Mohon tunggu...
Nabilla DP
Nabilla DP Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger

Ibu dua anak yang doyan bepergian. Ngeblog di bundabiya.com dan bundatraveler.com.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Warisan Toba yang Memesona dan Kisahku yang Batal Mengunjunginya

25 September 2021   06:52 Diperbarui: 25 September 2021   06:59 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa warisan budaya yang khas dengan Danau Toba adalah peninggalan sejarah Suku Batak Toba. Di Pulau Samosir, terdapat empat lokasi yang dapat dikunjungi oleh wisatawan. Seperti Makam Raja Sidabutar, Huta Siallagan, Museum Huta Bolon Simanindo, dan Desa Penenun Ulos di Lumban Suhi-suhi. 

Infografis: Nabilla
Infografis: Nabilla

Wisata Kearifan Lokal Masyarakat di Danau Toba

Kearifan lokal merupakan gagasan atau pandangan hidup di suatu tempat yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakat. Penduduk Pulau Samosir dan kabupaten lain yang termasuk kawasan Danau Toba juga memiliki warisan kearifan lokal yang kuat. Beberapa kearifan lokal masih dipertahankan, terutama yang berkaitan dengan keberlanjutan lingkungan seperti menjaga hutan, larangan membuang sampah di Danau Toba, dan ritual Hahomion Horja Bius. Ritual ini adalah upacara yang dilakukan untuk memberi sesaji kepada roh nenek moyang terdahulu yang merupakan kakek (opung) penjaga danau. Masyarakat menganggap bahwa upacara ini adalah bentuk harmonisasi manusia dengan alam. 

Masyarakat di Pulau Samosir juga lebih menyukai pakan ikan yang berasal dari bahan alami dan ramah lingkungan seperti jagung rebus. Bahan ini dapat mengurangi pencemaran air di Danau Toba. Kegiatan lain yang dilakukan oleh masyarakat adalah mengolah eceng gondok yang tumbuh di Danau Toba untuk menjadi produk kerajinan seperti tas, topi, tempat botol minuman, vas bunga, dan berbagai produk lainnya. 

Kearifan lokal masyarakat ini memiliki peran yang penting dalam menjaga ekosistem Danau Toba. Masyarakat adat di Kawasan Danau Toba percaya bahwa Danau Toba adalah sumber kehidupan, sumber rezeki, dan sumber mata pencaharian. Wisatawan perlu menyaksikan lebih banyak kearifan lokal yang dilakukan oleh masyarakat di Pulau Samosir dan kawasan Danau Toba agar dapat mengambil nilai warisan yang berharga dari danau unik ini.

Mengemas Warisan dengan Kreativitas

Warisan identik dengan sesuatu yang harus kita jaga bersama. Pada era digital sekarang ini, ada banyak cara untuk menjaga warisan. Salah satunya berbentuk ide-ide kreatif.

Cara ini telah dilakukan oleh Menparekraf Sandiaga Uno beberapa waktu lalu melalui program Beli Kreatif Danau Toba (BKDT). Program ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia 2021 dan berhasil menaikkan level pelaku ekonomi kreatif Danau Toba. Kemenparekraf juga mengadakan BKDT Fair di Summarecon Mall Serpong untuk memasarkan produk fesyen, kriya, dan kuliner dengan tujuan mengangkat kesadaran masyarakat akan produk khas Sumatera Utara. 

Ajang ini berhasil meningkatkan perekonomian lokal dan produk kreatif di kawasan Danau Toba. Para pelaku UMKM berhasil masuk ke pasar digital. Kendati demikian, masih banyak potensi kreatif yang dapat kita asah yang terinspirasi dari warisan toba. Bisa dengan mendorong sineas lokal untuk membuat film dengan setting Danau Toba seperti seri Beachbuds, sebuah serial animasi anak terbaru yang sukses menyuguhkan latar Pulau Bali dengan cara yang menarik. Upaya lainnya bisa dengan mendukung pembuatan games online dengan latar dan karakter khas Danau Toba, serta mengajak wisatawan dan kreator digital dalam negeri untuk mengabarkan warisan Danau Toba yang menjadi salah satu destinasi Wonderful Indonesia melalui media sosial.

Warisan Danau Toba layak mendunia. Tahun depan, apabila kondisi pandemi membaik, saya harap wisatawan lokal dan mancanegara kembali bersukacita mengunjungi Kaldera Toba dan bisa melangsungkan MICE di Indonesia aja.

Apakah kamu sudah pernah ke Danau Toba? Atau memiliki impian seperti saya untuk bisa ke sana? Coba ceritakan di kolom komentar, yuk. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun