Mohon tunggu...
Nabila Nurul Siddiqi
Nabila Nurul Siddiqi Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Indonesia, Start New Spirit or Game Over?

29 Mei 2016   10:47 Diperbarui: 30 Mei 2016   08:11 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

TATA LETAK DAN KOMPOSISI

 

INTERPRETASI

Setelah melihat dan mengamati poster “Game Over” karya dari Fauzi Raisyuli, dapat diketahui bahwa poster ini mencoba mengetengahkan realitas masalah, isu-isu aktual yang terjadi di negeri ini menjadi topik. Pesan yang disampaikan bisa sangat provokatif kritis terhadap keadaan, atau justru sebaliknya kontemplatif menawarkan inspirasi solusi untuk keadaan yang lebih baik. Poster ini bermaksud menyindir tentang keadaan bangsa kita sekarang yang sedang mengambang. Apakah kita mau melanjutkan semangat bangsa dalam keadaan kritis ini? Atau selesai dan GAME OVER?

            Seperti yang kita tahu, Indonesia saat ini memiliki hal-hal baru melekat pada nasionalisme masa kini sehingga bisa disebut neo-nasionalisme. Kini nasionalisme memiliki variabel dan dimensi lebih kompleks daripada di masa lalu. Terorisme yang bersifat lintas wilayah bangsa, globalisasi ekonomi yang tidak terlalu melihat identitas bangsa, lokalisme daerah dalam suatu negara yang mulai menguat, dan kebangkitan agama-agama ternyata tidak membunuh rasa kebangsaan yang sudah tertanam. Rasa kebangsaan yang lahir dari konteks yang kian kompleks ini berbeda dengan kebangsaan pada masa lalu. Kini media di Indonesia juga kian masif, tidak hanya menyebarkan berita dan pikiran kebangsaan, tetapi juga berita-berita di negara lain. Berita dan masalah bercampur baur. Nasionalisme dan globalisme tarik-menarik, ideologi saling berbenturan meski sering tidak kasatmata. Dalam kenyataannya, nasionalisme tidak pernah hilang. Ia siap muncul kapan saja saat situasi memanggil. Namun, aneka tantangan dan masalah baru akibat globalisme membuat nasionalisme berubah wajah menjadi neo-nasionalisme (kompas.com, diakses pada 27 Mei 2016, pukul 15.12 WIB).

            Dengan terealisasikannya ide konsep pada poster ini, Fauzi Raisyuli ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk terus membangun bangsa Indonesia menjadi bangsa yang lebih baik dengan terus memajukan pola pikir sumber daya manusia yang ada. Seperti yang kita tahu bahwa sumber daya alam di Indonesia sudah sangat mumpuni bagi suatu negara untuk bisa maju, namun akan sulit untuk dikelola jika tidak diseimbangkan dengan sumber daya manusia yang berkualitas.

            Membahas mulai dari layout tata letak dan komposisi, suatu poster harus memiliki unsur balance atau keseimbangan. Keseimbangan merupakan pembagian sama berat, baik secara visual maupun optik. Komposisi desain dapat dikatakan seimbang apabila objek di bagian kiri dan kanan terkesan sama berat. Jika dilihat dari gambar tata letak dan komposisi poster “Game Over” ini keseimbangan yang tampak adalah keseimbangan asimetris. Keseimbangan asimetris terjadi ketika berat visual dari elemen desain yang tidak merata di poros tengah halaman. Gaya ini mengandalkan visual seperti skala, kontras, warna untuk mencapai keseimbangan dengan tidak beraturan (Supriyono,2010). Dengan menggunakan prinsip ini, desain tampak lebih dinamis dan variatif.

            Dalam seni rupa, khususnya desain komunikasi visual, dikenal dengan istilah focal point, yaitu penonjolan salah satu elemen visual dengan tujuan untuk menarik perhatian. Dalam poster “Game Over” yang menjadi focal point adalah ilustrasi lambang negara Indonesia yang terletak di tengah poster. Elemen tersebut ditekan dengan menggunakan warna yang mencolok, yaitu dengan menggunakan warna kuning keemasan yang kontras dengan background berwarna biru. Ukuran gambar ilustrasi dibuat lebih besar daripada elemen-elemen lainnya pada poster tersebut.

            Prinsip paling riskan dari desain komunikasi visual adalah adanya kesatuan. Prinsip ini bertujuan mengorganisasi seluruh elemen dalam tampilan grafis. Desain pada poster ini terlihat menyatu dimana seluruh elemen dipadupadankan secara terkonsep sesuai dengan tema yang telah ditentukan. Desain secara keseluruhan tampak harmonis, ada kesatuan antara tipografi, ilustrasi, warna dan unsur desain lainnya.

            Selanjutnya membahas tentang warna. Warna merupakan pelengkap gambar. Warna termasuk salah satu unsur visual yang mewakili suasana kejiwaan pelukisnya dalam berkomunikasi. Warna juga merupakan unsur yang sangat tajam untuk menyentuh kepekaan penglihatan sehingga mampu menstimuli perasaan, perhatian dan minat seseorang (Kusrianto, 2007:46). Dalam poster ini warna latar memang bervariasi. Namun yang paling dominan adalah warna biru yang menimbulkan kesan dalamnya sesuatu (dediepte), sifat yang tak terhingga dan transenden, disamping itu biru juga memiliki sifat tantangan. Sedangkan untuk setiap tipografi menggunakan warna putih yaitu warna yang paling terang, sehingga terlihat kontras dengan warna background, namun tetap nyaman untuk dilihat dan dibaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun