Mohon tunggu...
Nabilla Marina
Nabilla Marina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KRI Nanggala-402 Diprediksi Hanya Mampu Kedalaman 200 Meter Saja

5 Mei 2021   10:29 Diperbarui: 5 Mei 2021   13:48 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kapal selam KRI Nanggala-402 atau Nanggala II yang dinyatakan hilang kontak pada Rabu (21/04/21) di perairan laut Utara Bali merupakan salah satu kapal selam jenis kapal kelas cakra buatan Jerman yang dibuat pada tahun 1980an. Diketahui bahwa dalam pembuatannya kapal selam KRI Nanggala-402 hanya mampu menyelam pada kedalaman 300 meter saja. 

Sebelumnya diketahui bahwa kapal selam KRI Nanggala-402 yang sedang melakukan latihan penembakan senjata strategis TNI AL 2021 dinyatakan hilang kontak pada hari Rabu(21/04/21) dini hari di utara perairan laut Bali.

Pada Minggu (25/04/21) Kapal selam KRI Nanggala-402 ditemukan tenggelam pada kedalaman 838 meter dan awak kapal yang berjumlah 53 prajurit pun dinyatakan gugur dalam tugasnya. 53 prajurit tersebut diantaranya yaitu 49 anak buah kapal, 3 personel bersenjata, dan 1 komandan satuan.

Dengan bantuan MV Swift Rescue dari Singapura menurunkan ROV untuk melakukan citra visual bawah air ditemukan kontak visual kapal selam KRI Nanggala-402 pada kedalaman 838 meter yang sudah terbelah menjadi 3 bagian. 

Dari citra visual tersebut diketahui lampu kapal masih menyala, yang artinya penyebab dari tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 ini bukan karena mati listrik/ blackout. Human Error juga bukan menjadi salah satu penyebab karena diketahui bahwa awak kapal sudah melakukan sesuai prosedur yang benar.

Wisnu Wardhana yang merupakan Pakar Kapal Selam dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mengatakan bahwa ada 3 faktor penyebab tenggelamnya KRI Nanggala-402 ini, yaitu :

  1. Tidak berfungsinya Air Ballast (pemberat untuk keseimbangan kapal) yang dapat mengatur ketinggian penyelaman kapal.

  2. Tidak berfungsinya Hydroplane atau sayap di badan kapal.

  3. Rusaknya Pressure Hull (lambung bagian dalam kapal yang menjaga integritas antara tekanan luar dan dalam pada kedalaman) yang membuat kapal tersebut akhirnya hancur karena tekanan air.

Menurutnya, kapal selam KRI Nanggala-402 hancur karena tekanan hidrostatis 4 kali lebih besar karena kapal berada di kedalaman 200 meter drastis menjadi 800 meter yang mengakibatkan Pressure Hull pecah karena tidak kuat menahan tekanan yang drastis tersebut. Dengan kapasitas kapal yang hanya mampu menyelam pada kedalaman 300 meter dan ditambah usia kapal yang sudah mencapai 42 tahun sehingga kapal hanya mampu menyelam pada kedalaman 200 meter saja. Sehingga kapal hancur karena tekanan yang besar tersebut.

Seharusnya kapal-kapal yang masih digunakan diperiksa kembali kualitas dan spesifikasi dari keseluruhan fisik dan sistem dari kapal tersebut. Seperti mesin, body kapal, dan sebagainya apakah masih memiliki kualitas yang bagus atau harus diganti dengan yang baru. Karena mengingat usia kapal yang sudah cukup tua bisa saja kualitas fisik dari kapal tersebut sudah rapuh atau tidak dalam kondisi yang baik. Kondisi alam sekitar saat kapal beroperasi juga perlu untuk diidentifikasi risiko-risiko apa saja yang akan terjadi untuk mencegah atau meminimalisir risiko yang dapat terjadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun