Mohon tunggu...
Nabillah Rihhadatul Aisy
Nabillah Rihhadatul Aisy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Matematika UIN Sunan Ampel Surabaya

Seorang mahasiswi yang berminat di bidang matematika dan agama

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemecah Belah Persatuan di Indonesia

2 Desember 2024   08:15 Diperbarui: 2 Desember 2024   08:48 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pemecah belah persatuan di Indonesia merupakan isu yang sangat penting, karena dapat mengancam stabilitas sosial, politik, dan ekonomi negara. Indonesia, yang memiliki keanekaragaman budaya, suku, agama, dan bahasa, sangat rentan terhadap berbagai bentuk perpecahan yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Beberapa faktor yang menjadi pemecah belah persatuan di Indonesia antara lain adalah:

1. Radikalisasi Agama

Radikalisasi agama yang terjadi di Indonesia bisa menjadi salah satu pemicu perpecahan. Ketegangan antar agama atau aliran agama tertentu sering kali memunculkan konflik sosial. Kelompok-kelompok yang mengklaim kebenaran tunggal dan berusaha memaksakan pandangannya sering kali mengabaikan pluralisme yang menjadi dasar kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.

2. Politik Identitas

Politik identitas yang berbasis pada suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA) sering digunakan sebagai alat untuk meraih kekuasaan. Pada saat menjelang pemilu atau pilkada, sering kali muncul perpecahan karena adanya kampanye yang menghasut sentimen SARA. Hal ini menyebabkan masyarakat terpolarisasi, dan menciptakan ketegangan antar kelompok yang berbeda.

3. Berita Palsu dan Hoaks

Sebaran berita palsu atau hoaks di media sosial dan platform digital sering kali memperburuk situasi dan menambah ketegangan di masyarakat. Berita yang tidak terverifikasi dan cenderung mengandung provokasi dapat menambah kebencian dan memperburuk hubungan antar kelompok. Hoaks dapat memperlebar jurang perbedaan, menciptakan ketakutan yang tidak berdasar, dan merusak kepercayaan antar sesama warga negara.

4. Ketidakadilan Sosial dan Ekonomi

Ketidakadilan dalam pembagian kekayaan, pembangunan, dan kesempatan ekonomi di Indonesia sering kali memperburuk perpecahan. Ketimpangan sosial yang meluas dapat memicu rasa frustrasi di kalangan kelompok yang merasa terpinggirkan. Hal ini juga menciptakan ketidakpuasan yang bisa dijadikan alat bagi kelompok tertentu untuk memanfaatkan ketidakadilan sebagai sumber ketegangan.

5. Ancaman dari Separatisme

Beberapa daerah di Indonesia, seperti Papua, sering kali mengalami ketegangan terkait dengan gerakan separatis yang menginginkan kemerdekaan atau otonomi lebih luas. Ketegangan ini memperburuk rasa persatuan dan kesatuan bangsa, karena ada upaya dari beberapa kelompok untuk memecah belah Indonesia dengan motif politik dan ideologi yang berbeda.

6. Media Sosial sebagai Sarana Provokasi

Media sosial, meskipun memiliki banyak manfaat dalam mempertemukan masyarakat, juga dapat menjadi sarana untuk menyebarkan kebencian, fitnah, dan perpecahan. Di Indonesia, isu SARA, perbedaan politik, atau peristiwa sosial sering kali dibesar-besarkan di dunia maya, yang mempengaruhi persepsi publik dan memperburuk situasi di dunia nyata.

* Upaya untuk Mencegah Perpecahan

Untuk mencegah perpecahan, Indonesia harus terus memperkuat nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara. Pendidikan yang menanamkan nilai-nilai toleransi, saling menghormati, dan kerjasama antar kelompok sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif. Selain itu, pemerintah perlu memperkuat peran media sosial untuk menjadi ruang yang positif, serta menanggulangi penyebaran berita palsu yang dapat merusak kedamaian masyarakat.

Secara keseluruhan, meskipun tantangan untuk menjaga persatuan di Indonesia cukup besar, dengan adanya kesadaran bersama dan upaya aktif dari seluruh elemen masyarakat dan pemerintah, Indonesia dapat mengatasi potensi perpecahan dan tetap berdiri kokoh sebagai bangsa yang bersatu dalam keberagaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun