Terdapat 2 pertemuan besar yaitu KTT dan Pertemuan Menteri Luar Negeri, dan juga menjalin kerjasama dengan PBB dan dengan organisasi internasional lainnya. Pertemuan dan kerjasam tersebut dilaksanakan berdasarkan Diplomasi Islam yang bertujuan melindungi norma, nilai, dan umat islam. Prioritas utama OKI yaitu koordinasi dan kerjasama antar negara anggota, mengatasi islamophobia, mempromosikan dan mementingkan kepentingan umat islam dalam forum Internasional.Â
OKI menjadi wakil bagi umat islam dalam menjaga kesatuan, secara aktif menjadi mediator. Peran OKI ini terlihat pada kerjasama dan perdamaian dengan mendorong dan meningkatkan kerjasama eksternal PBB, Uni Eropa, dan media Internasional dengan tujuan menyelesaikan masalah islamophobia. Â Â
Segala bentuk usaha yang telah dilakukan OKI menunjukkan adanya peningkatan dalam pengimplementasian diplomasi islam. Serta memiliki peran yang penting, karena menjadi wadah untuk mempromosikan kepentingan umat islam dan mengumpulkan sumber daya islam demi mencapai tujuannya. Diplomasi yang dilaksanakan OKI ini harus berdasarkan pada tujuannya sesuai dengan Piagam OKI pasal 1, yaitu implementasi dalam hubungan internasional islam didasarkan 2 prinsip.Â
Pertama, dalam menjalin hubungan dan melaksanakan diplomasi harus dilandasi prinsip memelihara ketertiban dan perdamaian dunia. Kedua, dalam melakukan hubungan internasional dan diplomasi hendaknya memenuhi segala kesepakatan dan perjanjian yang telah disetujui. Sehingga implementasi diplomasi islam akan lebih efektif, komprehensif, dan berkualitas dalammencapai kebenaran yang absolut dan membedakan antara diplomasi islam yang bersih dan diplomasi konvensional yang kotor dan menginginkan keuntungan sepihak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H