Mohon tunggu...
Fidel Dapati Giawa
Fidel Dapati Giawa Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Nulis dangkadang, tergantung mood

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Anakku

26 Oktober 2011   18:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:28 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ingin kubalut kau dengan seluruh kelembutan yang aku punya
kurangkul kau sepenuh jiwa yang penuh harap
kini kau sulut api bakar semak
bikin panas layu hatiku

Anakku,
pokok gelora semangatku sekaligus ranting remuk luluh jiwaku
dalam dirimu tetas embun jadi riwayat penanda hidup
tak ingin kusesali nanti
tak jua ingin ku meradang kini
melihat kau dalam gairah yang tak kumengerti

kau mengembara pada jalanmu
aku pada jalanku
sampai penat mengantar tiba
dan kita duduk bersama minum kopi berdua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun