Katamu, studi mengharuskan kita bersabar dan menunda ini, sebab tak ingin kau mengecewakan dua malaikat yang ada dirumahmu.
Ini juga bukan masalah besar buatku, karena mungkin sebaiknya juga begitu, dengan entengnya ku pikir hanya persoalan waktu, tanpa sadar aku dan mungkin juga kamu terperangkap dan di cabik rindu di ruang sendu.
Ada banyak yang menghantui pikiranku, cinta itu ada masanya, menunggu itu ada jenuhnya dan sungguh aku tak ingin ini menghantam apa yang kita ikhtiarkan sejauh ini. Itulah alasannya dengan berani namamu ku pinjam sebagai bahan bincang ku dengan Tuhanku. Mengeluhkan dan memintamu seakan menghinakan diriku di hadapan Robb ku!
Namun tidak sesekali terlintas dalam benakku untuk mengingkari kehendakNya, yang kuyakini Jodoh takkan tertukar lakaynya rejeki yang sudah tertakar!.
-Hanya sebuah tulisan yang terinspirasi dari kisah seorang teman-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H