Mohon tunggu...
Nabil Azra
Nabil Azra Mohon Tunggu... Desainer - penyuka desain dan menulis

Memaknai desain-Sebuah dunia tanpa batas

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Regional Payment Connectivity, Melejitkan Transaksi Cashless ASEAN

20 Juni 2023   23:35 Diperbarui: 20 Juni 2023   23:42 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
bendera negara peserta ASEAN Summit-kominfo

Dalam dua tahun terakhir saya mengunjungi beberapa negara yang secara berkebetulan tak jauh dari Aceh, yaitu Malaysia, Singapura dan Thailand yang relatif mudah dijangkau dengan harga yang juga pas di kantong. 

Beruntung secara geografis, Aceh lebih dekat dengan ketiga negara tersebut. Dua tiket saya dapatkan gratis dari perusahaan asuransi tempat saya kerja magang, sedangkan tiket lainnya murni kunjungan pelancong newbiz postgraduate mencari ide bisnis.

Setelah mengarungi Sungai Chao Phraya di Koh Kred Nonthaburi Thailand, saya akhirnya sampai di sebuah kuil besar Wat Arun, dengan sebuah pasar cinderamata menarik. 

Masalahnya, saat sedang transaksi, bagi yang tak membawa uang tunai Bath-Thailand atau sedang minim uang tunai, terpaksa menggunakan jasa money changer, atau memakai "jurus" pembayaran dengan Kartu Debit atau Kartu Kredit perbankan internasional.

ASEAN Matters; Epicentrum of Growth-sumber gambar kerjha
ASEAN Matters; Epicentrum of Growth-sumber gambar kerjha

Transaksinya memang mudah, tapi masalahnya adalah perbankan tersebut mengharuskan kita membayar uang jasa yang mahal alias tidak ekonomis.

Apalagi jika wujud transaksi bisnis itu berkelanjutan, bukan bisnis dadakan ala para pelancong pembelanja yang sesekali main di Berjaya Time Square, Sungei Wang Plaza, Petaling Street, Central Market, Suria KLCC Petronas di Malaysia, atau di Mustafa Centre, Bugis Street, Chinatown Street Market  di Singapura.

Atau di MBK Center, Pratunam Market,   Khao San Road ,  Asiatique The Riverfront, Pasar Malam Rot Fai Srinakarin di Thailand.

Ini adalah problem yang sedang berusaha dipecahkan oleh bank-bank sentral di wilayah ASEAN yang baru saja melakukan gebrakan inovatif melalui Keketuaan ASEAN Indonesia 2023, menjadikan ASEAN Matters sebagai Epicentrum of Growth melalui Regional Payment Connectivity (RPC) yang menginginkan sebuah sistem ekonomi yang lebih terintegrasi.

para pemimpin negara ASEAN-sumber gambar Indonesia baik
para pemimpin negara ASEAN-sumber gambar Indonesia baik

Bank Indonesia (BI) bersama Monetary Authority of Singapore (MAS), Bank Negara Malaysia (BNM), Bank of Thailand (BOT) dan Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP) membangun, memperkuat dan meningkatkan konektifitas baru kerjasama pembayaran lintas batas. 

Mencakup transaksi yang melibatkan transaksi perorangan, perusahaan, bank atau lembaga penyelesaian yang beroperasi setidaknya di dua negara yang berbeda.

Sejak era milenium baru  Megatrend 2000 yang dicetuskan John Naisbitt dan Patricia Aburden, disrupsi teknologi telah menjadi gelembung baru trend yang menjadi jawaban atas tantangan perlunya literasi dan inklusi keuangan dan penyediaan kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi.

Banyak kendala bisa muncul dalam proses adopsi teknologi yang harus diminimalisir. Bisa berupa risiko sistemik, potensi instabilitas akibat terjadinya gangguan yang menular (contagion) pada sebagian atau seluruh sistem keuangan karena interaksi dari faktor ukuran (size); kompleksitas usaha (complexity); keterkaitan antarinstitusi dan atau pasar keuangan (interconnectedness); serta kecenderungan perilaku yang berlebihan dari pelaku atau institusi keuangan untuk mengikuti siklusperekonomian (procyclicality).

Mitigasi risiko atas pesatnya teknologi dibutuhkan para stakeholders untuk mengatasi problem dalam Cross-Border Payment, seperti kegagalan settlement (transaksi), perlindungan terhadap konsumen pengguna aplikasi fintech, perlindungan terjadinya scammer atau kejahatan siber, seperti kasus hacker ransomware yang baru saja terjadi pada Mei 2023, dan pendeteksian tindak pidana pencucian uang, money laundering dan kebijakan privasi bagi pengguna.

Menurut laporan Perusahaan intelijen Check Point's pada kuartal ketiga tahun 2022, wilayah Asia mengalami serangan siber terbanyak dibanding wilayah lain di seluruh dunia dengan rata-rata 1.778 serangan per organisasi dalam seminggu. 

Indonesia berada di urutan pertama wilayah Asia dan kesembilan dari 157 negara yang terindikasi paling sering mendapat serangan siber. Ini adalah tantangan yang harus digarisbawahi ketika membangun RPC, yang penuh optimisme itu.

Inisiasi Indonesia Membangun Konektifitas ASEAN

bendera negara peserta ASEAN Summit-kominfo
bendera negara peserta ASEAN Summit-kominfo

Keketuaan ASEAN Indonesia 2023, yang bertema besar  ASEAN Matters: Epicentrum of Growth Indonesia memiliki misi meningkatkan kerja sama ekonomi negara-negara ASEAN. Indonesia menginisiasi gagasan  ASEAN tetap penting dan relevan bagi masyarakat ASEAN dan dunia.

Bank Indonesia berusaha mendorong konektivitas antarnegara, atau cross border transaction, dalam sistem pembayaran. Salah satu wujudnya melalui RPC yang tengah digarap Bank Indonesia bersama bank sentral negara-negara ASEAN lainnya, untuk kemudahan pembayaran lintas batas negara ASEAN.

Saat ini kemudahan teknologi menawarkan konektifitas salah satunya melalui penggunaan QR Code. Sehingga seperti pengalaman penulis ketika berkunjung ke Kuil Wat Arun, di Thailand tak terkendala ketika melakukan transaksi.

Sebagai turis kita dapat memanfaatkan QRIS untuk melakukan pembayaran di merchant Thailand, begitu juga sebaliknya, sehingga mengurangi kebutuhan menukar uang saat bepergian. 

Bank Indonesia saat ini tengah berproses memperluas kerja sama dengan negara-negara ASEAN lainnya.

RPC "Mesin" Penguat Konektivitas Rumah Besar ASEAN

Regional Payment Connectivity-sumber gambar medcom.id
Regional Payment Connectivity-sumber gambar medcom.id

ASEAN dengan kekuatan populasi lebih dari 670 juta jiwa dan PDB gabungan lebih dari 3 triliun dollar AS, sejatinya potensial menjadi pemain utama dalam ekonomi global. 

Tapi nyatanya, kawasan ini masih menghadapi tantangan integrasi keuangan yang terbatas, biaya transaksi yang tinggi, dan pembangunan tidak merata antarnegara anggota.

Berbagai capaian kemajuan masih berbalut tantangan utama harmonisasi peraturan dan penerapan pembayaran digital di antara konsumen dan bisnis.

Sebenarnya, jerat halangan itu awalnya ditembus dengan mendorong inisiasi ASEAN menggunakan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan secara bilateral atau Local Currency Transaction (LCT).  

Diketahui, LCT adalah salah satu kesepakatan negara-negara yang tergabung dalam ASEAN+3 untuk memperkuat kerja sama keuangan di kawasan. Negara-negara ASEAN+3 mencakup 10 negara Asia Tenggara beserta China, Jepang, dan Korea.

Sehingga RPC sebenarnya pemutakhiran yang lebih masif dari inisiatif Cetak Biru Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2025, yang agendanya adalah integrasi ekonomi kawasan yang lebih solid.  

Cetak Biru MEA 2025 menetapkan target 70 persen perdagangan intra-ASEAN akan diselesaikan dalam mata uang lokal pada 2025. Untuk mencapai target ini, negara-negara anggota ASEAN telah menerapkan berbagai langkah seperti pembentukan direct clearing arrangement, promosi electronic payment, dan peningkatan infrastruktur pembayaran lintas negara.

Inisiatif RPC menjadi komponen penting dari tujuan ASEAN bertujuan mengurangi ketergantungan pada dollar AS, mengurangi paparan volatilitas nilai tukar dan guncangan eksternal dan mempromosikan penggunaan mata uang lokal dalam transaksi lintas batas antarnegara anggota ASEAN.


Serta  membangun sistem pembayaran untuk mencapai integrasi dan konektivitas ekonomi yang lebih besar dengan fasilitas pembayaran lintas negara lebih efisien untuk mempromosikan perdagangan dengan mata uang lokal serta mendorong inklusi dan digitalisasi keuangan.

Mendukung peningkatan  daya saing, terutama bagi usaha kecil dan menengah (UKM) yang sering menghadapi kesulitan dalam mengakses keuangan dan sumber daya.


Penggunaan mata uang lokal, dapat menghindari biaya konversi valuta asing dan biaya terkait transaksi lintas negara, dan menguatkan keamanan bertransaksi, seperti halnya serangan cyber ransomeware. Apalagi dalam ketidakpastian global, seperti resesi.

RPC dapat mempromosikan inklusi dan digitalisasi keuangan, pemanfaatan teknologi pembayaran seluler dan digital dengan meningkatkan akses ke layanan inklusi perbankan dan pembayaran di antara populasi yang tidak memiliki akses perbankan dan kurang terlayani. Terutama ke daerah terpencil atau pedesaan, di mana layanan perbankan tradisional mungkin langka.

Penerapan RPC juga diarahkan melawan resistensi keraguan stakeholder dalam penggunaan mata uang lokal atau sistem pembayaran digital, terkait profitabilitas, keamanan, dan kepatuhan terhadap peraturan.

jendela tunggal ASEAN-twitter SEAN 2019
jendela tunggal ASEAN-twitter SEAN 2019
Apalagi jika ASEAN membangun konektifitas dengan blok regional lainnya. Atau diintegrasikan dengan inisiatif ASEAN lainnya seperti ASEAN Single Window (ASW), untuk merampingkan prosedur kepabeanan dan mengurangi biaya transaksi yang mendorong efisiensi dan daya saing.

Ditambah  peran sektor swasta, perusahaan fintech memberikan solusi dan teknologi inovatif untuk meningkatkan sistem pembayaran dan settlements. Termasuk pengembangan produk dan layanan teknologi blockchain dan AI, agar pembayaran lintas batas aman, transparan, tahan risiko dan deteksi penipuan.

Dengan merangkul teknologi ini, negara-negara anggota ASEAN dapat tetap menjadi yang terdepan dan menciptakan ekosistem keuangan yang lebih kuat dan efisien.

Memainkan Empat Pilar UMKM BI Dalam RPC

sistem pembayaran Bi-sumber gambar exist banten
sistem pembayaran Bi-sumber gambar exist banten

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peranan penting dan strategis dalam struktur perekonomian Indonesia karena memberikan sumbangan besar terhadap Produk Domestik Bruto (61,1%), penyerapan tenaga kerja (97,1%), dan ekspor (14,4%).


Dan sebagai pebinis pemula dan fresh graduate, saya juga menjajal peruntungan dalam sebuah dunia penuh disrupsi teknologi pesat dan geliat UMKM yang terus bertumbuh dan berkembang.

Ditambah konektifitas pasar ASEAN yang makin cashless melalui RPC . Saya mulai serius membangun branding dan marketing membangun sebuah impian bisnis.

Kehadiran RPC semakin menguatkan gairah saya membangun produk lini bisnis- ber-tagline Dari Aceh Untuk Dunia.
Sasaran pertama dan terdekat adalah PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara pada 8-30 September 2024 sebagai target marketnya.

Ajang itu diperkirakan akan menjadi market share tak kurang dari setengah juta orang. Aceh menarik minat 1,7 juta wisman dan wisnus (2022) dan target 2,5 juta orang (2023). Sumut mengalami lonjakan turis 3.169,43 persen (yoy,2023) yang didominasi turis ASEAN.

Ini adalah sebuah marketshare yang besar untuk ajang promosi produk pendatang baru rintisan usaha. 

produk kopi rintisan baruku sebagai newbiz-sumber gambar koleksi pribadi nabil azra
produk kopi rintisan baruku sebagai newbiz-sumber gambar koleksi pribadi nabil azra

Pilihan utama saya, tentu saja produk speciality kopi artisanal Aceh. Saya kemas dalam branding Kopi "Heca" (Aceh), oleh-oleh khas Aceh yang dirancang khusus sebagai sajian buah tangan (bungong jaroe) spesial.

produk kopi rintisan baruku sebagai newbiz-sumber gambar koleksi pribadi nabil azra
produk kopi rintisan baruku sebagai newbiz-sumber gambar koleksi pribadi nabil azra

Tak hanya menyajikan packaging unik, tapi turut memamerkan karya eniman Aceh melalui packing design berformat limited edition colection untuk koleksi para penggila kopi.

Serta cinderamata khas sesuai julukan Kota 1000 Kedai Kopi, yaitu apron atau celemek bartender dengan caption hadih maja aceh-kearifan lokal Aceh dalam wujud "kata yang berbicara", seperti produk "dagadu"Jogja dan "Joger" Bali.

Berikutnya, produk Sambal macloon, yang frasanya saya pilih dari bahasa Aceh, "Mak Loen" dengan sajian sambal tirom (tiram) khas Aceh, dan sambal soka (kepiting lunak), dibalut design kerawang khas Aceh sebagai penguat branding-nya.

Terakhir, "Kripik tangkap", modifikasi kripik dari lezatnya ayam tangkap-kuliner asli Aceh yang tak ada duanya didunia, dengan taburan daun tumuru yang sangat spesifik.

produk kopi rintisan baruku sebagai newbiz-sumber gambar koleksi pribadi nabil azra
produk kopi rintisan baruku sebagai newbiz-sumber gambar koleksi pribadi nabil azra
Dengan penuh optimisme, ASEAN dengan UMKM-nya menyambut baik RPC sebagai sebuah kekuatan baru pembangun konektifitas yang bisa mengintegrasikan seluruh potensi dan kekuatan milik negara-negara ASEAN, agar makin berdaya saing, tetap menjadi yang terdepan dan menciptakan ekosistem keuangan yang lebih kuat dan efisien. Krue Seumangat ASEAN!, saleum dari Aceh.


referensi
tempat-wisata-belanja-thailand, tempat-belanja-di-singapura, Bank Indonesia, instrumen-makroprudensial, program-pengembangan-umkm Bank Indonesia, makroprudensial-jadi-penstabil-moneter-dan-keuangan-,turis-melancong-ke-aceh-pada-2022, wisatawan-asing-ke-sumut

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun