ingin kubalut kau dengan seluruh kelembutan yang aku punya
kurangkul kau sepenuh jiwa yang penuh harap
kini kau sulut api bakar semak
bikin panas layu hatiku
Anakku,
pokok gelora semangatku sekaligus ranting remuk luluh jiwaku
dalam dirimu tetas embun jadi riwayat penanda hidup
tak ingin kusesali nanti
tak jua ingin ku meradang kini
melihat kau dalam gairah yang tak kumengerti
kau mengembara pada jalanmu
aku pada jalanku
sampai penat mengantar tiba
dan kita duduk bersama minum kopi berdua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H