Malang -- Inovasi dalam dunia pendidikan semakin berkembang, salah satunya adalah penerapan model pembelajaran Teaching Personal and Social Responsibility (TPSR) yang kini mulai diterapkan dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK). Sebuah penelitian yang dilakukan di SMK Negeri 7 Malang mengungkap pengaruh signifikan dari model pembelajaran ini terhadap keterampilan sosial dan hasil belajar afektif peserta didik.
Penelitian yang dilaksanakan pada bulan Agustus hingga September 2023 ini melibatkan dua kelas XI, yaitu kelas Kuliner 2 sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model TPSR, dan kelas Kimia Analisis 1 sebagai kelas kontrol yang masih menggunakan metode pembelajaran konvensional. Masing-masing kelas terdiri dari 34 peserta didik, yang dipilih menggunakan metode random sampling. Penelitian ini dilakukan selama enam minggu dengan total 12 sesi pembelajaran PJOK.
Model TPSR: Inovasi dalam Meningkatkan Karakter dan Tanggung Jawab Sosial
Model pembelajaran TPSR dikenal sebagai pendekatan yang menekankan tanggung jawab pribadi dan sosial melalui aktivitas fisik. Fokus utama dari model ini adalah membantu peserta didik mengembangkan sikap disiplin, menghargai hak dan perasaan orang lain, serta meningkatkan keterampilan sosial yang sangat penting di era modern. Peserta didik juga didorong untuk terlibat aktif dalam pembelajaran, berpartisipasi, dan berkontribusi terhadap kelompok.
Berdasarkan hasil penelitian yang dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney, ditemukan bahwa kelas eksperimen yang menggunakan model TPSR menunjukkan peningkatan signifikan dalam hal keterampilan sosial dan hasil belajar afektif. Pada uji statistik, nilai signifikansi (2-tailed) < 0,05, menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kontrol.
Kelas eksperimen tidak hanya menunjukkan peningkatan nilai rata-rata keterampilan sosial dari 55,56 pada pretest menjadi 66,32 pada posttest, tetapi juga peningkatan hasil belajar afektif yang sangat signifikan. Nilai rata-rata afektif meningkat dari 73,12 pada pretest menjadi 92,82 pada posttest, dibandingkan dengan kelas kontrol yang hanya meningkat dari 64,35 menjadi 68,26.
Pentingnya Pendidikan Karakter di Era Modern
Pendidikan karakter melalui model TPSR dinilai sangat relevan dengan kebutuhan saat ini, di mana tantangan sosial dan moral semakin kompleks. Dalam laporan penelitian ini, diungkapkan bahwa banyak peserta didik di sekolah-sekolah saat ini menghadapi masalah perilaku sosial yang merosot, seperti rendahnya disiplin, ketidakpatuhan terhadap aturan sekolah, serta kurangnya rasa hormat terhadap guru dan teman-teman sebaya((GPJI) Artikel Nabilla ...).
Menurut para peneliti, model pembelajaran TPSR dapat menjadi solusi dalam membangun karakter peserta didik, khususnya dalam meningkatkan kemampuan sosial mereka. Dalam proses pembelajarannya, model ini mengajarkan tanggung jawab pribadi dan sosial melalui aktivitas fisik, sehingga siswa dapat berlatih untuk lebih menghormati orang lain, berperan sebagai pemimpin, dan menjadi pendengar yang baik.
"Model TPSR memberi kesempatan bagi peserta didik untuk meningkatkan kemampuan interpersonal, seperti menghargai perasaan orang lain, berpartisipasi aktif dalam kelompok, dan menjadi pemimpin di lingkungan belajar," ujar salah satu peneliti.