Mohon tunggu...
Nabilla DP
Nabilla DP Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger

Ibu dua anak yang doyan bepergian. Ngeblog di bundabiya.com dan bundatraveler.com.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Ikan Asin Rumah Raisya, Santapan Lezat Pemantik Rasa Bahagia

30 Januari 2022   10:35 Diperbarui: 30 Januari 2022   18:32 2878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mbak Echa dan daftar harga ikan asin (dok: Echa)

Mbak Echa dan daftar harga ikan asin (dok: Echa)
Mbak Echa dan daftar harga ikan asin (dok: Echa)

Bisnis Ikan Asin Tak Selamanya Amis

Angka konsumsi ikan di Indonesia memang terus meningkat. Pada tahun 2020, angka konsumsi ikan di Indonesia sebesar 56,39 kg/kapita. Angka ini naik 3,47% dibanding tahun sebelumnya. Namun, angka ini sebetulnya masih rendah apabila dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia yang mengonsumsi 70 kg/kapita dan Singapura 80 kg/kapita setiap tahun. Jepang justru lebih tinggi lagi, yakni mendekati 100 kg/kapita setiap tahun.

Ironinya, warga di kota-kota besar yang kerap dianggap mampu membeli ikan justru yang paling sedikit dalam mengonsumsi ikan. Laporan Kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun 2020 mencatat bahwa konsumsi ikan tertinggi ada di Sulawesi Tenggara. Sementara tiga provinsi terendah dalam konsumsi ikan adalah DI Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.

(dok: KKP)
(dok: KKP)

Ikan asin sebetulnya memiliki banyak keunggulan, khususnya pada saat pandemi. Rasanya gurih dan cocok untuk lidah orang Indonesia, harganya sangat terjangkau, serta mengandung gizi yang menyehatkan. Ikan laut yang mengalami proses pembubumbuan dan pengeringan ini tidak kehilangan nutrisi. Dengan bobot yang sama, ikan asin memiliki kadar kalsium yang lebih tinggi daripada ikan segar karena kadar airnya yang lebih sedikit. Kandungan fosfor serta zat besi pada ikan asin juga tinggi.

Hadirnya bisnis ikan asin Rumah Raisya mampu menjawab persoalan konsumsi ikan di kota besar. Terlebih, mayoritas konsumen Rumah Raisya adalah orang yang tinggal di kota-kota besar seperti Jakarta, Semarang, Jogja, Denpasar, Lampung, Balikpapan, dan Surabaya. Para konsumen ini terhubung dengan Rumah Raisya melalui jaringan pertemanan di WhatsApp Group, media sosial, serta marketplace.

Banyak pelanggan Rumah Raisya yang membeli ulang karena terpincut dengan kesegaran dan cita rasa yang eco. Tercatat, sejak pertama kali launching ikan asin pada pertengahan 2021, Rumah Raisya berhasil menjual lebih dari 120 kemasan melalui marketplace. Konsumen yang datang melalui media sosial lebih banyak lagi. Untuk menjaga kepuasan pelanggan, Mbak Echa berlangganan ikan dari enam nelayan dan satu produsen rengginang di Desa Gumuk, Situbondo. Mbak Echa juga mempekerjakan satu orang karyawan untuk membantu pengiriman.

"Kalau bertepatan dengan promo tanggal cantik atau gratis ongkir nol rupiah, itu sampai kewalahan rasanya," kenang Mbak Echa.

Ia merasa berjualan ikan asin Situbondo sangat membantu perekonomian keluarga saat pandemi. Bahkan, likuiditas pemasukan melebihi pendapatannya ketika menjalankan bisnis dekorasi balon di Bintaro. Mbak Echa membuktikan bahwa bisnis ikan asin tak selamanya amis. Ia bisa juga membawa kebahagiaan untuk keluarganya, untuk para pelanggan setia, bahkan turut menyehatkan anak-anak Indonesia.

Jajakan Rengginang Ketika Musim Hujan Datang

Salah satu kendala yang menerpa saat musim hujan adalah nihil ikan. Angin kencang membuat nelayan enggan menebar jala. Akibatnya, halaman rumah para nelayan pun sepi ikan asin kering. Mbak Echa mengakali ini dengan menyetok ikan asin lebih banyak begitu produksi kembali berjalan. Selain itu, agar pelanggan tidak kecewa, ia menawarkan produk substitusi berupa rengginang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun