"Scroll Bijak: Mengupas Etika Media Sosial untuk Generasi"
Nabil Thoriq Rilo Cendekia Putra
Mahasiswa Program Studi Informatika UMM
Â
Peningkatan penggunaan internet di Indonesia telah membawa dampak signifikan dalam berbagai aspek kehidupan. Pesatnya adopsi teknologi internet di masyarakat Indonesia didorong oleh berbagai faktor, seperti perluasan jaringan, meningkatnya aksesibilitas perangkat digital, dan semakin tingginya kesadaran akan manfaat internet. Perkembangan ini telah menciptakan peluang besar, terutama di bidang ekonomi, dengan maraknya perdagangan elektronik dan pemasaran online yang mampu memperluas pangsa pasar. Di dunia pendidikan, internet menjadi jembatan menuju akses tak terbatas ke sumber daya belajar dan mendukung keberlanjutan pembelajaran jarak jauh, terutama di era digitalisasi pendidikan.
Pertumbuhan penggunaan internet ini juga memunculkan tantangan besar, terutama dalam hal etika digital. Isu seperti keamanan data pribadi, privasi, dan penyebaran konten negatif menjadi masalah yang semakin mendesak untuk ditangani. Perlindungan data pribadi serta pembangunan kebijakan yang efektif untuk menangani risiko dunia digital menjadi kebutuhan mendesak. Selain itu, tantangan seperti penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan cyberbullying memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan pemerintah, perusahaan, dan masyarakat.
Bagi Generasi Z, yang merupakan digital natives, media sosial memegang peranan penting dalam membentuk karakter, sikap, dan perilaku mereka. Media sosial tidak hanya menjadi ruang untuk berekspresi tetapi juga medan yang dapat memengaruhi cara pandang dan nilai-nilai yang mereka anut. Oleh karena itu, penting bagi Generasi Z untuk memahami prinsip-prinsip etika siber, termasuk privasi, keadilan, dan tanggung jawab digital. Mereka juga perlu diajarkan untuk berpikir kritis terhadap informasi di media sosial, membedakan informasi yang sahih dari hoaks, dan menciptakan komunitas online yang aman dan etis.
Dalam era digital yang terus berkembang, pemahaman terhadap etika siber menjadi kunci utama untuk melindungi Generasi Z dari berbagai risiko dan bahaya dunia maya. Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, perusahaan teknologi, institusi pendidikan, dan masyarakat, tantangan etika digital dapat diatasi. Generasi Z yang dibekali dengan pemahaman etika siber yang kuat diharapkan mampu menggunakan internet dan media sosial secara bijak dan bertanggung jawab, serta menjadi penggerak perubahan positif di era digital Indonesia.
Media sosial Gen Z pada masa kiniÂ
Seorang Gen Z perlu terus berupaya mampu membelajarkan diri sendiri diajarkan yang baik saat bermedia sosial. Dengan pembelajaran yang baik di harapkan menghasilkan suatu yang baik pula. Di dunia yang semakin maju dan terus berubah ini, mendorong Gen Z lebih belajar cepat terhadap perubahan tersebut. Gen Z dengan Milenial notabene berbeda dengan zaman sekarang yaitu zaman Gen Z. Di sini generasi Gen Z dituntut untuk terus belajar hal baru dan mencari peluang baru untuk menunaikan tugas etika dalam bersosialisasi pada sosial media.
Di era teknologi komunikasi dan informasi saat ini media yang banyak digunakan masyarakat untuk berkomunikasi dan mambangun relasi dengan sesama di dunia maya. Selain alat untuk berleasi sosial atau komunikasi, media sosial dapat membentuk opini, sikap dan perilaku Gen Z untuk menggunakannya. Kemudian, secara sederhana Mulawarman & Nurfitri (2017) Â mendefinisikan media sosial sebagai suatu alat komunikasi yang dipakai oleh penggunanya dalam suatu proses sosial. Media sosial saat ini merupakan alat komunikasi dalam suatu proses sosial, yang dapat meme-ngaruhi pendapat, sikap dan perilaku para penggunanya.
Media sosial telah menjadi salah satu sumber informasi primer bagi Gen Z. Namun, dampak dari media sosial sangatlah berbahaya salah satunya rentan tersebarnya informasi hoax. Berkembangnya infoemasi hoax di pengaruhi oleh faktor yang bersinggungan dengan politik, suku, agama, serta dari pebedaan pendapat juga dapat menimbulkan informasi Hoax. Kondisi ini terjadi karena fakta dan bukti yang dianggap kurang penting atau diremehkan di bandingkan emosi dan logika yang di anggap suatu kebenaran. Informasi hoax merupakan salah satu bagian dari kejahatan media sosial terutama pada Gen Z karena kejahatan tersebut bertentangan dengan fakta yang sebenarnya.
Generasi Z  menjadi  generasi  yang  harus  dilakukan  edukasi  mengenai  moderasi beragama.  Generasi  ini  rentan  dengan pengaruh  paham  radikalisme  dan  terorisme  karena mereka selalu mengikuti perkembangan teknologi dan lebih banyak menghabiskanwaktunya untuk  mengakses  media  sosial  seperti  mencari  informasi  melalui  tiktok,  instagram,  dan youtube.  Sehingga  sekarang  mulai  muncul  konten-konten  yang  menjelaskan  tentang moderasi  beragama  di  tiktok  seperti  konten  mengenai  toleransi  antar  umat  beragama  di media sosial yang dibuat oleh Kadam Sidiq yang juga menjadi seorang mahasiswa. Namun dengan adanya perkembangan informasi yang membuat konten tentang paham esktremisme yang  dapat  merusak  moderasi  beragama seperti waktu pemilihan presiden yang didalamnya terdapat kata-kata kasar yang tidak pantas untuk di lotarkan ke dalam media sosial.
KESIMPULANÂ
Peningkatan penggunaan media sosial di kalangan Generasi Z menciptakan peluang besar, namun juga membawa tantangan etika yang signifikan. Sebagai generasi yang tumbuh bersama teknologi digital, Gen Z memiliki kemampuan untuk memanfaatkan media sosial sebagai alat komunikasi, sumber informasi, dan ruang berekspresi. Namun, mereka juga rentan terhadap dampak negatif, seperti penyebaran hoaks, ujaran kebencian, cyberbullying, serta pengaruh paham ekstremisme.
Kesadaran etika dalam bermedia sosial menjadi hal yang mendesak untuk ditanamkan pada Generasi Z. Edukasi yang baik mengenai privasi, tanggung jawab digital, dan moderasi dalam berinteraksi di dunia maya perlu ditingkatkan untuk membentuk perilaku online yang sehat dan etis. Kolaborasi antara keluarga, institusi pendidikan, pemerintah, dan masyarakat menjadi kunci untuk menciptakan ruang digital yang positif. Dengan pemahaman etika yang kuat, Generasi Z dapat menjadi generasi yang bijak dalam bermedia sosial, mampu memfilter informasi dengan kritis, serta berperan aktif dalam membangun komunitas digital yang aman, inklusif, dan toleran.
DAFTAR PUSTAKA
Pambudi, R., Budiman, A., Rahayu, A, W., Sukanto, A, N, R., dan Hendrayani, Y. 2023. Dampak Etika Siber Jejaring Sosial Pada Pembentukan Karakter Pada Generasi Z. JSIM: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan. 4(3); 289-300
Pujiono, A. 2021. Media Sosial Sebagai Media Pembelajaran Bagi Generasi Z. Didaché: Journal of Christian Education. 2(1); 1-19.
Rahmawati, A., Astuti, D, M., Harun, F, H., dan Rofiq, M, K. 2023. Peran Media Sosial Dalam Penguatan Moderasi Beragama Di Kalangan Gen-Z. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. 3(5); 905-919.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI