Mohon tunggu...
Muhammad Nabil Mamnun
Muhammad Nabil Mamnun Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Lampung

Sang penikmat sepi ini hobi bermain game, apapun masalah yang dihadapi game salah satu solusi, walau tak menyelesaikan tetapi meredakan beban pikiran. Aku suka menulis sejak duduk di bangku Madrasah Tsanawiyah. Bagiku, Menulis adalah perantara untuk mencurahkan semua resah, sedih, bahagia, ceria, suka maupun duka. Tak banyak bicara ataupun merangkai kata. Hidup tak selamanya bahagia tetapi jika kamu bahagia, hidupmu tak selamanya sia sia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jembatan Pertemuan

12 November 2023   19:04 Diperbarui: 12 November 2023   19:11 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika fajar tiba, ia memelukku dengan tersedu-sedu

Menjerit kencang ditelingaku menekuk pagi sambil meraba-raba ingatanku

Seutas tali petunjuk Tuhan bukanlah sebuah debu tapi kunci untuk melangkah penuh bersamaku.

Bangunku sunyi lalu sepi...

Kembali bernafas dengan terengap-ngeap sebab,

Kamu yang tak sudi ku miliki atau aku yang mengejar tanpa henti? 

Muhammad Nabil Mamnun, 12 Desember 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun