Bagaimana konsep Pancasila sebagai sistem filsafat ?
Pancasila sudah ada dan telah dijalankan sejak dahulu dalam setiap kehidupan manusia yang mana sebagai pandangan hidup atau jati diri bangsa Indonesia yang di dalamnya terdapat ciri, sifat, dan karakter bangsa yang membedakan dengan bangsa lainnya. Pancasila juga disebut sebagai sistem filsafat dikarenakan Pancasila merupakan hasil pemikiran atau perenungan jiwa yang mendalam dari para tokoh dan dituangkan dalam suatu sistem.
Berbicara mengenai Pancasila sebagai sistem filsafat, hal itu juga mengungkapkan mengenai konsep kebenaran Pancasila yang bukan hanya ditujukan kepada bangsa Indonesia, melainkan juga bagi manusia pada umumnya.
Pancasila sebagai sistem filsafat memenuhi tiga aspek yakni ontologis, epistemologis, dan aksiologis.
- Landasan Ontologis PancasilaÂ
Menurut Aristoteles, ontologi merupakan ilmu yang menyelidiki tentang keberadaan atau eksistensi dan disamakan. Secara ontologis, Pancasila sebagai filsafat merupakan  upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari kelima sila Pancasila. Setiap sila dari Pancasila bukanlah asas yang dapat berdiri sendiri, melainkan memiliki satu kesatuan dasar ontologis.
- Landasan Epistemologis Pancasila
Epistemologi merupakan cabang filsafat yang menyelidiki tentang asal, syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan. Secara epistemologis, Pancasila sebagai filsafat merupakan upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan.
- Landasan Aksiologis Pancasila
Aksiologi merupakan teori nilai yang mana diartikan sebagai sesuatu yang diinginkan atau disukai. Aksiologi menyelidiki tentang hakikat dan kriteria nilai, serta kedudukan metafisika suatu nilai. Secara aksiologis, bangsa Indonesia ialah pendukung nilai Pancasila yakni bangsa yang berketuhanan, berkemanusiaan, berpersatuan, berkerakyatan serta berkeadilan sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H