Mohon tunggu...
Nabil Muhammad
Nabil Muhammad Mohon Tunggu... Aktor - Aheir Asyer Aheie

Penulis Ke-lepas-an, yang berkelana dengan vespa.

Selanjutnya

Tutup

Money

Bagaimana Perjalanan Kota Tangerang Selatan Sejak Diresmikan?

18 Juli 2020   14:52 Diperbarui: 18 Juli 2020   14:49 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Rabu, 29 Oktober 2008 atau sekitar 11 tahun silam, Kota Tangerang Selatan diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri saat itu, Mardiyanto. Namun berdasarkan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2008, Kota Tangsel baru secara sah ditetapkan sebagai Kota Baru oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada tanggal 26 November 2008.

Kota Tangerang Selatan sendiri sampai saat ini sudah melakukan Pemilihan Kepala daerah sebanyak dua kali. Dan, sebanyak itu pula Tangsel dipimpin oleh walikota yang sama.

Masyarakat yang telah lama tinggal sebelum Tangsel resmi memisahkan diri dari Kabupaten Tangerang pasti mengetahui banyak atau kurangnya perubahan yang terjadi di Tangsel sendiri.

Lalu, bagaimanakah perkembangan Kota Tangsel yang memiliki jumlah penduduk sebanyak 1.747.906 orang berdasarkan proyeksi Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan Tahun 2019 ?

Wajah Kota Tangsel memang berubah sejak 10 tahun kepemimpinan Bu Airin, di mana pembangunan infrastruktur yang menjadi proyek andalan walikota saat ini. Dengan mulai dibangunnya rumah sakit, sekolah hingga pembangunan jalan yang mulai dilebarkan sampai saat ini. 

Dibalik pembangunan infrastruktur itu, ternyata masih menyisakan permasalahan lain. Bintaro dan Bumi Serpong Damai (BSD) memang menjadi ikon wajah metropolis Kota Tangsel, tapi itu semua adalah hasil dari pengembangan raksasa nasional yang lebih dulu ada sebelum Tangsel berdiri. 

Dibalik wajah metropolisnya Tangsel melalui Bintaro dan BSD, Tangsel menyisakan permasalahan infrastruktur lainnya seperti jalan dan pembangunan tata kota. Mungkin bisa kita lihat dibeberapa kecamatan yang berbatasan langsung dengan daerah Bintaro dan BSD, perbandingan itu akan semakin terlihat dan terasa. Pembangunan yang serba tanggung dan masih banyak kesemrawutan lainnya.

Berbicara layanan pendidikan, Tangsel yang memiliki 1.678 sekolah (berdasarkan data referensi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) untuk Pendidikan Dasar dan Menengah yang tersebar di tujuh kecamatan ini. Rupanya belum bisa terlepas dari kasus pungli, mungkin ingatan kita belum sepenuhnya lupa tentang kasus Rumini pada tahun 2019.

Seorang guru honorer yang diberhentikan dari jabatannya akibat melaporkan kasus pungli di sekolahnya. Mungkin itu sedikit contoh, karena masih banyak kasus yang tidak naik kepermukaan. Ibaratnya seperti air tanah yang terjebak dalam lapisan dalam perut bumi. Ada tapi seperti tak ada, nyata seperti tapi tak terlihat. Seperti itulah kasus-kasus pungli yang lainnya yang tak pernah benar-benar dituntaskan, nasib mereka sama seperti Tan Malaka yang sengaja dihilangkan. Hingga masyarakat mulai lupa atau sebagian dari mereka memilih melupakan.

Sebenarnya masih banyak yang ingin saya tulis disini, mungkin nanti akan saya lanjutkan dichapter yang ke-2 (bila ada waktu dan kesempatan). Sekali lagi, semuanya kembali lagi pada pembaca dan khususnya warga Tangsel yang sudah lama tinggal sebelum Tangsel sendiri itu ada. Mereka yang jelas-jelas merasakan perubahan Kota Tangsel di 10 Tahun kepemimpinan Bu Airin .

Tabik.
Nabil Muhammad, Juli 2020.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun