PENDAHULUAN
Kecerdasa Buatan (AI) saat ini menjadi teknologi yang mengubah cara manusia hidup, bekerja dan berinteraksi. Dari sistem rekomendasi di platfrom digital masa kini hingga pengambilan keputusan dalam mengerjakan soal dan membantu memecahkan masalah kompleks. Namun, di balik potensi besar yang di tawarkan oleh AI, muncul tantangan serius terkain etika dan profesionalisme dalam penggunaannya. Penggunaan AI dalam aspek kehidupan merupakan suatu fondasi atau solusi yang memberikan kontibusi penting dalam kegiatan sehari-hari.
Fondasi etika dalam pengembangan AI menjadi sangat penting karena etika keputusan yang di ambil oleh teknologi ini memiliki konsekuensi nyata bagi kehidupan banyak orang. Perkembangan AI tanpa mempertimbangkan aspek etika dan berpotensi untuk penyalahgunaan misalnya penyebaran informasi fake atau konten palsu, seperti deepfake yang dapat menyesatkan masyarakat dan bisa digunakan untuk memanipulasi opini publik atau merusak reputasi seseorang. Contoh lain juga terdapat penyalahgunaan untuk membuat konten vidio atau suara yang di manupulasi oleh AI, teknologi ini membuat vidio dan suara palsu yang seolah-olah menunjukkan seseorang melakukan atau mengatakan sesuatu yang pernah dilakukan yang dapat merusak karier atau merusak kepercayaan publik terhadap individu atau perusahaan.
Etika diartikan sebagai nilai atau moral yang menjadi pegangan bagi perorangan atau kelompok masyarakat dalam mengatur tingkah laku Sinaga (2020). Etika dapat disebut pula sebagai sistem nilai yang akan menjadi pedoman dalam menjalani kehidupan sehingga seseorang atau kelompok dapat hidup secara baik, tenang, dan terarah (Wahidin, 2017). Terdapat banyak contoh etika yang ada di sekitar lingkungan masyarakat diantaranya adalah etika dalam penyebaran informasi dan penggunaan peralatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), seperti media sosial.
Pembahasan Utama
Di era perkembangan pesat teknologi dan komunikasi (TIK) dan munculnya AI yang semakin canggih, kode etik dan profesionalisme merupakan hal mendasar dalam penggunaan teknologi secara adil, aman, dan bertanggung jawab. Kode etik bertujuan untuk memastikan bahwa teknologi yang di kembangkan tidak hanya efesien tetapi juga bermanfaat bagi umat manusia, sementara profesionalisme memastikan bahwa TIK dan AI menerapkan solusi untuk menghormati hak-hak individu dan menghindari potensi penyalahgunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dan AI.
Profesionalisme dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mengacu pada tingkat keahlian dan tanggung jawab yang dimiliki oleh seseorang dalam berteknologi. Dalam konteks AI, profesionalisme tidak hanya mencangkup keterampilan teknis untuk mengembangkan algoritma dan sistem, namun juga pemahaman mendalam tentang dampak sosial, etikka, dan potensi risiko yang di timbulkan oleh teknologi masa kini. Para pengguna teknologi mampu mengambil keputusan yang tepat, dengan mempertimbangkan segala akibat yang mungkin timbul dari penggunaan teknologi yang dikembangkan, sehingga taknologi yang di kembangkan dapat memberikan manfaat dan etika yang baik tanpa menimbulkan kerugian bagi orang lain.
Kode Etik, seperti yang di jabarkan dalam ACM Code Of Ethics, menekankan pentingnya kejujuran, integrasi, keadilan dan privasi dalam seluruh aspek pengembangan teknologi. Di sisi lain, seiring dengan semakin meluasnya penggunaan AI diperlukan kontrol yang ketat terhadap potensi penyalahgunaan seperti manipulasi data dan manipulasi suara atau vidio. Dengan fondasi etika dan profesionalisme yang kuat, perkembangan TIK dan AI dapat memberikan manfaat yang optimal, mengurangi dampak negatif. Kode Etik di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), seperti yang diatur dalam (Association for Computing Machinery) memberikan pedoman bagi para profesional untuk melakukan pekerjaan mereka dengan tanggung jawab moral dan profesional. Kode Etik ini menekankan pentingnya pelayanan kepada publik dengan menekankan kesejahteraan manusia dan dampak positif terhadap individu dan lingkungan. Para profesional atau para pengguna AI diharapkan bertindak jujur dan tanggung jawab, mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi dan memastikan bahwa teknologi yang di kembangkan tidak merugikan orang lain maupun instansi.
Opini Utama Dampak Teknologi Informasi dan komunikasi (TIK) untuk pengembangan profesi di masa depan
Dalam industri Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap kualitas pengembangan teknologi. Di era perkembangan TIK dan AI, perubahan yang terjadi dalam berbagai sektor kehidupan sangat terasa. TIK dan AI memberikan peluang baru untuk pengembangan pekerjaan atau profesi, namun juga memiliki tantangan terkait dengan etika berteknologi. Seiring berjalannya waktu penerapan AI semakin luas dan banyak di minati membawa dampak positif dan negatif.
Salah satu dampak besar dari teknologi AI adalah meningkatnya produktivitas yang berpotensi menggantikan pekerjaan-pekerjaan rutin dan berulang tanpa henti. Hal ini dapat membuka peluang bagi masyarakat dan pengguna dalam berinovasi dalam menciptakan solusi yang lebih efisien, namun juga harus memperhatikan dampak sosial seperti pengangguran akibat AI dimana mana karena AI menggantikan pekerjaan manusia. Oleh karena itu, Etika dalam berteknologi harus mempertimbangkan dampak yang lebih luas terhadap individu, kelompok, dan masyarakat secara keseluruhan.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) penting dalam bidang pendidikan dan kesehatan, dengan sistem pembelajaran berbasis digital AI yang semakin berkembang pengguna diharapkan untuk tidak hanya menguasai keterampilan AI dasar, tetapi juga memiliki pemahaman yang mendalam tentang kode etik dan tanggung jawab sosial dalam pengembangan teknologi. Maka dari itu, pendidikan di bidang teknologi harus memasukkan aspek etika, profesionalisme, serta tanggung jawab sosial agar para masyarakat dan pengguna AI dapat mengembangkan teknologi yang tidak hanya canggih, tetapi juga bermanfaat bagi banyak orang. Namun, di balik potensi positif AI ini, penyalahgunaan teknologi juga bisa terjadi, seperti penyebaran informasi hoax, penyebaran vidio yang sudah di edit oleh AI dan manupulasi suara menggunakan AI. Hal ini mengingatkan bagi semua kalangan yang menggunakan AI pentingnya beretika dalam menggunakan teknologi
Sebaiknya untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, beberapa langkah perlu di ambil oleh para ahli atau para pengguna yang beretika dalam menggunakan teknologi salah satunya TIK dan AI. Pertama penting bagi pendidikan di bidang Informatika untuk menggunakan teknologi AI yang lebih beretika. Masyarakat tidak harus sepenuhnya bergantung pada AI karena AI sendiri dapat melakukan kesalahan seperti bug. Kedua, perusahaan teknologi dan lembaga-lembaga harus mengedapankan kode etik dan profesionalisme karena kebanyakan perusaaan juga menggunakan AI untuk bekerja terus-menerus. Dengan mengikuti berkembangan teknologi untuk masa depan atau masa modern masyarakat harus mengedepankan inovasi teknologi untuk lebih luas menggunakan AI dan tidak untuk di salahgunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Farwati, M., Salsabila, I, T., Navira, K, R., dan Sutabri, T. 2023. Analisa Pengaruh Teknologi Artificial Intelligence (Ai) Dalam Kehidupan Sehari-Hari. Jurnal Sistem Informasi & Manajemen. 11 (1); 39-45.
Raharjo, B. 2023. Teori Etika Dalam Kecerdasan Buatan. Yayasan Prima Agus Teknik: Semarang.
Rusi, I., Lailiya, M., dan Riyadi, S, D. 2022. Peningkatan Pengetahuan Generasi Muda dalam Etika Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jurnal Pengabdian Masyarakat. 4 (3); 830-840.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H