016/03/pengertian-dan-prinsip-desain-poster.html#, diakses pada 27 Mei 2016, pukul 20.25 WIB

Deswani (2009) Proses Keperawatan dan Berfikir Kritis, hal.120

Supriyono, Rahmat (2010),Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi

Adi Kusrianto, Pengantar Desain Komunikasi Visual, (Yogyakarta: Andi Offset, 2007), hal. 46 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun