Mohon tunggu...
Nabil Azra
Nabil Azra Mohon Tunggu... Desainer - penyuka desain dan menulis

Memaknai desain-Sebuah dunia tanpa batas

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Menjadi Burung Finch yang Tersisa

25 Juli 2022   03:31 Diperbarui: 25 Juli 2022   04:32 922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar; usatoday.com

Ketika tidak melakukan survei awal,  seperti ghost shopping (semacam konsumen rahasia yang mengorek info tidak langsung), bisa menjadi pangkal kesulitan dalam mengembangkan bisnis dengan baik. Jika hanya mengandalkan perkiraan,sulit memprediksi perubahan pasar yang dapat mengganggu bisnis kita. (thetalks.id)

Ketika terjadi masalah dalam bisnis, sebagian orang merasa salah memilih jenis usaha, menganggap bisnisnya jenis usaha pasaran, sulit untuk dikembangkan. Padahal awalnya kita yakin berhasil. Sedikit inovasi atau variasi jenis produk bisa membantu terjadinya perubahan, apalagi konsumen milenial cenderung maniak branding. Berpikir bisnis, sekedar bisa menutup biaya produksi atau bertahan dengan konsumen yang ada, bisa membuat kalah saing dan gugur dalam seleksi alam dunia bisnis.

Perubahan harga dan permintaan konsumen serta masuknya produk baru menjadi pertimbangan yang tidak bisa dilewatkan ketika bisnis stagnan. 

Desain kemasan, marketing, memainkan medsos, adalah sedikit cara menjaga konsumen, memperluas pasar bisnis kita.

Orang bijak sering bilang, berteman dengan orang pintar dalam bisnis bisa membuat kita menjadi orang cerdas. Mindset kita bisa berubah dengan bergaul dengan orang-orang sukses.

sumber gambar: akademipintar.com
sumber gambar: akademipintar.com

Sama seperti burung finch yang tidak mengikuti perubahan sekecil apa pun, akan mati. Masuknya jenis burung pemakan biji yang lain, membuat persaingan semakin tidak mudah. Beberapa spesies finch memakan biji-bijian yang lebih besar meskipun sulit diperoleh agar dapat bertahan hidup. Pada akhirnya burung-burung yang dapat memilih memakan jenis tumbuhan baru yang dapat bertahan hidup, sedangkan mereka yang bertahan akan mati.

Mengatasi persaingan, kita bisa belajar dari kegagalan dari banyak sumber lain. Apalagi sekarang banyak sekali pembelajaran yang bisa diakses secara online dan gratis, melalui berbagai media sosial. Jadi bukan alasan untuk cepat menyerah.

Bahkan bagi pengusaha baru, banyak ide bisnis dapat ditemukan di media sosial. Jenis produk yang viral dapat diubah menjadi ide bisnis, belajar dari orang-orang bagaimana mereka memulai bisnis dan bagaimana mereka mengembangkan bisnis mereka perlahan-lahan dengan uang kecil atau bahkan nol.

Pembelajaran tersebut merupakan upaya menghadapi perubahan atau tantangan. Tidak hanya berharap menjadi pencari kerja (job seeker), tetapi justru pencipta kerja (job creator). Seperti burung Finch yang bertahan selama duapuluh tahun, alam memberikan banyak pelajaran menghadapi perubahan dan kokoh bertahan!. 

sumber: 1, 2

.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun