Bukan hanya kali ini partai politik menjadi sasaran empuk kritik para aktifis. Sejak era reformasi yang menjadi era bertumbuh menjamurnya partai politik, partai politik seakan selalu berada di tengah pusaran masalah bangsa ini. Mulai dari masalah korupsi, perselingkuhan, kelangkaan bahan pokok, dan seterusnya. Tapi anehnya, setelah empat kali Pemilu sejak itu pula, kita tak pernah mendapatkan partai politik yang benar. Lalu dimana peran para pengkritik itu? Sebagian dari mereka justru menceburkan diri dalam partai politik yang menurut mereka tak becus itu. Bahkan seornag Goenawan Mohamad, pergi begitu saja tanpa pamit setelah terlibat serta mendirikan Partai Amanat Nasional (PAN).
Apa artinya semua ini? Silahkan jawab melalui koment. Kalau tak bisa jawab, silakan bertanya melalui komen.
Terimakasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H