Mohon tunggu...
nabiyah putriwibowo
nabiyah putriwibowo Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Jember

Nama saya Nabiyah Putri Wibowo, seorang individu yang selalu haus akan pengetahuan baru. Dengan latar belakang sebagai mahasiswa Universitas Jember prodi Televasi dan film saya memiliki kemampuan bekerja sama dengan baik dan menikmati kolaborasi dalam tim untuk mencapai tujuan bersama. Saya percaya bahwa komunikasi yang jelas, saling menghargai, dan keterbukaan terhadap ide-ide baru adalah kunci untuk menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan harmonis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tradisi Kupatan, Peluang Penggerak Roda Ekonomi Kreatif

8 November 2024   10:42 Diperbarui: 8 November 2024   11:07 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Untuk memaksimalkan potensi ekonomi kreatif dari tradisi kupatan, kolaborasi dari berbagai pihak sangat penting, mulai dari pemerintah daerah, sektor swasta, hingga komunitas lokal. Pemerintah daerah dapat berperan dengan menyediakan pelatihan atau bantuan modal untuk UMKM setempat agar mereka bisa menghasilkan produk berkualitas yang siap dijual. Selain itu, perusahaan-perusahaan swasta bisa turut mendukung dengan menjadi sponsor acara kupatan atau membantu mempromosikannya sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Dukungan ini akan menciptakan lingkungan yang mendukung, di mana tradisi kupatan tidak hanya dijaga sebagai budaya, tapi juga menjadi peluang yang menggerakkan ekonomi masyarakat.

Tetapi Tidak dipungkiri Ada kekhawatiran bahwa komersialisasi berlebihan dapat menggeser makna dari spiritual dan filosofis tradisi Kupatan, mengubahnya menjadi sekedar komoditas yang mengejar keuntungan semata dan tidak menjaga makna asli dari tradisi kupatan sendiri. Maka dari itu pentingnya libatkan masyarakat dalam setiap tahap pengembangan, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaannya. Hal ini penting untuk memastikan bahwa kepentingan dan nilai-nilai masyarakat terakomodasi dengan baik. Selalu mengacu pada nilai-nilai luhur yang terkandung dalam tradisi Kupatan dalam setiap Langkah dan proses pengembangan produk atau kegiatan dan Membangun kemitraan kuat antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat.

Tradisi kupatan yang memiliki nilai, makna dan peluang unuk bisa menggerakkan ekosistem  ekonomi kreatif, dengan inovasi kuliner, kerajinan tangan, festival, dan konten digital, tradisi ini dapat menarik minat generasi muda dan wisatawan serta menciptakan peluang ekonomi baru. Namun, penting untuk menyeimbangkan aspek komersial dengan pelestarian nilai-nilai luhur tradisi Kupatan. Melalui kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, serta dengan melibatkan masyarakat dalam setiap tahapan Langkah pengembangan, tradisi Kupatan dapat menjadi warisan budaya lestari dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat secara berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun