Mohon tunggu...
Nabilla Cahya Pertiwi
Nabilla Cahya Pertiwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

Saya pecinta hewan terutama kucing. Saya juga suka mendengarkan musik dan menonton film, terutama genre horor dan thriller.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Dokter Hewan, Profesi yang Sering Dipandang Sebelah Mata

4 Desember 2024   22:27 Diperbarui: 4 Desember 2024   22:46 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang kita tahu, sekarang ini banyak sekali penyakit pada manusia yang ditularkan melalui hewan, misalnya rabies (gigitan/cakaran/air liur hewan yang terinfeksi), flu burung, pes (gigitan tikus), kurap, virus hanta (oleh hewan pengerat), dan masih banyak lagi. Nah, tidak hanya peran dokter umum saja yang dibutuhkan disini untuk mengobati manusia itu sendiri, melainkan dokter hewan lah yang menjadi peran utama untuk memberantas akar permasalahan dari hewan tersebut.

Profesi ini juga memegang peranan penting dalam menjamin keamanan bahan pangan hewani yang dikonsumsi oleh masyarakat. Dokter hewan harus meneliti gizi pangan yang dikonsumsi hewan dan melakukan pengecekan secara berkala terhadap kesehatan hewan itu sendiri.

Hal ini berkaitan dengan semboyan dari dokter hewan sendiri, yaitu "Manusya Mriga Satwa Sewaka" yang artinya mengabdi untuk kesejahteraan manusia melalui dunia hewan. Ini artinya profesi dokter hewan tidak hanya berjasa bagi kesejahteraan hewan saja, tetapi secara tidak langsung kita juga memberi perlindungan kepada manusia.

Dokter hewan bukanlah profesi yang mudah. Mereka harus mempelajari segala hal terkait hewan yang dimana itu semua pasti sangat asing bagi mereka. Selain itu, dokter hewan juga membutuhkan ketekunan lebih untuk menjalin komunikasi dengan pasien. Jika dokter umum lebih mudah untuk berkomunikasi terkait keluhan yang pasien alami, namun jika dokter hewan apakah bisa berkomunikasi dengan pasiennya yang dimana merupakan seekor hewan?. Dokter hewan harus memahami betul sinyal yang diberikan oleh pasiennya saat sedang melakukan pemeriksaan. Mereka harus menjalin hubungan dan komunikasi yang baik dengan ownernya, karena hanya si owner yang mengerti segala info dari pasien.

Dari sini kita dapat melihat jikalau profesi dokter hewan sangatlah mulia, karena tidak hanya menyelamatkan satu umat tetapi 2 umat sekaligus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun