Mohon tunggu...
Nabillah Auliya Nur
Nabillah Auliya Nur Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi Universitas Airlangga departemen Antropologi

study

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Pendektaan Ekonomi Personalisme dalam Pemasaran Produk

7 Juni 2023   14:39 Diperbarui: 7 Juni 2023   14:44 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut konsep bauran pemasaran yang dikembangkan oleh Jerome McCarthy tahun 1960, yaitu ada empat elemen atau sering disebut 4P, Product (produk), Price (harga), Place (tempat) dan Promotion (promosi) semua elemen ini diperlukan untuk mencapai tujuan dari perusahaan.

Product, mengaitkan dengan produk atau jasa yang ditawarkan dari perusahaan untuk pelanggan. Produk digunakan untuk menarik konsumen atau pengguna sebanyak mungkin terlebih lagi, produk adalah hal yang ditawarkan perusahaan untuk konsumen. Semua perusahaan bersaing untuk membuat produk sebaik mungkin agar perusahaan dapat bersaing dengan lainnya. Ada beberapa fitur yang harus diperhatikan dalam pembuatan produk atau jasa, yaitu:

Fitur produk, yaitu unsur-unsur yang terdapat pada produk yang perusahaan tawarkan kepada konsumen

Kualitas, menurut Kotler dan Amstrong yaitu kemampuan dari fungsi suatu produk seperti ketahanan, keandalan, ketepatan, serta kemudahan dalam penggunaan suatu produk.

Kemasan, merupakan unsur penting dalam menarik konsumen, perusahaan banyak melakukan inovasi agar suatu kemasan ini dapat menunjang suatu produknya.

Layanan, suatu produk yang bagus atau laris juga tergantung layanan yang perusahaan berikan, bagaimana layanan itu tersampaikan dari karyawan kepada konsumen.

Price, melibatkan akan penetapan harga di awal untuk produk dan jasa yang ditawarkan. Dalam penetapan harga perlu juga melihat pasar, jangan sampai salah dalam menaruh harga di pasaran. Banyak konsumen yang melihat suatu harga adalah suatu yang utama daripada kualitas produk itu sendiri. Sebagai perusahaan atau owner diminta untuk pintar menaruh harga yang pas bagi produknya

Strategi, hal ini dilakukan untuk menetapkan persaingan, diperlukan strategi yang kuat karena semakin menarik suatu produk semakin kuat persaingan harga yang ada

Rentang harga, menaruh harga dari yang termurah hingga termahal dengan masuk akal. Baik murah sampai mahal perusahaan atau owner dapat menepatkan suatu harga yang pas.

Diskon, suatu hal yang paling banyak menarik minat, diskon digunakan agar banyak menarik konsumen. Hal ini karena dianggap menguntungkan bagi konsumen untuk membeli suatu produk

Keuntungan, sama seperti diskon, keuntungan-keuntungan apa yang diberikan perusahaan untuk konsumen, semakin banyak keuntungan semakin banyak menarik konsumen untuk membeli suatu produk.

Place, berhubungan dengan saluran distribusi dan juga cara agar suatu produk atau jasa sampai kepada palanggan. Pemilihan suatu tempat untuk membuka jasa atau memasarkan produk diperlukan tempat yang pas. Karena pemilihan tempat dalam berbisnis sangat berpengaruh dengan penjualannya.

Proses distribusi, suatu proses guna penyaluran barang dari perusahaan ke konsumen yang bisa dilakukan berbagai cara, ada yang menggunakan layanan kurir, layanan yang lainnya.

Promotion, hal ini untuk memperkenalkan, memasarkan dan mempromosikan produk atau jasa.

Iklan, suatu media guna untuk memasarkan produk. Iklan bisa lewat ilan media sosial ataupun iklan konvensional.

Ekonomi personalime

Yaitu sebuah pemanfaatan suatu faktor yang bukan ekonomi seperti hubungan sosial antara satu sama lain untuk kepentingan ekonomi. Ekonomi personal melihat bahwa adanya hubungan antar pedagang di pasar timbul adanya hubungan persaingan.

yang dikaji disini adalah produk atau strategi dari bisnis Laritta Bakery Stasiun Pasar Turi

hal ini merupakan inovasi sekaligus strategi dari Laritta karena yang awalnya hanya membuka outlet di jalan-jalan strategis sekarang mulai merambah di stasiun. Pembukaan outlet di stasiun merupakan strategi agar para konsumen yang hendak berangkat atau pulang bisa membeli produk dari Laritta yang sudah ada di stasiun atau bisa disebut mempermudah konsumen untuk membeli prosuk Laritta. Hal ini juga merupakan branding karena bisa dijadikan oleh-oleh dari Surabaya karena di luar Jawa Timur belum terdapat outlet Laritta Bakery.

Laritta bakery dalam konsep bauran pemasaran  

  • Product, yaitu berbagai macam roti, hampres acara hingga jajanan tradisonal ada disini, kebanyakan yang ada seperti roti-roti pada umumnya, roti tawar, roti tart hingga ada lapis legit milik partner dari Laritta bakery.
  • Price, produk laritta rata-rata dijual dari harga Rp 3.000. harga yang bervariasi  tetapi masih bisa dijangkau masyarakat tanpa penurunan kualitas yang dimiliki
  • Place, studi kasus kali ini yaitu Stasiun Pasar Turi, dimana banyak tenant untuk berjualan makanan hingga oleh-oleh, salah satunya Laritta. Sebuah pemilihan tempat yang strategis dianggap sebagai salah strategi Laritta dalam memasarkan produknya.
  • Promotion, Laritta Bakery menggunakan promosi sosial media dimana setiap harinya menggunakan media sosial Instagram untuk menunjang promosi yang dilakukan. Hal lain yaitu sering memberi sponsor kepada suatu acara untuk menggunakan produk Laritta.

Apabila dilihat menggunakan konsep ekonomi personalisme, melihat bahwa ada hubungan yang terjalin antara konsumen dengan perusahaan.

Konsep ini terkait dengan member card yang dimiliki konsumen, hubungan antara konsumen dan Laritta Bakery terjadi hubungan sosial diantara keduanya. Sesuai dengan pengertian ekonomi personalisme, hubungan sosial yang terjalin ini awalnya tidak ada hubungan ekonominya, Laritta mencari untung dari banyaknya konsumen untuk membuat atau menggunakan member card dari sini lah nantinya akan terjalin hubungan sosial yang mana outlet dan konsumen sama-sama di untungkan dalam pembuatan member card ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun