Mohon tunggu...
Zia Nabillah
Zia Nabillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Malang

Islamic Banking Student ✨

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Moralitas dalam Sila ke-5: Bagaimana Keadilan Sosial Diterapkan?

25 September 2024   02:51 Diperbarui: 10 Oktober 2024   10:20 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by: Ache Surya via Pexels 

Pancasila merupakan dasar negara indonesia yang terdiri dari lima sila. Kelima sila ini mencerminkan nilai-nilai dasar yang menjadi pedoman bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam setiap sila, terkandung nilai-nilai moralitas yang penting untuk dijalankan oleh seluruh rakyat indonesia. Salah satu sila yang sangat penting adalah sila ke-5, yaitu "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia."

Sila ini berbicara tentang keadilan, baik dalam aspek ekonomi, sosial, maupun hukum. Nilai moral yang terkandung di dalamnya adalah keadilan, yang berarti setiap warga negara harus mendapatkan hak dan perlakuan yang sama tanpa memandang latar belakang, status sosial, maupun kondisi ekonomi.

Moralitas dalam Keadilan Sosial

Keadilan sosial adalah sebuah konsep yang berusaha menjembatani kesenjangan yang ada dalam masyarakat, baik dari segi ekonomi, pendidikan, maupun akses terhadap layanan publik. Dalam hal ini, moralitas sangat berperan penting dalam memastikan bahwa keadilan dapat tercapai secara merata.

Misalnya, salah satu aspek moralitas yang paling utama adalah kejujuran. pemerintah sebagai pengelola kebijakan publik harus jujur dan transparan dalam membuat kebijakan yang berkaitan dengan kesejahteraan rakyat. Moralitas kejujuran ini penting untuk mencegah adanya penyelewengan kekuasaan yang bisa merugikan masyarakat, terutama kelompok yang kurang mampu.

Selain itu, moralitas lain yang berkaitan dengan sila ke-5 adalah rasa tanggung jawab. Setiap individu dan institusi di indonesia harus memiliki rasa tanggung jawab untuk membantu tercapainya keadilan sosial. hal ini bisa dimulai dari tindakan kecil, seperti berbagi dengan sesama yang membutuhkan, hingga dalam skala yang lebih besar, seperti kebijakan pemerintah yang adil bagi semua lapisan masyarakat.

Penerapan Nilai Moral dalam Kebijakan Sosial

Penerapan nilai moral keadilan sosial bisa kita lihat dalam beberapa kebijakan pemerintah. Salah satu contoh kebijakan yang mendukung sila ke-5 adalah program bantuan sosial(bansos). Bansos ini diberikan kepada masyarakat yang kurang mampu untuk meringankan beban mereka, khususnya dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.

Selain itu, ada juga kebijakan di bidang pendidikan seperti program kartu indonesia pintar(kip) yang bertujuan memberikan akses pendidikan kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu. dengan adanya program ini, diharapkan tidak ada lagi anak-anak yang putus sekolah hanya karena masalah ekonomi. kebijakan ini jelas mencerminkan nilai keadilan sosial yang ada dalam sila pancasila ke-5.

Meskipun demikian, penerapan kebijakan ini masih menghadapi berbagai kendala. Salah satu masalah yang sering muncul adalah ketidakmerataan dalam distribusi bantuan. Ada kasus di mana bansos tidak sampai kepada mereka yang benar-benar membutuhkan, atau justru diselewengkan oleh pihak-pihak tertentu. Masalah seperti ini menunjukkan bahwa masih ada kesenjangan moralitas dalam pelaksanaan keadilan sosial.

Tantangan dalam Penerapan Keadilan Sosial

Penerapan nilai moral dalam sila ke-5 ini tidak selalu berjalan mulus. Ada beberapa tantangan yang harus dihadapi, baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Salah satu tantangan terbesar adalah masalah ketimpangan ekonomi yang masih sangat terasa di indonesia.

Menurut data dari beberapa sumber, ketimpangan ekonomi di indonesia masih cukup tinggi. banyak masyarakat di pedesaan yang hidup di bawah garis kemiskinan, sementara di kota-kota besar ada segelintir orang yang hidup dengan kemewahan. Ketimpangan seperti ini tentunya bertentangan dengan semangat keadilan sosial yang diusung oleh pancasila.

Di sini, moralitas menjadi hal yang sangat penting. jika kita semua, baik pemerintah maupun masyarakat, memiliki kesadaran moral yang tinggi, maka ketimpangan ekonomi ini bisa diminimalisir. Pemerintah harus lebih adil dalam membagikan sumber daya, sementara masyarakat yang lebih mampu seharusnya memiliki empati untuk membantu yang kurang mampu.

Menurut saya, penerapan keadilan sosial di indonesia saat ini masih menghadapi berbagai tantangan. meskipun banyak kebijakan yang sudah dibuat oleh pemerintah untuk memastikan kesejahteraan sosial, seperti program bantuan sosial dan pendidikan, pelaksanaan di lapangan sering kali tidak berjalan sesuai harapan. Moralitas, baik dari pihak pemerintah maupun masyarakat, menjadi kunci penting dalam mengatasi hambatan ini.

Dari sisi pemerintah, kejujuran dan transparansi dalam mengelola program kesejahteraan sosial masih harus diperbaiki. Saya sering mendengar berita tentang penyelewengan dana bantuan yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu, yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk membantu masyarakat miskin. Bagi saya, ini merupakan masalah moral yang serius. ketika orang-orang yang diberi wewenang untuk menyalurkan bantuan tidak jujur, keadilan sosial sulit tercapai. kebijakan yang baik harus didukung oleh moralitas yang kuat dari semua pihak yang terlibat.

Di sisi lain, masyarakat juga memiliki peran penting dalam mewujudkan keadilan sosial. Dalam kehidupan sehari-hari, saya sering melihat masih adanya kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin. Meskipun ada program-program bantuan dari pemerintah, kita sebagai masyarakat kadang kurang peduli terhadap mereka yang membutuhkan. Padahal, sikap saling membantu adalah salah satu bentuk penerapan nilai moral yang paling nyata. Dalam pandangan saya, keadilan sosial bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab kita bersama sebagai warga negara.

Saya juga merasa bahwa solidaritas antar warga sering kali dilupakan. Misalnya, ketika ada bencana atau krisis, masih ada sebagian masyarakat yang enggan untuk berbagi atau membantu sesama. Moralitas seperti ini harus ditingkatkan agar kita bisa bersama-sama mencapai keadilan sosial yang lebih merata. Gotong royong dan empati merupakan bagian dari nilai-nilai moral yang perlu terus diterapkan, bukan hanya saat ada peristiwa besar, tetapi dalam kehidupan sehari-hari.

Keadilan sosial bisa lebih cepat tercapai jika masyarakat indonesia mau menerapkan nilai moral dengan lebih baik. Mulai dari hal-hal kecil seperti berbagi dengan tetangga yang membutuhkan, hingga memberikan dukungan pada kebijakan pemerintah yang berpihak pada rakyat kecil. Moralitas tidak hanya soal individu, tetapi bagaimana kita berperan dalam masyarakat secara kolektif.

Penerapam nilai moral dalam sila ke-5 pancasila, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, adalah tantangan besar yang dihadapi oleh bangsa ini. Keadilan sosial tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat. Melalui kebijakan sosial yang tepat, serta kesadaran moralitas dari setiap individu, keadilan sosial bisa tercapai.

Namun, tantangan seperti ketimpangan ekonomi dan kurangnya pengawasan dalam pelaksanaan kebijakan sosial membuat penerapan nilai moral dalam sila ke-5 ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, baik pemerintah maupun masyarakat harus bekerja sama dalam mewujudkan keadilan sosial yang adil dan merata bagi seluruh rakyat indonesia.

Maka dari itu mulai sekarang, yuk tanamkan keadilan. Dimulai dari diri kita sendiri. Diri kita adalah tanggung jawab kita bagaimana kita bisa mengatur diri kita dan menanamkan rasa keadilan dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang memang positif sehingga kita terbiasa dengan keadilan. Kemudian apabila kita masih bersekolah maka terapkanlah itu di kelas, bagaimana anda menjadi sosok yang adil di kelas berteman dengan siapapun tanpa memandang suku maupun ras. Kita semua harus menegakkan keadilan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun